Berita Rocky Gerung
Rocky Gerung Soroti Pengepungan Rumah Mahfud MD Bintang ILC: Penguasa Kurang Pas Hadapi Habib Rizieq
Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi pengepungan rumah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD
Rocky Gerung Soroti Pengepungan Rumah Mahfud MD, Bintang ILC: Penguasa Kurang Pas Hadapi Habib Rizieq
POS-KUPANG.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi pengepungan rumah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Pamekasan, Madura.
Seperti diketahui, ratusan orang berdemonstrasi di depan rumah Mahfud MD pada Selasa (1/12/2020).
Menurut penilaian Rocky Gerung, hal ini merupakan bentuk protes masyarakat Madura terkait cara pemerintah menghadapi Habib Rizieq Shihab.
"Mungkin teman-teman di Madura merasa ada yang kurang pas dari cara kekuasaan menghadapi Habib Rizieq," ujar Rocky Gerung.
Sebab, tidak mungkin mereka harus datang dan berdemo ke Istana di Jakarta.
Oleh karena itu, mereka mengambil keputusan untuk berdemo di depan rumah Mahfud MD.
"Dan ekspresinya tentu nggak mungkin harus bawa truk menyebrang jembatan Suramadu terus jalan truknya ke istana."
"Jadi simbol yang paling dekat yang Pak Mahfud tentu," papar Rocky Gerung.
Demo di depan rumah Mahfud MD itu dianggap Rocky Gerung sebagai bentuk ekspresi.
Masyarakat Madura ingin menunjukkan bahwa pikiran kritis itu ada di berbagai daerah.
Tidak hanya di organisasi seperti KAMI dan FPI saja.
"Dan itu saya anggap suatu ekspresi aja, ekspresi yang secara simbolik mau menerangkan bahwa pikiran kritis itu ada dimana-mana sekarang."
"Bukan sekadar di KAMI, FPI tapi juga di kalangan masyarakat Madura," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga mengatakan bahwa terjadinya pengepungan rumah Mahfud MD sebagai bukti bahwa suhu politik saat ini semakin meninggi.
"Ini menunjukkan bahwa politik hari ini merembes ke semua wilayah dan orang akhirnya jadi peka dengan keadaan di Jakarta."
"Ini menunjukkan bahwa suhu politik mulai meninggi," paparnya.
Oleh karena itu, keadaan seperti ini harus bisa dibaca dengan baik oleh pemerintah, terutama pemerintah pusat.
Melihat keadaan seperti ini, seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus bisa mengambil satu langkah politik yang bijak.
"Dan itu harus bisa dibaca dengan intelijen dengan baik lalu dirumuskan sebagai kebijakan oleh KSP, lalu tiba pada Presiden Jokowi dan mulai mengambil satu langkah politik yang bijak," imbuhnya.
"Terutama beberapa hari ini, karena terus menerus dianggap kekuasaan pamer peralatan kekerasan untuk membekuk Habib Rizieq."
"Jadi segala macam headline Jakarta itu diterjemahkan secara sangat taktis di Madura, karena memilih untuk berdemokrasi di rumah Pak Mahfud MD," pungkas Rocky Gerung.
Kronologi Rumah Ibunda Mahfud MD Digeruduk
Sebelumnya, sejumlah massa menggeruduk rumah Ibunda Menkopolhukam RI, Mahfud MD di Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kabupaten Pamekasan.
Tidak hanya itu, massa meneriaki nama Mahfud MD agar segera keluar dari rumah dan menemui mereka.
Meski massa sudah berteriak berkali-kali, tak ada satu pun orang yang keluar dari dalam rumah itu.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh TribunMadura.com, rumah tersebut sudah sekitar tiga bulan tidak lagi ditempati oleh Ibunda Mahfud MD.
Baca juga: Pemerintah Resmi Revisi Jumlah Libur Cuti Bersama di Akhir Tahun, 28-30 Desember Masuk Biasa
rumah Ibunda Menkopolhukam RI, Mahfud MD di Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kabupaten Pamekasan, Selasa (1/12/2020) (TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN)
Warga setempat juga mengaku tidak tahu apa maksud dan keinginan sejumlah massa itu datang ke rumah Mahfud MD.
"Saya tadi nyuci di belakang. Lalu kok ada rame-rame," kata warga setempat yang enggan disebutkan namanya.
"Saya keluar sebentar ternyata sudah banyak orang. Saya gak tahu mau apa puluhan orang itu, berpeci semua," sambung dia.
Menurut dia, sejumlah massa itu mulai berdatangan ke rumah Ibunda Mahfud MD diperkirakan sekitar pukul 14.30 WIB.
Massa membubarkan diri, saat personel kepolisian dari Polres Pamekasan mendatangi lokasi.
Lanjutan Demo di Polres Pamekasan
Sebelum mendatangi rumah ibunda Mahfud MD di Pamekasan, massa terlebih dulu menggelar demo di Polres Pamekasan pada siang hari.
Setelah demo berakhir, sebagian massa melanjutkan aksi ke rumah ibunda Mahfud MD di Pamekasan tersebut.
Di sana, massa meneriakkan nama Mahfud MD dan memintanya agar keluar menemui mereka.
Korlap Aksi, Muhammad Saifuddin mengatakan, kedatangan pihaknya ke Polres Pamekasan ingin menyatakan sikap menolak pemanggilan Rizieq Shihab karena adanya ketimpangan ketidakadilan.
Menurutnya, bila dari pihak organisasi umat Islam yang lainnya berkumpul dan melakukan kerumunan, tidak ada yang mempermasalahkan serta mengusik.
Sedangkan, saat puluhan ribu massa yang menyambut kedatangan Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta, malah banyak pihak yang mempermasalahkan.
"Ya kami dari umat Islam Madura sangat tidak setuju, karena ini sangat jelas ada ketimpangan ketidakadilan," kata Muhammad Saifuddin kepada TribunMadura.com.
Ia juga mengungkapkan, sudah memberikan berkas yang berisi penolakan dari gabungan Umat Islam Pamekasan Madura perihal pemanggilan Habib Rizieq mengenai kasus kerumunan di Petamburan.
Berkas itu diberikan saat melakukan audiensi dengan Polres Pamekasan ketika melakukan demo.
"Jadi kami minta supaya berkas dan pernyataan sikap itu disampaikan ke pusat. Ini cuma aspirasi dari umat Islam, jangan mendiskriminasi ulama terutama Habib Rizieq," tegasnya.
Muhammad Saifuddin juga mengancam akan melakukan demonstrasi kembali bila tuntutannya tidak dipenuhi.
"Kalau di Madura ini, misal sudah merah, ya murah," ucapnya
Sementara itu, Kapolres Pamekasan, AKBP Apip Ginanjar mengatakan, kedatangan massa itu untuk memberikan aspirasi perihal kasus kerumunan yang terjadi di Petamburan, Jakarta.
Ia menyatakan akan melakukan pengecekan terhadap massa yang sudah melakukan demo tersebut karena dikhawatirkan masih melakukan kerumunan.
Menurut dia, di masa pandemi Covid-19 ini, jangan sampai membuat kerumunan.
"Mereka datang untuk memberikan pernyataan sikap," tutupnya.
Pastikan Tak Ada Kerusakan Rumah
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko merespons aksi demo di rumah ibunda Mahfud MD di Pamekasan, Madura.
Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko memastikan, suasana di sekitar rumah ibunda Mahfud MD di Pamekasan saat ini telah kondusif.
"Sejauh ini pasca kegiatan imbauan oleh Kapolres Pamekasan dan jajarannya, (lokasi) sudah kondusif," jelasnya saat dikonfirmasi.
Ia menambahkan massa yang datang dengan menggunakan truk itu hanya 5 menit berada di lokasi tersebut.
"Hanya berlangsung lima menit, (massa) naik kendaraan kembali," kata dia.
Sementara itu, Truno menegaskan tidak ada kerusakan di kediaman Menko Polhukam tersebut.
"Tidak ada kerusakan. Itu kegiatan yang spontan dan langsung ditangani Kapolres Pamekasan dalam waktu 5 menit diimbau sudah kembali menaiki kendaraan masing-masing," kata dia.
Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi apapun.
"Untuk menjaga kondusifitas wilayah Jatim, ayo jogo Jawa Timur," imbaunya.
* Salah Sasaran
Massa yang demo di rumah Mahfud MD di Pamekasan dinilai salah sasaran. Pasalnya penghuni rumah itu adalah orang tua yang tak beraktivitas politik atau apapun.
Setelah unjuk rasa di depan rumah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menko Polhukam Mahfud MD di Pamekasan, pihak keluarga memindahkan penghuni rumah ke tempat yang lebih aman.
Keponakan Mahfud, Syaiful Hidayat, mengatakan, terdapat empat orang di rumah itu saat demonstrasi terjadi.
Mereka adalah Khodijah yang merupakan ibunda Mahfud MD, ibu kandung Yayak, pembantu, dan perawat.
"Mereka mungkin marah ke Mahfud MD. Tapi yang mereka demo salah sasaran, karena di dalam rumah itu orangtua semua," kata pria yang akrab disapa Yayak itu saat dihubungi, Selasa (1/12/2020).
Yayak mengatakan, keempat orang itu mengaku ketakutan karena massa di luar terdengar beringas.
Massa seolah hendak merobohkan pagar rumah. Bahkan, keluarga yang berada di dalam juga mendengar teriakan rumah itu akan dibakar.
"Penghuni rumah ketakutan. Massa beringas. Mereka mengancam akan membakar rumah jika Rizieq Shihab dipenjara," kata Yayak.
Dipindah ke Tempat Aman
Khadijah dan penghuni rumah lainnya dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
Yayak mengaku mendapat telepon dari Mahfud MD saat insiden itu terjadi.
Mahfud meminta ibundanya dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
"Setelah Mahfud MD telepon, kami para keponakan dan saudara Mahfud MD musyawarah mau ditempatkan di mana yang aman," ujar Yayak.
Menurutnya, ada beberapa alternatif lokasi yang lebih aman buat ibunda Mahfud MD, di antaranya rumah Yayak di Pamekasan,
rumah asal Mahfud MD di Kecamatan Pegantenan, dan di Surabaya.
Namun, sampai sekarang masih belum diputuskan.
"Yang penting saat ini ibunda Mahfud MD diselamatkan dulu karena trauma," imbuh Yayak.
Yayak menyebutkan, massa yang berdemonstrasi ke rumah Mahfud MD sebelumnya berunjuk rasa di Polres Pamekasan.
Mereka meminta polisi tak menangkap Rizieq Shihab.
Dalam perjalanan pulang, mereka melanjutkan demonstrasi di rumah Mahfud MD.
Mereka merasa tersinggung dengan beberapa pernyataan Mahfud tentang Rizieq Shihab.
"Isu yang diusung dalam aksi terkait pemanggilan Rizieq Syihab ke Polda Metro Jaya," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Hanya Ada Orang Tua di Rumah Mahfud yang Didemo Massa, Dinilai Salah Sasaran, https://kaltim.tribunnews.com/2020/12/03/hanya-ada-orang-tua-di-rumah-mahfud-yang-didemo-massa-dinilai-salah-sasaran?page=3
Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com dengan judul Rumah Mahfud MD Dikepung Massa, Rocky Gerung: Ada yang Kurang Pas dari Cara Kekuasaan Hadapi HRS, https://palu.tribunnews.com/2020/12/02/rumah-mahfud-md-dikepung-massa-rocky-gerung-ada-yang-kurang-pas-dari-cara-kekuasaan-hadapi-hrs?page=all
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/rocky-gerung-dan-menkopoljukam-mahfud-md.jpg)