Hujan Guyur Lewoleba, Pengungsi Dievakuasi Lagi ke Aula Don Bosko, Dapur Umum Terendam Air

Akibat hujan lebat yang mengguyur Lewoleba, pengungsi dievakuasi lagi ke Aula Don Bosko, dapur umum terendam air

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Hujan lebat mengguyur Kota Lewoleba, pada Rabu (2/12/2020) siang sekitar pukul 11.30 Wita. Para pengungsi di posko utama pun dipindahkan ke Aula Don Bosko Lewoleba. 

Akibat hujan lebat yang mengguyur Lewoleba, pengungsi dievakuasi lagi ke Aula Don Bosko, dapur umum terendam air

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Akibat hujan lebat yang mengguyur Kota Lewoleba, pada Rabu (2/12/2020) siang sekitar pukul 11.30 Wita membuat para pengungsi yang berada di Lapangan Kantor Bupati lama ini kebingungan karena tenda tempat mereka berteduh pun diterjang hujan.

Petugas pun langsung mengarahkan para pengungsi yang kebanyakan perempuan dan anak-anak pindah ke Aula SD-SMPK Don Bosko, sekitar 500 meter dari Lapangan Kantor Bupati lama.

Baca juga: JADWAL Liga Champions Malam Ini, Dortmund vs Lazio, Ambisi Erling Braut Haaland, Streaming Vidio.com

Ada yang berjalan kaki ke sana ditemani petugas dan sebagian lagi diangkut menggunakan mobil Bus Pariwisata dan kendaraan lainnya.

Pantauan Pos Kupang, air hujan merembes masuk ke dalam tenda sehingga memaksa pengungsi Ile Lewotolok harus berpindah lagi ke Aula Don Bosko.

Baca juga: Naas, Suka Pamer Harta, Selebgram Terkenal Ini Dirampok dan Diikat Bersama Bayinya 7.6 Miliar Lenyap

Terpal-terpal digulung, kasur-kasur ditumpuk kembali, personil TNI dan Polri pun langsung menggali tanah, membentuk parit supaya air tidak mengalir ke dalam tenda pengungsi.

Tak hanya itu saja, dapur umum di posko pengungsian utama pun ikut terendam air hujan. Dapur umum tersebut berada di belakang gedung kantor bupati lama dan jadi tempat utama makanan didistribusikan.

Meski sudah dipayungi terpal, hujan selama satu jam lebih itu tetap menggenangi dapur umum karena tak punya saluran pembuangan air yang memadai.

Para petugas Tagana yang bekerja di sana bersusah payah menyelamatkan peralatan masak memasak ke dalam ruangan. Kayu api yang ditumpuk di dapur umum pun tak luput dari air hujan.

Di saat seperti ini, Pemerintah Kabupaten Lembata malah sementara berupaya memindahkan para pengungsi erupsi Ile Lewotolok yang berada di rumah keluarga di Lewoleba untuk pindah ke posko-posko pengungsian yang sudah disiapkan pemerintah.

Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur sudah menyampaikan bahwa pengungsi erupsi Ile Lewotolok yang masih berada di rumah-rumah keluarga juga akan dipindahkan ke posko utama yang disiapkan pemerintah.

"Kita mau tarik kembali ke posko terpusat supaya pengawasan lebih bagus," ujarnya saat rapat koordinasi bersama Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dan Wakil Gubernur NTT Josep Nae Soi di Posko Utama Kantor Bupati lama, Rabu (2/12/2020).

Bupati Sunur berujar pihaknya juga sedang membuat tempat tidur untuk para pengungsi agar tidak terdampak hujan di posko-posko utama.

Kepala Desa Lamagute, Andreas Koli mengaku kecewa dengan penanganan bencana alam erupsi Ile Lewotolok kali ini. Menurutnya, penanganan bencana saat ini jauh lebih buruk dari kejadian erupsi tahun 2017 silam.

Dia juga mempertanyakan langkah pemda yang ingin memindahkan pengungsi yang evakuasi mandiri ke rumah warga ke posko utama yang disiapkan pemerintah.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved