Berita Labuan Bajo
BOP Labuan Flores Adakan Fasilitasi Penguatan Digitalisasi Destinasi Wisata di Nagekeo
Kita dituntut untuk bisa mempromosikan Desa kita, bagaimana caranya digital ini bisa membawa manfaat ekonomi bagi desa- desa kita yang sekara
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM | MBAY --Badan Otoritas Labuan Bajo Flores (BOPLBF) mengadakan kegiatan fasilitasi penguatan digitalisasi destinasi wisata di Mbay Kabupaten Nagekeo, Rabu (2/12/2020).
Kegiatan yang berlangsung di aula hotel Pepita Mbay itu mengadirkan peserta dari Kabupaten Ende, Ngada tuan rumah Nagekeo.
Kegiatan berlangsung selama dua hari hingga Kamis (3/12/2020).
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Nagekeo, Ndona Andreas, dihadiri oleh Kepala Divisi Komunikasi Publik Badan Otoritas Pariwisata, Sisilia Jemana dan staf, pemateri Yeremias Jefrisan dan Arum Martikasari dari Universitas Muhammadiah Malang.
Ndona Andreas pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada BOPLF yang telah memilih Nagekeo menjadi tuan rumah kegiatan tersebut.
Ndona menyatakan peserta yang hadir tidak hanya dari Nagekeo tapi juga Ngada dan Ende.
Peserta yang dipilih merupakan utusan dari desa-desa yang sangat beruntung karena bisa mendapatkan banyak hal saat kegiatan tersebut.
"Apresiasi kepada Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores yang sudah memilih tempat kegiatan di Mbay Nagekeo. Terima kasih teman-teman yang hadir dari Ende dari Ngada juga dari desa-desa yang ada di Kabupaten Nagekeo. Kalau bapak-ibu itu tidak hadir apa gunanya kegiatan ini, apa gunanya BOP Labuan Bajo Flores merancang program ini yang lain gara-gara hilang habis kalau peserta tidak ada. Terima kasih banyak untuk kehadiran untuk menghargai undangan ini mudah-mudahan dalam benak bapak-ibu sekalian kegiatan ini bukan sebagai semacam "kecelakaan" lalu anda bisa hadir disini. Ini sudah diprogramkan dan Tuhan mengatur semuanya anda menjadi orang yang hadir disini karena itu jangan sia-siakan kesempatan ini," ujarnya.
Ia mengajak agar peserta kegiatan serius dan fokus mengikuti kegiatan ini sehingga ada hal yang diperoleh terkait digitalisasi desa dengan mengelola media sosial dengan baik.
Kesempatan ini menjadi ajang untuk saling mendukung, mempromosikan destinasi baik yang ada di Nagekeo, Ngada dan Nagekeo.
Manfaatkan media sosial dengan bijak seperti mempromosikan destinasi wisata. Digitalisasi ini harus dimulai dari desa, kaum melienial memiliki peran untuk mempromosikan melalui media sosial.
Sementara itu Kepala Divisi Komunikasi Publik Badan Otoritas Pariwisata, Sisilia Jemana, mengatakan, berkembangnya digital yang sekarang ada didunia satu-satunya cara adalah kita harus turut serta mengambil bagian di dalamnya dengan mengembangkan.
Kita dituntut untuk bisa mempromosikan Desa kita, bagaimana caranya digital ini bisa membawa manfaat ekonomi bagi desa- desa kita yang sekarang sedang dibangun pariwisatanya secara masif.
"Kalau Labuan Bajo itu ditetapkan sebagai wisata super premium. Kita jadikan pariwisata Flores dan sekitarnya sebagai wisata premium," ujarnya.
Ia menyatakan pelatihan tersebut memberikan ruang bagi masyarakat untuk membuat konten-konten untuk dipromosikan. Potensi desa kita seperti apa dan buatlah konten menarik dengan menarasikan konten tersebut dengan baik sehingga membuat wisatawan penasaran.