Gunung Ile Lewotolok Meletus

Warga Lamawolo, Lembata-NTT Dievakuasi Via Jalur Laut Pasca Ile Lewotolok Melutus, INFO

Sekitar 200 warga dari desa Lamawolo, Lamatokan dan Baolaliduli, Kecamatan Ile Ape Timur dievakuasi via jalur laut ke desa Tapolango, desa seberang di

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Foto/Ricko Wawo
Sekitar 200 warga dari desa Lamawolo, Lamatokan dan Baolaliduli, Kecamatan Ile Ape Timur dievakuasi via jalur laut ke desa Tapolango, desa seberang di Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata pasca Gunung Ile Lewotolok meletus pada Minggu (29/11/2020) pagi.   

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA-Sekitar 200 warga dari desa Lamawolo, Lamatokan dan Baolaliduli, Kecamatan Ile Ape Timur dievakuasi via jalur laut ke desa Tapolango, desa seberang di Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata pasca Gunung Ile Lewotolok meletus pada Minggu (29/11/2020) pagi.

Sekretaris Desa Tapolangu, Chiko Raring melaporkan warga desa Tapolangu langsung berinisiatif menjemput warga dari tiga desa yang bermukim di lereng Ile Lewotolok tersebut dengan menggunakan sekitar 12 kapal laut. Warga dari ketiga desa itu pun langsung dievakuasi di Aula Kantor Desa Tapolangu. 

Petugas Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, menjelaskan sejak erupsi awal pada 27 November 2020 kemarin, sudah ada tremor dengan skala kecil dan diikuti gempa vulkanik. 

Kata Stanislaus, sebelum meletus, sejak Pukul 06.00-09.29 Wita sudah terpantau tremor harmoni diikuti gempa vulkanik dangkal dan gempa vulkanik dalam. Menurutnya gempa ini berkaitan dengan aktivitas magma di dalam perut gunung. "Lalu tremor, vulkanik dangkal, tremor itu mulai menuju ke puncak. Beberapa malam ini selalu teramati sinar api, kalau dia mau meletus itu pasti ada sinar api.

Setelah erupsi tangga 27 mulai muncul sinar api. Informasi dari masyarakat juga teramati," paparnya.
Dia memaparkan erupsi terjadi tadi pagi pada pukul 09.45 Wita dengan tinggi kolom abu 4000 meter di atas puncak.

Disampaikannya, setelah erupsi ini, warga harus waspada terhadap ancaman abu vulkanik karena sebarannya pasti kemana mana dan bisa mengganggu pernapasan.

Meski demikian, sampai saat ini, belum ada peningkatan status dan masih tetap pada status waspada level II.
Hampir semua desa di lereng gunung Ile Ape sudah kosong ditinggalkan warga ke Kota Lewoleba. Kebanyakan perempuan, anak-anak dan orangtua dievakuasi pertama.

Area lampiran

Gunung Ile Lewotolok Meletus
Gunung Ile Lewotolok Meletus (POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO)

 

BalasTeruskan

Sekitar 200 warga dari desa Lamawolo, Lamatokan dan Baolaliduli, Kecamatan Ile Ape Timur dievakuasi via jalur laut ke desa Tapolango, desa seberang di Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata pasca Gunung Ile Lewotolok meletus pada Minggu (29/11/2020) pagi.
 
Sekitar 200 warga dari desa Lamawolo, Lamatokan dan Baolaliduli, Kecamatan Ile Ape Timur dievakuasi via jalur laut ke desa Tapolango, desa seberang di Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata pasca Gunung Ile Lewotolok meletus pada Minggu (29/11/2020) pagi.   (Foto/Ricko Wawo)
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved