Pilkada Belu
Ketua Bawaslu Belu Andreas Perera: Pelaksanaan Kampanye Relatif Baik
Ketua Bawaslu Kabupaten Belu, Andreas Parera, S.Fil mengatakan, sejauh ini pelaksanaan kampanye Pilkada Belu 2020 berjalan relatif baik. Sampai deng
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas
POS KUPANG.COM| ATAMBUA-----Ketua Bawaslu Kabupaten Belu, Andreas Parera, S.Fil mengatakan, sejauh ini pelaksanaan kampanye Pilkada Belu 2020 berjalan relatif baik. Sampai dengan hari ini belum ada pelanggaran protokol Covid-19 yang dilakukan pasangan calon, tim kampanye dan peserta kampanye.
Meski demikian, mengingat ledakan kasus Covid-19 di Kabupaten Belu diharapkan kepada paslon, tim kampanye agar lebih disiplin menerapkan protokol Covid-19 yakni menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan.
"Dari segi kasus protokol Covid, kita tidak terlalu banyak. Kita mengeluarkan enam surat teguran. Kami dari Bawaslu terus menekankan kepada paslon, tim kampanye dan masyarakat pendukung supaya lebih tertib menerapkan protokol Covid-91. Kita tahu bersama Belu ada lonjakan kasus covid-19", kata Andreas Parera kepada wartawan saat ditemui usia kegiatan di Hotel Paradiso, Jumat (27/11/2020).
Pria yang disapa Andre ini mengatakan, Bawaslu selalu menekankan kepada paslon, tim kampanye dan masyarakat pendukung agar tertib menerapkan protokol Covid-19. Pasalnya, berdasarkan Perpu dan UU nomor 6 tahun 2020 disebutkan, pilkada bisa dibatalkan kalau ada lonjakan kasus Covid-19. Meski belum ada batasan jumlahnya namun perlu diantisipasi sebelum terjadi.
"Pilkada bisa dibatalkan kalau ada lonjakan kasus Covid-19. Jumlahnya belum kita tahu berapa. Itu diputuskan KPU dan DPA di pusat. Jadi kami awasi betul protokol Covid-19. Kepada paslon, tim kampanye dan masyarakat pendukung juga mesti tertib", harap Andre.
Andre mengungkapkan, Bawaslu memperketat pengawasan protokol Covid-19 sesuai amanat regulasi. Semua ini dilakukan demi kebaikan bersama sehingga tidak ada kluster pilkada.
"Sampai hari ini belum ada kluster pilkada. Jangan sampai ini terjadi. Kita harus saling menjaga", tegas Andre.
Terkait dengan kesiapan pengawas sendiri dalam hal pencegahan Covid-19, Andre menjelaskan, Bawaslu dan seluruh jajaranya sudah mulai rapid test sejak kemarin. Di hari pertama ada 209 pengawas yang telah melakukan rapid test dan hasilnya non reaktif. Total pengawas yang melakukan rapid test sebanyak 621 orang yang terdiri dari anggota Bawaslu Kabupaten bersama sekretariat, anggota panwascam bersama sekretariat, pengawas desa dan pengawas TPS.
Andre menambahkan, manakala hasil rapid test reaktif maka dilanjutkan dengan tes SWAB. Bila hasil SWAB positif maka langsung diganti. Proses pergantian tetap melalui mekanisme perekrutan.
"Mencari penganti ini susah
kerena sebagian besar masyarakat sudah diambil sebagai KPPS dan juga banyak yang sebagai tim sukses. Kita mendoakan semoga kita Belu semuanya non reaktif", pungkasnya. (jen).
