Mata Najwa
Mata Najwa Tadi Malam Sambil Nangis Ali Ngabalin Akui Ikut Rombongan Edhy Prabowo saat Ditangkap KPK
Politisi Fahri Hamzah mengungkap suka duka mengurus izin eksportir di KKP yang dipimpin Edhy Prabowo.
POS-KUPANG.com - Serunya Mata Najwa tadi malam, politisi Fahri Hamzah bongkar rumitnya izin ekspor di Kementerian KKP yang dipimpin Edhy Prabowo.
Ediisi terbaru mata najwa tadi malam viral lagi.
Politisi Fahri Hamzah mengungkap suka duka mengurus izin eksportir di Kementerian KKP yang dipimpin Edhy Prabowo.
Menurut Fahri Hamzah, ada banyak persyaratan yang mesti dipenuhi untuk dapat izin ekspor benih lobster.
Mantan wakil ketua DPR tersebut berhasil memenuhinya.
Fahri menyebut ada 30 syarat administrasi.
Lalu, perusahaan pengaju izin harus memiliki nelayan binaan.
Baca juga: LINK Nonton Ikatan Cinta Malam Ini 26 November 2020, Mama Rosa Tahu Soal Andin & Kematian Roy
Baca juga: Fahri Hamzah Ternyata Ekportir di KKP Pimpinan Edhy Prabowo, Terkuak di Mata Najwa Tadi Malam
Baca juga: 4 Link Live Streaming Mata Najwa Trans 7 Pukul 20.00 WIB Malam Ini Rabu 25/11/2020, Anti Lelet
Perusahaan pun harus membeli benih ke nelayan.
Hal-hal ini, menurut wakil ketua umum Partai Gelora tersebut, bikin senang nelayan.
"Semua nelayan pesta dan senang dengan kebijakan ini. Karena memberikan mereka kehidupan," kata Fahri.
Simak video lengkapnya:
Kesaksian Ali Ngabalin
Selain Fahri Hamzah, Ali Ngabalin Staf Ahli KSP Jokowi juga hadir di Mata Najwa 25 November 2020.
Ngabalin berada dalam rombongan Edhy Prabowo dalam lawatan dinas ke Amerika Serikat (AS) tersebut.
Ali mengatakan begitu turun dari pesawat, ia dan Edhy berpisah rombongan.
Di momen bertemu dengan petugas KPK, dirinya mendapat isyarat untuk memisahkan diri dari rombongan.
"Kami pisah tadi di bandara. Kami pisah karena kan tadi kan Bang Ali tanya, mereka kemukakan bahwa ‘Pak Ngabalin di sini saja’. Itu isyarat untuk kita pisah rombongan," katanya saat dihubungi, Rabu (25/11/2020).
Di awal, kata Ngabalin, dia tidak tahu bahwa sejumlah orang yang mendatangi rombongan Menteri KKP itu adalah petugas KPK.
Baca juga: Sabrina Chairunnisa Ungkap Harapannya di Tahun 2021, Bagaimana dengan Kekasihnya, Deddy Corbuzier?
Baca juga: Perkawinan Baru Berumur 5 Hari, Denny Sumargo Mengaku Menyesal Menikah dengan Olivia Allan
Baca juga: Gatot Nurmantyo Angkat Suara Soal Pangdam Jaya Dudung Abdurrachman Copot Spanduk Habib Rizieq Shihab
Barulah dia tahu duduk permasalahannya begitu rombongan dan petugas KPK tersebut berkomunikasi.
"Kan mereka datang saya ada di situ. Tapi awalnya abang tidak tahu itu KPK. Penjelasannya kami juga tidak tahu karena dari belakang jalan. KPK datang. Yang bilang KPK itu orang-orang di situ. Sudah kan ada dua jalur tuh di terminal III, mereka suruh ‘pak ngabalin disini saja’," katanya.
Setelah berpisah rombongan, Ngabalin langsung mengurus persyaratan Imigrasi bagi WNI yang baru tiba dari luar negeri.
Termasuk uji usap atau tes SWAB untuk mendeteksi Covid-19. Setelah rampung ia langsung pulang dan kemudian tidur.
"Iya makanya tadi ditelepon-telepon, engga bisa. Iya langsung ke rumah," pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo ditangkap usai lawatannya dari Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.
Firli mengatakan, Eddy, istrinya, serta pegawai KKP lainnya ditangkap begitu tiba di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (25/11/2020) pukul 01.23 WIB.
"Tadi malam Menteri KKP diamankan KPK di Bandara 3 Soetta saat kembali dari Honolulu," kata Firli saat dikonfirmasi, Rabu (25/11/2020) pagi.
Firli mengatakan, Eddy Prabowo diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin ekspor baby lobster.
"Sekarang beliau di KPK untuk dimintai keterangan. Nanti akan disampaikan penjelasan resmi KPK," katanya.
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum Edhy dan para pihak yang diamankan.
"Mohon kita beri waktu tim kedeputian penindakan bekerja dulu," ujar Firli.
Penetapan Calon Eksportir
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, penangkapan Edhy terkait kasus dugaan korupsi mengenai proses penetapan calon eksportir benih lobster.
"Kasus ini diduga terkait dengan proses penetapan calon eksportir benih lobster," kata Ali, Rabu siang.
Ali mengatakan, total ada 17 orang yang ditangkap KPK dalam rangkaian operasi tangkap tangan di Depok, Jakarta, dan Bandara Soekarno-Hatta.
Sebanyak 17 orang itu terdiri dari Edhy, istri Edhy, pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta sejumlah pihak swasta.
"Saat ini KPK masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap 17 orang tersebut selama 1x24 jam," ujar Ali.
Selain itu, KPK juga mengamankan sejumlah barang, termasuk kartu debit ATM yang diduga terkait dengan tindak pidana korupsi.
Sebelumnya, penunjukan perusahaan ekspor benih lobster sempat menuai polemik.
Baca juga: Mbak You Ungkap Pernikahan Ayu Ting Ting dan Adit Jayusman Akan Dibayangi Perceraian: 2 Tahun Bubar!
Baca juga: LINK Live Streaming Belajar TVRI SD Kelas 4-6, JAWABAN soal Data Statistika Jumat 27 November 2020
Baca juga: Nasib Rakyat Timor Leste Lepas dari Indonesia 18 Tahun Silam, Sempat Dimanjakan Kemewahan Ini
Dalam beberapa pemberitaan, sejumlah politikus disebut-sebut menduduki jabatan tinggi di perusahaan yang jadi calon eksportir benih lobster.
Menanggapi itu, Edhy sempat mengatakan, surat perintah pemberian izin eksportir bukan ada di tangannya melainkan diterbitkan oleh tim yang terdiri dari Ditjen Perikanan Tangkap, Ditjen Budidaya, dan BKIPM.
Tim juga melibatkan Inspektorat Jenderal dan diawasi oleh Sekretaris Jenderal.
Selama tim tidak mengikuti kaidah, Edhy menegaskan tak segan-segan mencabut izinnya.
"Yang memutuskan juga bukan saya, (tapi) tim. Tapi ingat, tim juga saya kontrol agar mengikuti kaidah," papar Edhy dalam raker bersama Komisi IV DPR RI, Senin (6/7/2020).
Komentar Jokowi
Ditahannya Menteri KKP Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat heboh hampir di seluruh kalangan.
Termasuk dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang turut angkat bicara mengenai penangkapan Edhy Prabowo tersebut.
Di mana Edhy Prabowo merupakan menteri yang turut membantu Jokowi dalam kabinetnya.
"Pemerintah terus mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di Tanah Air. Karena itu, pemerintah menghormati proses hukum terhadap pejabat negara yang saat ini tengah berjalan di KPK," kata Jokowi dalam akun Twitter-nya pada Rabu (25/11/2020).
"Saya percaya KPK bekerja transparan, terbuka, dan profesional," lanjut Jokowi.
Informasi KPK menangkap Menteri KKP Edhy Prabowo itu beredar luas di grup-grup WhatsApp dan media sosial.
KPK pun angkat bicara mengenai informasi penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo tersebut.
"Benar kita telah mangamankan sejumlah orang pada malam dan dinihari tadi," kata Nawawi Pomolango Pimpinan KPK ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (25/11/2020).
Ketika ditanya lebih lanjut apakah yang ditangkap adalah Menteri KKP Edhy Prabowo atau bukan, Nawawi tidak menjelaskan lebih lanjut.
"Maaf selebihnya nanti saja, saya masih dalam perjalanan ke kantor," katanya.
Seperti diketahui, Politisi Partai Gerindra Edhy Prabowo itu ditangkap di Bandara Soekarno Hatta Rabu (25/11/2020) dini hari setibanya dari perjalanan ke luar negeri (Amerika Serikat).
Edhy Prabowo ditahan terkait kasus dugaan ekspor benur atau benih udang. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Terungkap di Mata Najwa Tadi Malam, Ternyata Fahri Hamzah Ekportir di KKP Pimpinan Edhy Prabowo, https://makassar.tribunnews.com/2020/11/26/terungkap-di-mata-najwa-tadi-malam-ternyata-fahri-hamzah-ekportir-di-kkp-pimpinan-edhy-prabowo?page=all.