Demi Keamanan, Pangdam Jaya Janji Tangkap Orang yang Pasang Pasang Lagi Baliho Habib Rizieq

Sikap tegas Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menurunkan baliho Rizieq Shihab dan menganjurkan FPI dibubarkan bila terus melanggar hukum mend

Editor: Alfred Dama
Youtube Kompas TV
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman 

"Artinya OMSP, di mana TNI menurut undang-undang bergerak atas dasar keputusan politik negara."

"Rakyat rakyat juga sudah paham, yang bisa menggerakkan TNI pada situasi OMSP adalah Presiden."

"Artinya kebijakan politik negara saat ini memerintahkan TNI untuk melakukan operasi militer selain perang."

"Berupa pencopotan spanduk dan pengerahan pasukan ke Petamburan, serta upaya pembubaran FPI," sambung Aziz.

Aziz menilai, kebijakan politik negara yang langsung diputuskan oleh Presiden saat ini adalah untuk menakut-nakuti dan membubarkan FPI.

"Jadi jelas, perlu diketahui semua rakyat bahwa saat ini di Negara Kesatuan Republik Indonesia, masalah politik negara tingkat tinggi yang urgen menurut Presiden adalah masalah nakut-nakutin FPI dan bubarin FPI."

"Ini sangat menyedihkan," paparnya.

Aziz pun mengimbau TNI saat ini lebih baik membantu negara yang kesulitan mengurusi Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang tidak tuntas sejak dahulu hingga kini.

"Sayang juga, pasukan-pasukan super elite."

"Prajurit yang dibentuk untuk menjadi prajurit elite itu mahal investasinya."

"Sayang kalau digunakan untuk menakut-nakuti rakyat dan bubarin FPI yang banyak kontribusi untuk kemanusiaan dan umat," ucap Aziz.

Perintah Pangdam

Video pria berseragam loreng menurunkan baliho Rizieq Shihab, beredar viral.

Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memastikan hal itu merupakan perintahnya.

Pernyataan itu disampaikan Dudung usai gelar apel kesiapan Pilkada serentak tahun 2020, dan penanggulangan banjir di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Dudung membenarkan informasi pencopotan baliho tersebut saat ditanyai wartawan.

"Terkait video anggota berbaju loreng turunkan baliho, itu perintah saya."

"Karena beberapa kali Pol PP menurunkan baliho itu tapi kembali dinaikkan lagi," tegas Dudung kepada perwarta, saat dikonfirmasi terkait video viral tersebut.

Dudung menjelaskan, dalam kesatuan TNI di wilayah Jayakarta, memang kerap ada patroli yang digelar oleh pasukan darat, laut, dan udara. Mereka tergabung dalam Dankorgatap.

Patroli tersebut bertujuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan di wilayah Jadetabek.

Dudung menegaskan, penindakan keamanan tersebut tidak pandang bulu.

Terlebih, aturan pemasangan baliho sudah tertera dalam aturan Gubernur dan pemerintah daerah.

Tiga organisasi masyarakat (ormas) menggelar unjuk rasa penolakan pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab ke Banten, di Alun-alun Kota Serang, Jumat (20/11/2020).
Tiga organisasi masyarakat (ormas) menggelar unjuk rasa penolakan pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab ke Banten, di Alun-alun Kota Serang, Jumat (20/11/2020). (Warta Kota.com)

"Ini negara hukum, jadi harus taat hukum."

"Kalau pasang baliho ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya juga sudah disediakan," ujar Dudung.

Sehingga, Dudung mengingatkan tidak boleh ada pihak-pihak yang sewenang-wenang dan melanggar aturan.

Dudung mengimbau agar organisasi-organisasi yang tidak taat dengan hukum, membubarkan diri.

"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu kalau coba-coba dengan TNI," tegas Dudung.

Ia juga mengingatkan FPI agar tidak lagi memasang baliho-baliho yang mengajak revolusi.

Jika masih ditemukan baliho-baliho seperti itu, pihak TNI tidak akan segan-segan mencopot baliho-baliho tersebut.

"Saya tidak akan segan-segan tindak keras yang coba ganggu persatuan dan kesatuan di wilayah Jayakarta ini," papar Dudung.

Menurut Dudung, FPI tidak dapat disebut mewakili umat Islam secara seluruhnya.

Sebab, masih banyak Umat Islam yang mencintai perkataan yang baik dan bertingkah baik.

Sebelumnya, video beberapa anggota TNI membongkar baliho Rizeq Shihab, beredar viral.

Video pembongkaran baliho itu ramai diperbincangkan oleh netizen, dengan menyatakan dukungannya juga ada yang menyatakan penolakannya.

Terkait video pembongkaran baliho Rizieq Shihab itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Achmad Riad pun angkat bicara.

Dikutip dari Tribunnews, Achmad membantah aksi tersebut diperintahkan.

Ia menilai, pencopotan baliho bergambar Rizieq Shihab murni datang dari aksi masyarakat.

"Yang jelas dilaksanakan secara bersama-sama. Itu ada Salpol PP, ada polisi, ada TNI di bawah membantu."

"Saya pikir itu kembali dari masyarakat. Tidak ada yang memerintahkan."

"Ada semacam kesadaran, sedangkan tujuannya saling mengingatkan," ucap Achmad dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Kamis (19/11/2020).

Video Pencopotan Baliho Viral

Video aksi pencopotan baliho bergambarkan Rizieq Shihab viral di media sosial.

Terdapat sejumlah akun Instagram yang membagikan video ini, seperti @brigade.nu.

Unggahan tersebut terlihat ada sejumlah orang berseragam tengah menurunkan baliho bergambar Imam Besar FPI tersebut.

@brigade.nu menuliskan keterangan:

Sekali lagi terimakasih untuk bapak aparat TNI, polri dan satpol PP yg sudah menertibkan baliho² tsb.

Untuk heker pager doyong terimakasih juga sudah banyak membantu berkembangnya akun brigade.nu dalam menampilkan kebenaran yg selalu kalian tentang...

Memayu hayuning Bawono,ambrasto Dur hangkoro...

Tidak mungkin juga saya menanggapi satu persatu para pencaci nu..

Untuk video yg lebih jelas, sahabat² semua bisa cek di @sailendra.utama ...

Selamat pagi dan selamat beraktifitas...

Hingga Kamis (19/11/2020) video ini telah ditonton hampir 30 ribu kali dan menuai komentar beragam dari warganet lainnya.

Rizieq Shihab Istirahat

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab memilih istirahat sejenak.

Hal itu diungkapkan melalui keterangan pers DPP FPI yang ditandatangani Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis dan Sekretaris Umum FPI Munarman, Kamis (19/11/2020).

"Bahwa IB HRS saat ini memilih untuk istirahat, jeda sejenak."

"Karena selain cukup lelah akibat melalui perjalanan panjang dan langsung beraktivitas dengan tingkat kepadatan tinggi."

"Serta setelah melihat antusiasme umat sejak tanggal 10 November saat kedatangan hingga 14 November pada acara Maulud Nabi SAW di Petamburan."

"Umat begitu antusias pada setiap kegiatan yang akan berdampak pada penumpukan massa," tulis pernyataan pers tersebut.

Untuk sementara, Rizieq Shihab tidak akan melakukan kegiatan dalam jumlah massa yang besar.

Hal itu disebut sebagai wujud menjalani pola hidup sehat.

"Sehingga, sebagai wujud komitmen IB HRS dalam mengajak umat untuk menciptakan pola hidup sehat di masyarakat."

"Maka untuk sementara IB HRS memilih tidak melakukan kegiatan yang akan berdampak pada penumpukan massa hingga situasi kembali normal," papar isi pernyataan FPI itu.

Pihak FPI juga meminta maaf kepada para pihak yang mengajukan undangan kepada Rizieq Shihab, lantaran tidak bisa memenuhi undangan yang diberikan.

"Kepada segenap elemen masyarakat di seluruh Indonesia yang telah mengajukan undangan kepada IB HRS untuk menghadiri acaranya, maka kami mohon maaf yang sebesarnya."

"Karena IB HRS saat ini belum dapat memenuhi undangan tersebut."

"Hingga nanti IB HRS memutuskan dapat beraktivitas secara normal kembali," lanjut rilis pers FPI tersebut.

* Respon Panglima TNI

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, memberikan dukungan atas langkah Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurrahman, yang menurunkan baliho pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

Sikap Panglima TNI itu disampaikan oleh Kapuspen TNI, Mayjen Achmad Riad.

Menurut Kapuspen, Panglima TNI memang tidak mengeluarkan perintah untuk melakukan pencopotan baliho Rizieq Shihab.

Hal itu karena pencopotan baliho itu merupakan teknis operasional yang bisa diputuskan oleh Pangdam. 

Pangdam memiliki tanggung jawab mengambil suatu tindakan atas dasar pertimbangan situasi di lapangan.

"Tentunya Panglima TNI akan mendukung semua tindakan yang dilakukan atas dasar pertimbangan di lapangan tersebut," kata Kapuspen sebagaimana dikutip dari rilis resmi TNI AD, Senin (23/11/2020).

Tidak adanya perintah pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab juga dibenarkan oleh Dudung.

Menurut Dudung, pencopotan baliho dan semacamnya itu cukup diselesaikan oleh Pangdam.

Pencopotan baliho itu sama dengan kegiatan lainnya seperti pembagian masker, bakti sosial, yang tidak harus mendapat perintah langsung dari Panglima TNI.

Namun demikian, kegiatan-kegiatan itu tetap harus dilaporkan ke Panglima TNI.

"Tetapi, setelah kegiatan pasti saya laporkan kepada Panglima TNI dan harus diketahui oleh Panglima TNI," ujar dia.

Adapun soal penurunan baliho Rizieq Shihab, Dudung mengklaim telah melakukannya sesuai prosedur dan ketentuan.

Proses penurunan baliho awalnya sudah dilakukan oleh Pol PP dengan Polri dan kemudian dengan TNI.

Penurunan Baliho sudah dilaksanakan sejak dua bulan yang lalu dan sudah diturunkan sebanyak 338.

Kemudian dari pihak FPI mendemo dan memerintahkan untuk Pol PP memasang kembali.

Menurut Pemerintah daerah, pemasang baliho tidak sesuai ketentuan, tidak bayar pajak, kemudian kalimat-kalimatnya juga ada yang tidak bagus mengundang keresahan pada masyarakat.

Intinya adalah tidak sesuai ketentuan oleh Muspida, lalu ditertibkan

“Kita laksanakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, dikedepankan Polisi Pamong Praja (Pol PP) karena Pol PP yang menjalankan Peraturan Gubernur pemerintahan di wilayah,” pungkas Pangdam Jaya.

Kata Pangdam Jaya soal Kiriman Karangan Bunga

Di depan Markas Kodam Jaya, Jakarta Timur tampak puluhan karangan bunga sebagai bentuk dukungan kepada Kodam Jaya khususnya terhadap Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Karangan bunga tersebut tampak berasal dari sejumlah kelompok masyarakat yang mendukungnya.

Namun, ia justru merasa heran dengan antusiasme masyarakat atas tindakannya yang ramai diperbincangkan publik akhir-akhir ini.

Tindakan tersebut adalah perintahnya mencopot baliho bergambar Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dan perkatannya tentang pembubaran FPI beberapa waktu lalu.

Dudung mengatakan padahal ia hanya menjalankan tugasnya sebagai Panglima Kodam Jaya karena Satpol PP sudah kewalahan menangani hal tersebut.

"Kalau menurut saya, saya tidak layak lah menerima ucapan atau dukungan seperti itu."

"Yang jelas saya melaksanakan tugas saja seyogyanya saya sebagai Panglima Kodam Jayakarta."

"Saya juga tidak mengira seperti itu, tidak juga mengharapkan seperti itu. Biasa saja. Makanya loh kok sampai sebegitunya antusiasme masyarakat," kata Dudung di Makodam Jaya, Senin (23/11/2020) seperti diberitakan Tribunnews.com. 

Selain itu, ia mengungkapkan selama ini juga mengikuti pro kontra terkait keputusannya tersebut.

Sambil tertawa ia mengatakan pro kontra adalah hal yang biasa.

Ia pun menertawakan pihak-pihak yang mencoba merekayasa tindakan dan perkataannya terkait FPI.

"Ada yang pro ada yang kontra, saya biasa saja. Banyak yang mendukung, banyak yang istilahnya merekayasa juga, ah saya biarkan saja. Kehidupan seperti itu," kata Dudung tersenyum.

Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI, Dudung Abdurachman, buka suara terkait pernyataan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, yang menyinggung TNI dan Polri.

Dudung justru menanggapi dengan berterimakasih atas hujatan-hujatan yang disampaikan oleh Rizieq.

Menurutnya, sebagai orang yang dianggap habib, maka seharusnya bertindak dan memberi ucapan yang baik.

Hal itu disampaikan Dudung saat menjawab pertanyaan wartawan setelah apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

"Hujatan-hujatan HRS kepada TNI dan Polri, kalau katanya sebagai imam besar, kalau dibilang sebagai kiai atau habib, karena habib atau kiai itu selalu hatinya baik. Jadi kalau ucapan tidak baik, bukan habib namanya itu. Saya ini orang Islam juga," kata Dudung.  (Tribunnews.com/Daryono/Gita Irawan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Pencopotan Baliho Rizieq Shihab, Panglima TNI Akui Tak Beri Perintah tapi Dukung Pangdam, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/11/24/soal-pencopotan-baliho-rizieq-shihab-panglima-tni-akui-tak-beri-perintah-tapi-dukung-pangdam?page=4

Sebagian Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Janji Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Tangkap Orang yang Pasang Lagi Baliho Habib Rizieq, https://wartakota.tribunnews.com/2020/11/23/janji-pangdam-jaya-mayjen-tni-dudung-abdurachman-tangkap-orang-yang-pasang-lagi-baliho-habib-rizieq?page=all.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved