Breaking News

Puluhan Perempuan Pelaku UMKM di Labuan Bajo Ikut Pelatihan Kewirausahaan

ebanyak 25 perempuan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ( Pelaku UMKM) di Labuan Bajo, mengikuti pelatihan kewirausahaan

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Foto bersama dalam pelatihan wirausaha bagi puluhan perempuan pelaku UMKM di Tree Top Restaurant, Eco Tree O'tel Labuan Bajo, Kabupaten Mabar, Jumat (20/11/2020). 

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Sebanyak 25 perempuan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ( Pelaku UMKM) di Labuan Bajo, mengikuti pelatihan kewirausahaan.

Pelatihan tersebut dilakukan selama 2 hari, yakni pada 19--20 November 2020 di Tree Top Restaurant, Eco Tree O'tel Labuan Bajo, Kabupaten Mabar.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebagai realisasi program tanggung jawab sosial perusahaan dengan fokus pengembangan UMKM. PT SMI bekerjasama dengan Angel Investment Network Indonesia Advisory (ANGIN Advisory), sebuah institusi konsultansi dengan keahlian utama di sektor kewirausahaan, sebagai fasilitator.

Baca juga: TTS Kembali ke Zona Hijau, Ini Total Jumlah Pasien Positif Corona di TTS

Pelatihan kewirausahaan itu bertujuan untuk mendukung pengembangan pengusaha yang menghadapi tantangan dalam menjalankan usahanya dengan mengedepankan semangat kolaborasi antar pelaku usaha yang berkelanjutan.

Selama kegiatan, para peserta dibagi ke dalam empat sesi. Keempat sesi mencakup topik pengembangan produk, penyelesaian masalah bisnis, pemasaran, dan operasional usaha.

Baca juga: Kapolsek Kelapa Lima Minta Warga Patuhi Protokol Kesehatan

Pelatihan dilakukan secara dua arah dengan partisipasi aktif dari peserta melalui pelatihan praktik. Dalam rangkaian kegiatan ini juga disisipkan pelatihan pemotretan produk sebagai bagian dari topik pemasaran.

Penetapan Labuan Bajo sebagai destinasi prioritas oleh pemerintah pusat akan memicu peningkatan aktivitas UMKM yang dilihat sudah berkembang pesat di Labuan Bajo beberapa tahun belakangan.

Kedatangan turis, arus masuk pendatang tetap, dan lokasi Labuan Bajo sebagai pintu utama destinasi pariwisata kepulauan akan mendorong ibukota Kabupaten Manggarai Barat untuk terus meningkatkan pemberdayaan ekonomi, khususnya melalui ekonomi kreatif.

Pemberdayaan pelaku UMKM yang sudah ada dipercaya PT SMI untuk harus dipersiapkan sebelum perkembangan infrastruktur selesai demi tidak tergerus dengan perubahan sosial dan ekonomi yang akan datang.

"Pelaku UMKM di Labuan Bajo harus bisa bersaing dengan destinasi wisata yang sudah ada dan berdekatan secara geografis, seperti Bali dan Lombok, dalam hal keunikan produk yang bisa menjadi representasi Labuan Bajo. Dengan pelatihan ini, kami harapkan pelaku UMKM akan bertambah kapasitasnya, baik hardskill maupun softskill dalam pengembangan bisnis yang dibutuhkan saat ini, dan di masa depan saat gelombang wisatawan dan pendatang baru masuk ke Labuan Bajo," kata Direktur ANGIN Advisory, Saskia Tjokro dalam rilis yang diterima POS-KUPANG.COM pada Senin (23/11/2020).

Dikatakannya, pelatihan ini secara khusus ditujukan bagi pelaku usaha perempuan karena pemberdayaan perempuan masih menjadi usaha yang harus dilakukan secara intensif, kontinyu, dan konsisten di Indonesia guna mencapai dampak sosial dan ekonomi yang maksimal.

Lebih lanjut, pihaky bermaksud untuk berkontribusi pada tatanan masyarakat yang adil gender, PT SMI dan ANGIN berafiliasi dengan satu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UN Women, yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dalam penyediaan modul pelatihan.

Sementara itu, sebanyak lima tokoh UMKM Indonesia juga dihadirkan dalam pelatihan secara virtual melalui video.

Kelima tokoh yang terlibat adalah, Halida Hatta sebagai penggerak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Julie Laiskodat sebagi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT, Brahmantya Sakti sebagai pendiri dari UMKM bidang pariwisata Triptus.com, Maria Isabella, sebagai pendiri UMKM bidang produk turunaan tenun Copa de Flores, Ridwan Hilmi sebagai Direktur Yayasan Bumi Insan Mandiri.

Selanjutnya, ANGIN mengirimkan Gregoria Mandias yang telah berpengalaman di berbagai pelatihan pengembangan UMKM khususnya wilayah timur Indonesia, Sarita Kinanti yang aktif dalam program kerja sama internasional di sektor industri maritim dengan badan afiliasi PBB, dan Rininta Bella yang aktif mengkaji sektor usaha sosial and tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia sebagai fasilitator pelatihan.

Keberagaman latar belakang tokoh dan fasilitator menjadi relevan ketika 25 peserta pelatihan datang dari berbagai sektor industri, baik dari sektor barang atau jasa seperti tekstil, busana, agen pariwisata, kuliner, dan kerajinan lainnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved