Breaking News

Habib Rizieq Shihab

Lawan FPI Habib Rizieq Shihab Sebut Bubarkan FPI Ini Profil Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman

Lawan FPI & Habib Rizieq Shihab Sebut 'Bubarkan FPI' Ini Profil Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman

Editor: maria anitoda
Istimewa
Lawan FPI & Habib Rizieq Shihab Sebut 'Bubarkan FPI' Ini Profil Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman 

POS-KUPANG.COM- Lawan FPI & Habib Rizieq Shihab Sebut 'Bubarkan FPI' Ini Profil Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman 

Lawan FPI dan Habib Rizieq Shihab sampai sebut 'bubarkan FPI', siapa sebenarnya Mayjend TNI Dudung Abdurachman? Ini sosok dan profil lengkapnya.

Nama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman langsung viral di twiter setelah terang-terangan mengaku memerintahkan anggotanya menertibkan baliho Habib Rizieq Shihab.

Baca juga: Malam-Malam Anak Buah Pangdam Jaya Mayjen Dudung Datangi Kediaman Imam Besar FPI Rizieq Shihab

Baca juga: Cek LINK di SINI, SIMAK Jadwal Tayang MotoGP Portugal 2020 Malam Ini di Trans7, INFO

Baca juga:  Fraksi Gerindra Soroti Anggaran 12 M untuk Pengadaan Bantuan Pakaian Seragam Sekolah

Bahkan Dudung menegaskan bila perlu FPI yang dikomandoi Habib Rizieq dibubarkan saja

"Oke, ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," tegas Dudung seusai apel. 

Dudung menegaskan sejumlah pria berbaju loreng yang mencopot baliho HRS adalah anggota Garnisun.

tribunnews
Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) TNI AD, Mayjen TNI Dudung Abdurachman (tengah), seusai apel kesiapan bencana dan pilkada serentak, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi. (TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat)

"Perintah saya itu. Begini, kalau siapapun di republik ini, siapapun, ini negara hukum.

Harus taat kepada hukum," jelas Dudung.

"Kalau masang baliho itu jelas ada aturannya.

Ada pajaknya, tempatnya juga sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri.

Seakan-akan dia paling benar.

Tidak ada itu," lanjutnya.

Sebab, kata dia, Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta beberapa kali berusaha mencopot baliho itu selalu gagal.

Massa FPI dinilai nekat memasang baliho itu lagi.

"Karena beberapa kali Satpol PP menurunkan, dinaikkan lagi," ucap Dudung.

tribunnews
Aparat TNI menggelar apel siaga kesiapan Pilkada serentak dan penanggulangan bencana banjir Jakarta, di Lapangan Silang Monas, Jumat (20/11/2020) pagi. (TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat)

Sementara itu, kegiatan apel tersebut dihadiri Wali Kota Tangerang Selatan Airin beserta jajarannya.

Turut hadir pula sejumlah petugas KPU Kota Depok beserta Kapolresta-nya.

Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengingatkan Front Pembela Islam (FPI) agar tak memecah belah umat.

Sebab, dia menilai beberapa isi ceramah Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab saat Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat, tak pantas disampaikan.

"Saya ini Islam dan Muslim juga ya.

Mengajarkan selalu Islam itu agama yang rahmatanlil alamin," kata Dudung, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

"Agama Islam yang mengajarkan tentang kasih sayang. Untuk seluruh alam semesta. Kemudian jangan asal sembarangan berbicara," lanjutnya.

"Allah sudah berfirman, 'hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka'. Ucapan dan tindakan itu harus baik," tambahnya.

Dudung pun merasa prihatin perihal beberapa isi ceramah Habib Rizieq Shihab yang dinilai tak pantas dilontarkan.

"Saya sebagai orang Islam itu prihatin kalau ada seorang Habib di peringatan Maulid Nabi, bahasa-bahasa dan ucapannya kotor itu. Saya tidak terima sebagai orang Muslim," ucap Dudung.

Karena itu, Dudung menilai Habib Rizieq Shihab tak pantas disebut sebagai perwakilan Umat Muslim.

Sebab, kata Dudung, umat Muslim memiliki ciri khas yang ucapan dan perilakunya baik.

"Hujatan-hujatan HRS kepada TNI-Polri, ini katanya nih, kalau sebagai Imam Besar, kalau dibilang sebagai Kyai atau Habib, karena kalau Kyai atau Habib itu, hati dan pikirannya selalu baik, ucapannya baik, dan tindakannya juga baik," tutur Dudung.

"Jadi kalau ucapannya tidak baik, itu bukan Habib namanya. Bukan kyai itu," lanjut Dudung.

Jika perlu, kata Dudung, FPI dibubarkan saja.

"Kalau perlu, FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja itu," tegas Dudung.

Kegiatan Rutin Garnisun

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman juga menanggapi video viral anggota TNI melewati markas FPI, di Jalan Petamburan, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu.

Dudung, sapaannya, menyatakan mereka adalah anggotanya dari Satuan Garnisun.

"Soal tentara melewati petamburan, itu kegiatan rutin dari Garnisun.

Kami kan dari Garnisun," kata Dudung, saat diwawancarai awak media, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

"Satu wilayah itu ada TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara, kami rutin melaksanakan patroli-patroli untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diiginkan," lanjutnya.

Dia menegaskan, kegiatan patroli tersebut bertujuan mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan oleh massa Front Pembela Islam (FPI).

Dia menegaskan, siapapun yang mengganggu persatuan Indonesia bakal dipadamkan.

"Jangan menganggu kesatuan yang berada di Jakarta.

Saya Panglimanya.

Jangan coba-coba mengganggu persatuan dan kesatuan di Jakarta.

Kalau coba-coba, akan saya hajar nanti," tegas Dudung.

Dudung menyampaikan hal tersebut menggunakan pengeras suara sehingga didengar para prajurit TNI.

Sontak prajurit TNI pun bertepuk tangan keras.

"Semua mendukung," tutup Dudung.

Siapa sosok Dudung?

Dudung lahir di Bandung, Jawa Barat pada 16 November 1965.

Kariernya menjadi Pangdam Jaya tak mudah.

Dia adalah sosok "from zero to hero".

Dikutip dari tayangan YouTube KompasTV pada 27 Juni 2020, masa muda Dudung dikenal penuh perjuangan.

Ayahnya adalah seorang pegawai negeri sipil (PNS), namun meninggal dunia saat Dudung masih SMP.

Sejak saat itulah, Dudung harus membantu ibunya bekerja untuk membesarkan dia dan delapan saudaranya.

Dudung tak malu untuk berjualan kue di lingkungan Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat, bahkan juga menjadi loper koran.

"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah dan keliling (jualan kue) di asrama (TNI).

Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas," ujar Dudung.

Ada kisah menarik saat Dudung berjualan kue di lingkungan Kodam Siliwangi.

tribunnews
Mayjen TNI Dudung Abdurachman (Kolase Sripoku.com)

Di situlah mimpi Dudung menjadi perwira TNI bermula.

Kala itu, seorang prajurit TNI menendang barang dagangan milik Dudung.

Rupanya, prajurit TNI itu tidak mengetahui bahwa Dudung sudah sering keluar masuk lingkungan Kodam Siliwangi untuk berjualan.

Tiba-tiba Dudung dipanggil, lalu diinterogasi kenapa asal masuk.

"Sambil dia tanya-tanya, taunya dia tendanglah bawaan saya. Dak..!," kata Dudung.

"Saat itu saya bawa klepon. Menggelindinglah 55 buah klepon yang saya bawa itu," lanjutnya.

Dudung menyayangkan perlakuan anggota TNI tersebut.

Namun, dari situlah Dudung bermimpi menjadi perwira TNI yang kelak bisa mengayomi.

"Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti," kata Dudung.

Dudung harus memilih antara melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi untuk menjadi insinyur atau mengejar cita-cita menjadi perwira lewat Akademi Militer (Akmil) setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA).

Akhirnya, dia membulatkan tekad untuk menempuh pendidikan di Akademi Militer.

Dudung lulus dari Akademi Militer pada 1988 dari kecabangan infanteri.

Tekadnya masih sama menjadi perwira yang selalu melindungi dan melayani rakyat.

Berbagai posisi pernah dijabat Dudung di dunia kemiliteran.

Dia pernah menjabat sebagai Aspers Kasdam VII/Wirabuana pada tahun 2010 hingga 2011.

Kemudian, Danrindam II/Sriwijaya tahun 2011, Wagub Akmil pada tahun 2015 hingga tahun 2016, serta Staf Khusus Kasad tahun 2016 hingga tahun 2017.

Lalu, Waaster Kasad tahun 2017 hingga 2018, Gubernur Akmil tahun 2018 hingga 2020 hingga akhirnya menjabat sebagai Pangdam Jaya.

Dia dilantik sebagai Pangdam Jaya pada 27 Juli 2020.

Hartanya "Cuma" Rp 610 Juta, Ini Dia Rinciannya 

Terlepas dari hal tersebut, sama seperti pejabat lain, Dudung Abdurachman wajib melaporkan daftar harta kekayaannya ke KPK.

Kemudian oleh KPK, daftar harta kekayaan pria kelahiran Bandung itu diunggah di situs elhkpn.kpk.go.id yang bisa diakses oleh masyarakat.

Dari situs tersebut, Dudung Abdurachman tercatat pernah melaporkan harta kekayaannya saat menjabat sebagai Gubernur Akademi Militer (Akmil) pada 11 Maret 2020.

Dudung Abdurachman memang pernah menjabat sebagai Gubernur Akmil pada 2018 hingga 2020 sebelum diangkat menjadi Pangdam Jaya.

Dari laporan harta kekayaannya, Dudung Abdurachman tercatat memiliki harta kekayaan tak sampai miliaran, tepatnya Rp 610 juta.

Jumlah asetnya pun hanya tiga: satu bidang tanah dan dua unit kendaraan.

Walau hanya memiliki satu bidang tanah, tapi nilai tanah milik Dudung sangat besar: Rp 400 juta.

Dudung Abdurachman tidak memiliki aset lain berupa harta bergerak lainnya, surat berharga, kas dan setara kas, hingga harta lainnya.

tribunnews
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman. Orang yang memerintahkan penurunan baliho Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab. (Tangkap layar YouTube Kompas TV)

Berikut daftar harta kekayaan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari elhkpn.kpk.go.id:

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 400.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 104 m2/104 m2 di MAGELANG, HASIL SENDIRI Rp 400.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 210.000.000

1. MOBIL, TOYOTA VELOZ Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp 180.000.000

2. MOTOR, HONDA PCX Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp 30.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp ----

D. SURAT BERHARGA Rp ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp ----

F. HARTA LAINNYA Rp ----

Sub Total Rp 610.000.000

HUTANG Rp ----

TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp 610.000.000

(TribunNewsmaker.com/ *) 

https://newsmaker.tribunnews.com/2020/11/20/perintahkan-copot-baliho-rizieq-hingga-sebut-bubarkan-fpi-ini-profil-mayjentni-dudungabdurachman?page=all

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved