166 Anak TTS Keracunan BPOM Teliti Sampel Makanan
Peristiwa keracunan makanan kembali terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS)
Dari hasil observasi, kata Alfred, beberapa pasien yang kondisinya telah stabil diizinkan untuk pulang. Sedangkan pasien yang kondisinya belum stabil masih dirawat di posko. Untuk jumlah pasti yang masih dirawat, Alfred mengaku pihaknya belum melakukan pendataan.
"Mayoritas kondisinya sudah stabil sehingga kita izinkan untuk pulang. Hanya beberapa yang masih dirawat," terangnya.
Mengenai penyebab keracunan, Alfred belum bisa memastikan. Menurutnya, tim dari Dinas Kesehatan TTS sudah mengambil sampel daging ayam dan mie sisa acara perayaan HUT PAR.
"Sampel makanan yang dikonsumsi para korban sudah di bawa tim dari Dinkes guna dilakukan pemeriksaan lab di Balam POM Kupang," kata Alfred.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, dr Irene Atte mengatakan, perayaan HUT PAR di Lapangan Nekmese Kuatnana diikuti anak-anak dan kaum remeja. Kegiatan awalnya berjalan baik. Namun usai santap bersama, para peserta kegiatan mulai merasakan gejala keracunan.
"Para korban langsung dibawa ke puskesmas pasca mengalami gejala keracunan makanan. Tim dari Puskesmas Tetaf dan Dinas Kesehatan sudah memberikan pertolongan medis kepada para korban," jelas Irene ketika dikonfirmasi, Rabu (18/11) kemarin.
Mengenai jumlah korban, Irene menjelaskan, dari hasil penyisiran ditemukan ada 155 korban keracunan makanan. Sebagian dirawat di Puskesmas Tetaf dan sebagian lagi dirawat di posko penanganan kasus keracunan yang dibangun di Kantor Desa Tetaf.
Pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk pendirian dapur umum dan berkoordinasi dengan BPBD guna membantu velbed, tenda dan air bersih.
"Hingga saat ini ada 21 korban yang masih diinfus karena kekurangan cairan dan kondisinya lemah. Kita terus memantau kondisi para korban dan memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis dengan baik," ujar Irene.
Pada Rabu siang, Irene meninjau para pasien yang dirawat di posko penanganan korban keracunan makanan Desa Tetaf, Kecamatan Kuatnana. Tersisa tiga korban yang masih dipasang infus.
Irene mengatakan, mayoritas korban keracunan makanan sudah diizinkan kembali ke rumah masing-masing karena kondisinya telah stabil.
"Sisa tiga korban yang masih menggunakan infus. Kita optimis sore ini kondisi ketiganya sudah stabil dan bisa kita izinkan pulang," katanya.
Ia mengimbau masyarakat lebih selektif dalam membeli bahan makan. Perhatikan secara baik tanggal kadaluarsa yang tertera. Selain itu, dalam mengolah makanan, pastikan makanan benar-benar masak.
"Apabila hendak mengadakan pesta, segera berkoordinasi dengan pihak puskesmas untuk memastikan bahan makanan diolah benar-benar sehat," imbuh Irene. (din)
Empat Kasus