Pjs. Bupati Belu Optimis Musim Tanam Tahun ini Tepat Waktu

Saat ini intensitas hujan sudah mulai stabil dan benih jagung dan padi sudah tersedia sehingga petani sudah bisa tanam. 

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Para petani di Dusun Laimea, Desa Dirun Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu-NTT mulai menanam jagung di kebunnya,  Kamis (5/11/2020). 

Pjs. Bupati Belu Optimis Musim Tanam Tahun ini Tepat Waktu

POS KUPANG.COM| ATAMBUA--Pjs Bupati Belu, Zakarias Moruk optimis di musim tanam pertama (MT 1) tahun ini tidak terkendala karena benih jagung dan padi sudah didistribusikan kepada masyarakat. 

Dirinya juga sudah melakukan pertemuan dengan pimpinan OPD terkait, camat dan kepala desa dan lurah untuk memantau perkembangan masyarakat petani dalam menyambut musim tanam pertama tahun ini.

Zakarias Moruk mengatakan hal itu kepada wartawan, Rabu (18/11/2020). Dikatakannya, para petani di Kabupaten Belu sudah mempersiapkan lahan dengan baik. Saat ini intensitas hujan sudah mulai stabil dan benih jagung dan padi sudah tersedia sehingga petani sudah bisa tanam. 

Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor B. Laiskodat saat melakukan kunjungan kerja di Desa Dafala, Kecamatan Tasifeto Timur, Senin (16/11/2020) menekankan kepada kepala daerah agar terus memantau perkembangan tanam jagung di musim tanam pertama. 

Gubernur mengharapkan semua benih tanaman dan pupuk yang dibutuhkan petani sudah harus terdistribusi. Pasalnya, salah satu faktor petani NTT gagal tanam atau gagal panen akibat pendistribusian benih dan pupuk terlambat. Bahkan Gubernur menyebut hal itu sebagai penyakit tahunan. 

"Sekali lagi, ini penyakit sepanjang masa dan berulang-ulang. Jadi itu dipastikan pemimpinnya bodok. Masa, melakukan kesalahan berulang-berulang pada tempat yang sama. Di masa pemerintahan saya penderitaan kebodohan  itu harus ditinggalkan sudah supaya masyarakat tidak terus mengatakan gubernur, bupati, dan kadis pertanian itu bodok. Itu tidak boleh terulang", tegas Gubernur yang kerap disapa VBL ini. 

Lebih lanjut VBL, meminta supaya Kadis pertanian provinsi dan Kabupaten Belu bekerja sama dengan para camat dan kepala desa guna memastikan penyaluran benih dan pupuk kepada petani. Pemerintah provinsi menargetkan 40 ribu hektare lahan musim tanam pertama Oktober-Maret harus tercapai.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu, Gerardus Mbulu saat dikonfirmasi wartawan belum lama ini mengatakan, tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Belu menargetkan luasan tanam jagung 404 hektare, rincian untuk program TJPS seluas 220 hektare dan program tanam jagung swadaya yang dilakukan petani ditargetkan 184 hektare.

Baca juga: Lakalantas Maut di Laran-Wehali, Dua Korban Dilarikan ke RSPP Betun

Baca juga: Ketika Penyidik Lakukan Pendekatan Humanis Saat Geledah Rumah Haji Djudje

Baca juga: Satu Pasien Covid-19 Masih Rawat di RSUD Atambua 

Baca juga: Sidik Dugaan Korupsi Pengalihan Aset Tanah Pemda Mabar, Bupati Dula Akan Dipanggil Sebagai Saksi

Baca juga: Wabah ASF Belum Juga Meredam, drh. Maxs Sanam : Tingkatkan Bio-Security

Lebih lanjut, Gerardus mengatakan, pelaksanaan program TJPS menyebar di delapan kecamatan yakni, Kecamatan Tasifeto Timur seluas 75 hektare, Kakuluk Mesak 13 hektare,  Lamaknen 8 hektare, Raihat 81 hektare, Lasiolat 10 hektare, Raimanuk 15 hektare, Tasifeto Barat 17 hektare, serta Atambua Selatan 1 hektare. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas). 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved