Mata Najwa

Mata Najwa Malam Ini 18 November 2020, Pilah Pilih Urus Pandemi

kerumunan padat tak diperbolehkan. Namun, kerap kali tampak seakan-akan tak ada PSBB. Juga setelah imam besar FPI, M. Rizieq Syihab, pulang dari Saudi

Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
zoom-inlihat foto Mata Najwa Malam Ini 18 November 2020, Pilah Pilih Urus Pandemi
INSTAGRAM @najwashihab dan matanajwa
Mata Najwa 18 November 2020

Kerumunan padat tak diperbolehkan. Namun, kerap kali tampak seakan-akan tak ada PSBB. Juga setelah imam besar FPI, M. Rizieq Syihab, pulang dari Saudi.⁣

POS-KUPANG.COM - Mata Najwa kembali hadir malam ini Rabu 18 November  2020 malam disiarkan langsung Live Trans 7 dipandu Najwa Shihab

Mata Najwa dalam akun Instagramnya dengan menulislam Mata Najwa malam ini Rabu 18 November 2020 tema Pilah-pilih Urus Pandemi". Live 20.00 WIB

DKI Jakarta masih jadi pusat wabah di negeri ini. Pemerintahnya pun memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

Aturannya jelas: kerumunan padat tak diperbolehkan. Namun, kerap kali tampak seakan-akan tak ada PSBB. Juga setelah imam besar FPI, M. Rizieq Syihab, pulang dari Saudi.⁣

Setelah "dijemput" massa, pria yang biasa dipanggil Habib Rizieq ini menggelar acara pernikahan putrinya, disusul peringatan Maulid Nabi Muhammad, pada 14 November 2020.

Lagi-lagi, massa membludak. Tak ada jaga jarak dan tak sedikit orang yang tak bermasker.⁣

Memang, sehari setelahnya pemerintah Jakarta lewat Satpol PP menjatuhkan denda administratif.

Masalahnya, kumpul-kumpul masifnya sudah terjadi dan berpotensi berujung klaster wabah baru.

Padahal, Muhammadiyah sejak sebelum hari-H sudah mengingatkan agar pemerintah tegas.

Rizieq, sebagai pemimpin umat, juga diminta untuk bijak.⁣

Ada alasan kenapa pemerintah harus tegas kepada siapa pun. Dan kita, bukan hanya Rizieq dan FPI, juga harus menahan diri menghindari kerumunan. ⁣

Peristiwa kerumunan massa pascakepulangan Rizieq Syihab berbuntut panjang.

Setidaknya 4 pejabat kepolisian dicopot terkait peristiwa itu. Beberapa pejabat termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Publik riuh membandingkan perlakuan berbeda atas penindakan kerumunan oleh pemerintah dan aparat penegak hukum. Di sisi lain, epidemiolog menilai ketiadaan rencana pencegahan yang matang dari pemerintah terkait potensi kerumunan jadi pemicu persoalan ini.

Hajatan Rizieq Syihab yang dihadiri ribuan orang di tengah situasi pandemi dan masa PSBB DKI Jakarta, belakangan jadi sorotan. Pasalnya, tak hanya membiarkan kerumunan massa, BNPB bahkan memfasilitasi 20 ribu masker gratis untuk acara tersebut.

Pemerintah pun bereaksi. Sejumlah pejabat Polri dicopot, dan hari ini gubernur, walikota, hingga lurah diperiksa terkait acara tersebut.

Siang tadi, lewat konferensi pers, Menko Polhukam Mahfud MD memberi peringatan terhadap aparat keamanan yang tidak tegas menindak sejumlah kerumunan tanpa mengindahkan protokol kesehatan Covid-19.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved