Keracunan di TTS
BREAKING NEWS: Kasus Keracunan Massal di TTS Diduga Akibat Mengkonsumsi Mie dan Ayam
Usai menyantap makanan dan minuman yang disediakan panitia, para peserta mengalami gejalah mual-mual, sakit kepala, mencret hingga muntah. Para korban
Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota
POS-KUPANG.COM | SOE - Kasus keracunan massal yang terjadi di Kuatnana, dalam kegiatan HUT PAR
GMIT Imanuel Kuatnana, Selasa (17/11/2020) diduga akibat mie dan daging ayam yang dikonsumsi para peserta dalam kegiatan tersebut.
Saat ini, sampel daging ayam dan mie sudah berhasil diambil tim dari Dinkes Kabupaten TTS guna dilakukan pemeriksaan di lab Balai POM Kupang.
Salah satu korban keracunan, Mikael Ratu (11) menceritakan, dirinya mengikuti kegiatan HUT PAR dari pukul 08.00 WITA hingga pukul 14.00 WITA. Dalam kegiatan tersebut, panitia menyediakan nasi, mie dan daging ayam sebagai menu santap siang.
Usai makan, dirinya belum merasakan gejala apa pun. Saat berada di rumah, sekitar pukul 22.00 WITA, Mikael mulai mengalami gejala keracunan dan langsung dilarikan ke Puskesmas Tetaf.
" Kami bubar kegiatan jam 2 siang dan saya langsung pulang. Waktu itu belum ada gejala apa pun. Sekitar jam 10 malam, saya mulai merasakan sakit pada kepala dan perut. Badan saya juga terasa lemas. Saya langsung memanggil orang tua saya yang langsung melarikan saya ke Puskesmas Tetaf," ungkap Mikael.
Usai diberikan obat dan dan infus, Mikael mengaku, kondisinya semakin membaik. Mikael saat ini dirawat di Posko penanganan korban kasus keracunan makanan yang dibangun di kantor desa Tetaf.
" Kondisi saya saat ini sudah lebih baik kakak. Saya sudah tidak rasa sakit, baik pada kepala maupun perut. Hanya badan masih lemas," tuturnya.
Korban keracunan lainnya, Rebanta Manek (9) mengaku, dirinya mulai mengalami gejala keracunan sekitar pukul 20.00 WITA. Dirinya mengalami sakit pada bagian perut, muntah-muntah dan menceret. Kondisinya saat ini sudah mulai membaik pasca diberikan obat dan infus oleh tim medis Puskesmas Tetaf.
" Ini sudah agak baikan. Hanya masih rasa mual dan lemas," terangnya.
Pantauan POS-KUPANG.COM, para korban kasus keracunan makanan sudah dipindahkan dari Puskesmas Tetaf ke Posko penanganan korban keracunan makanan di Kantor Desa Tetaf. Sebagian korban keracunan nampak sudah pulang dan beberapa masih dirawat di Posko dengan pengawasan tim medis.
Mayoritas yang dirawat merupakan anak-anak dan nampak masih diinfus.
Diberitakan sebelumnya, Perayaan hari ulang tahun (HUT) PAR GMIT Imanuel Kuatnana, Selasa (17/11/2020) berujung kasus keracunan massal.
Usai menyantap makanan dan minuman yang disediakan panitia, para peserta mengalami gejalah mual-mual, sakit kepala, mencret hingga muntah. Para korban pun langsung dibawa ke Puskesmas Tetaf guna mendapatkan pertolongan medis.
Kadis Kesehatan Kabupaten TTS, dr. Irene Atte mengatakan, kasus keracunan massal ini bermula dari perayaan HUT PAR di lapangan Nekmese Kuatnana. Kegiatan tersebut mayoritas diikuti oleh anak-anak dan kaum remeja. Kegiatan awalnya berjalan dengan baik hingga santap bersama. Namun usai santap bersama, para peserta kegiatan mulai merasakan gejala keracunan.(Din)
