Gubernur NTT Siap Pasang Badan Untuk Investor yang Siap Investasi di NTT

Pimpinan OPD Setda Malaka, pejabat SKPD Provinsi NTT, staf ahli gubernur NTT juga undangan lainnya.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/EDY HAYONG
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat memanen garam industri yang dikelola PT Inti Daya Kencana ( IDK) di Desa Rabasarahain, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Sabtu (14/11). 

Gubernur NTT Siap "Pasang Badan" Untuk Investor yang Siap Investasi di NTT

POS-KUPANG.COM I BETUN---Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat secara khusus memanen hasil tambak garam industri yang dikelola PT Inti Daya Kencana ( IDK) di Desa Rabasarahain, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka.

Walaupun secara kualitas bagus tetapi secara kuantitas perlu terus didorong dan didukung penuh. Sebagai gubernur NTT, akan berdiri paling depan alias "pasang badan" bukan memback up tetapi membantu mempermudah urusan investor yang siap menanamkan investasi di NTT.

Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menyampaikan hal ini dalam arahannya usai panen simbolis garam industri di Malaka, Sabtu (14/11).

Turut hadir, Dirut PT IDK, Harry Kristanto, Direktur Wilayah IV, BKPM, Yos Harmen, Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia, Toni Tanduk, Penjabat Bupati Malaka, dr. Meserasi Ataupah, Sekda Malaka, Donatus Bere, S.H juga Fokopimda Malaka, Pimpinan OPD Setda Malaka, pejabat SKPD Provinsi NTT, staf ahli gubernur NTT juga undangan lainnya.

Dikatakan Gubernur Viktor, merupakan hal yang istimewa dilakukan panen garam industri di Malaka walaupun dari kualitas sangat bagus namun secara kuantitas perlu didorong agar dapat memenuhi kebutuhan garam secara nasional.

Menurut Gubernur Viktor, apabila dari NTT setiap tahun mengirim kebutuhan garam industri 1 juta ton maka ini merupakan suatu lompatan yang luar biasa. Sehingga bisa membantu ruang fiskal keuangan negara.

"Saya ucapkan pimpinan dan jajaran PT IDK yang telah menginvestasikan investasinya di NTT khusus di Malaka. Sebagai gubernur saya berikan respek yang tinggi dimana saat covid masih berjalan, banyak yang ragu dan pergi (investor). Tapi ada perusahaan yang tetap berdiri kokoh untuk mampu berinvestasi di tempat ini (Malaka)," ujar Viktor.

Dirinya menegaskan kembali bahwa investor seperti ini (PT IDK) apabila covid sudah tidak ada dan ekonomi sudah baik maka tetap dijaga dan jangan ditendang.

"Jaga baik-baik mereka. Karena saat kita susah orang ini ada bersama kita. Jadi kalau besok-besok ada orang lain datang janji apapun maka kita pertahankan yang sudah jelas-jelas saja. Kalau janjinya kurang jelas atau janji palsu ya jangan dulu," pesan Gubernur Viktor.

Dijelaskan mantan Ketua Fraksi NasDem DPR RI ini, bagi warga Malaka usaha garam industri ini merupakan sebuah pengalaman baru "emas putih".
Walaupun dirinya tahu ada pro-kontra di Kabupaten Malaka terkait tambak garam.

"Sebagai gubernur, saya sangat serius mendorong investasi. Pro kontra itu biasa di dunia manapun. Negara manapun bahkan di surga sekalipun ada pro kontra. Tetapi harus kita yakin sebagai pemimpin, baik gubernur maupun bupati bahwa ini pilihan terbaik dimana rakyat Malaka menata masa depan lebih baik maka ini harus dilakukan," tegas Viktor.

Untuk itu, lanjutnya, sebagai gubernur NTT, akan berdiri paling depan alias "pasang badan" bukan memback up tetapi mendukung pengusaha yang ingin ivestasi di NTT.

"Saya tidak back up tapi saya berdiri di depan menjaga siapapun yang akan mengganggu para pengusaha. Lain halnya pengusaha curi kekayaan NTT maka siap berhadapan dengan gubernur. Tapi
kalau orang datang taruh uang ada yang ganggu maka gubernur di depan," katanya.

Gubernur Viktor memberi jaminan pengusaha apapun termasuk investor garam akan bekerja aman, lancar tanpa ada gangguan dari siapapun.

Baca juga: Menaker : NTT Adalah Surga Yang Diturunkan Tuhan

Baca juga: KODE REDEEM Mobile Legends ML 15 November 2020, Buruan Klaim Kode Redeem ML dari Moonton

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved