Patung Kristus 27M Peninggalkan IndonesiaKebanggan Timor Leste,Tapi Marah karena Menghadap Jakarta 

Selama 24 tahun Indonesia menduduki Timor Leste yang saat itu masih bernama Timur, pembangunan digalakandi segela bidang untuk mengejar ketertinggalan

Editor: Alfred Dama
Google
Patung Kristus Raja ikon Timor Leste yang merupakan peninggalan Indonesia 

Patung Kristus 27 Meter Peninggalkan Indonesia Kebanggan Warga Timor Leste, Tapi Warganya Marah karen Menghadap ke Jakarta 

POS KUPANG.COM -- Selama 24 tahun Indonesia menduduki Timor Leste yang saat itu masih bernama Timur, pembangunan digalakandi segela bidang untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah lain di Indonesia

Salah satu pembangunan yang masih sisa Indonesia yang menjadi kebanggan masyarakat Timor Leste adalah Patung Kristus Raja setinggi lebih dari 27 meter di sebela timur kota Dili

Kini patung itu menjadi kebanggan masyarakat Timor Leste , namun warganya juga marah dengan patung itu lantaran sang patung menghadap ke barat yang diartikan menghadap Jakarta, sebagai ibu kota negara Indonesia

Referendum yang disponsori Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 30 Agustus 1999, menghasilakan suara mayoritas rakyat Timor Timur ingin hengkang dari Indonesia.

Baca juga: Gading Marten Marah Besar Saat Disindir Soal Video Panas Mirip Mantan Istrinya Gisella Anastasia

Baca juga: Perawat Pertama NTT Korban Covid-19, Perawat RSU Kupang Nangis Saat Nyanyikan Lagu Gugur Bunga

Baca juga: Perselingkuhan Wanita Dipajang di Baliho oleh Pasangannya, Seantero Kota Kini Tahu Pacar Serong

Baca juga: Negara Afrika ini Ungkap Bobrok Alat Militer Buatan China,Baru Beli Belum Dipakai Perang Sudah Rusak

Baca juga: Jessica Iskandar Putus Cinta, Idap Penyakit Bahaya, Kini Diserang dengan Isu Video Syur, Sang Kakak?

Milisi anti-kemerdekaan Timor Leste memulai kampanye militer bumi hangus, membunuh setidaknya 1.400 nyawa rakyat Timor Timur.

Secara internasional, Timor Leste baru diakui sebagai negara dan resmi merdeka dari Indonesia pada 20 Mei 2002.

Patung Cristo Rei, Timor Leste
Patung Cristo Rei, Timor Leste (via sosok grid.id)

Integrasi Timor Leste dengan Indonesia berlangsung selama masa pemerintahan Presiden Soeharto

Diakui oleh rakyat Timor Leste , meski banyak penderitaan dirasakan, namun tak dapat dipungkiri bahwa selama berada di bawah pimpinan Soeharto , pembangunan dilakukan di Bumi Lorosae

Hal itu seperti yang diungkapkan peraih Nobel Perdamaian 1996 dan mantan Administrator Apostolik Dioses Dili , Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo, SDB di Mogofores, Portugal, dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, seluruh rakyat Timor Timur, yang kini dikenal Timor Leste, kapan saja dan dimana pun berada tidak akan pernah melupakan jasa besar mantan Presiden Soeharto dalam membangun rakyat dan tanah Timor Lorosae selama masa integrasi Timor Timur dengan Indonesia.

"Orang Timor Lorosae tidak akan pernah melupakan jasa besar Pak Harto dalam membangun Timtim di segala bidang kehidupan.

"Kita berharap, walaupun Pak Harto telah meninggal dunia namun para pemimpin bangsa Indonesia yang menggantikannya memiliki semangat membangun seperti Pak Harto dan terus menjalin kerja sama Indonesia dengan Timor Leste demi tercapai perdamaian dan kesejahteraan bersama," kata Belo.

Salah satu peninggalan Presiden Soeharto di Timor Leste yaitu Patung Cristo Rei setinggi 89 kaki yang dibangun pada tahun 1996.

Melansir atlasobscura.com, patung tersebut dibangun sebagai hadiah dari Indonesia kepada Timor Leste.

Presiden Indonesia Soeharto ingin memperingati 20 tahun invasi dan aneksasi Indonesia atas Timor Timur dengan setengah meminta maaf kepada rakyat Timor Timur atas beberapa dekade pendudukan Indonesia.

Timor Leste sendiri diketahui merupakan satu negara mayoritas Kristen di dunia, dengan 99,1% penduduknya menganut agama tersebut.

Sementara Indonesia, merupakan salah satu negara berpenduduk Muslim terbesar di 
dunia.

Rupanya, pembangunan patung tersebut juga bertujuan untuk menyenangkan mayoritas Katolik di Timor Leste.

Disebut Soeharto, seorang Muslim, membangun patung Yesus raksasa berdiri di atas bola dunia, yang dapat diakses dengan tangga 590 langkah.

Patung itu dibangun di kota Bandung, Indonesia, di mana hampir semua pekerja yang mengukir wajah Yesus menjadi tembaga adalah Muslim.

Dengan tiga bulan pembangunan dan biaya 5 miliar rupiah ($ 559.000), pemerintah Indonesia gagal untuk menenangkan mayoritas rakyat Timor.

Salah satu sudut Kota Dili,Timor Lestedengan latar belakang laut lepas dan patung Cristo Rei atau yang dalam bahasa Indonesia berarti Kristus Raja.
Salah satu sudut Kota Dili,Timor Lestedengan latar belakang laut lepas dan patung Cristo Rei atau yang dalam bahasa Indonesia berarti Kristus Raja. ((Kompas.com))

Disebut bahwa alasannya adalah karena Soeharto memiringkan patung itu menghadap ibu kota Indonesia, Jakarta, yang menimbulkan kontroversi di antara orang Timor.

Dikatakan bahwa tipuan tersebut tidak banyak berpengaruh dalam menghentikan gerakan kemerdekaan Timor Timur, yang sangat banyak dipilih orang pada tahun 1999 dan akhirnya dimenangkan pada tahun 2002.

Meski begitu, seperti mitranya di Rio De Janeiro, patung Kristus di Dili masih berdiri hingga saat ini dan menjadi salah satu daya tarik wisata Timor Leste

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved