MW FORHATI NTT Lantik Pengurus Presidium
persoalan mengeriakan yang dialami dalam dunia pendidikan setelah dikeluarkan kebijakan oleh pemerintah mengenai belajar dari rumah.
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
MW FORHATI NTT Lantik Pengurus Presidium
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Majelis Wilayah (MW) Forum Alumni HMI Wati (FORHATI) Provinsi NTT melantik dan mengukuhkan Ketua Presidium dan badan pengurus periode 2020-2025.
Pelantikan Pengurus MW. FORHATI Provinsi NTT pada Sabtu, 07/11/2020, dilaksanakan dengan mengusung tema" Menyongsong Peradaban Baru FORHATI NTT Menuju yang Berkemajuan".
Bertepatan dengan momen pelantikan tersebut, FORHATI Provinsi NTT menggelar seminar dan dibawakan oleh Wakil Ketua 1 DPRD NTT, Dr. Inche D. P. Sayuna, S. H., M. Hum., M. Kn.
Dalam pemaparan materi seminar yang bertajuk "Peran Strategis Ibu dalam Menopang Pendidikan Anak di Tengah Pandemi Covid-19", Inche mengaku sangat mendukung program FORHATI NTT yang lebih peduli kepada pembinaan ibu rumah tangga yang mengalami kesulitan dalam mendidik anak-anak di rumah.
Inche mengaku bahwa, dirinya sangat kaget ketika menerima informasi terkait kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu kepada anaknya dengan motif frustasi mendampingi anak di rumah saat Pandemi Covid-19.
Lebih lanjut dikatakan Inche, hal ini sangat penting sebagai referensi dalam evaluasi kebijakan bersama pemerintah dan dinas Pendidikan.
Pasca kegiatan tersebut, Ketua Koordinator Presidium MW FORHATI NTT terpilih, Nurmiyati Guhir, S. Pd., M. Pd mengatakan, FORHATI menganut struktur berbentuk presidium.
FORHATI NTT, tutur Nurmiyati, dibentuk pada 10 November 2013. Kepengurusan FORHATI pasca dibentuk berjalan hingga 7 tahun.
Ia menjelaskan bahwa, pandemi Covid-19 menyisakan banyak hal untuk masyarakat.
Pihaknya akan melaksanakan program-program intern organisasi maupun program yang menyentuh masyarakat Indonesia dan NTT pada khususnya.
Hal yang paling mencengangkan dalam pandemi Covid-19 menurut Nurmiyati adalah munculnya persoalan-persoalan mengeriakan yang dialami dalam dunia pendidikan setelah dikeluarkan kebijakan oleh pemerintah mengenai belajar dari rumah.
Nurmiyati memandang perlu adanya pendampingan bagi ibu rumah tangga dalam menopang pendidikan anak-anak.
"Jadi kalau ibu rumah tangga itu sudah diberdayakan, sehingga si ibu punya wawasan lebih luas dan tidak berantakan lagi bagaimana cara dia mendidik anak-anak," bebernya.
FORHATI akan menyampaikan program kerja kepada Pemerintah Provinsi dan DPRD NTT.
Ia menegaskan, FORHATI NTT lebih menekankan pelaksanaan program yang cenderung merujuk pada ibu dan anak. Pihaknya tidak turun langsung dalam melakukan advokasi tetapi berusaha untuk melaksanalam pendampingan-pendampingan.