Berita Kriminal

Pasca Kejadian Pembunuhan, Situasi di Desa Nebe Kondusif Berkat Dukungan Warga

Pasca kejadian dugaan pembunuhan di Dusun Wairmitak, Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Jumat (6/11/2020) pagi situasi kamtibma

Penulis: Aris Ninu | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
TKP-Aparat Polsek Sikka sedang berada di TKP kasus pembunuhan di Wairmitak, Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Sikka. 2 Lampiran 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu

POS-KUPANG.COM / MAUMERE-Pasca kejadian dugaan pembunuhan di Dusun Wairmitak, Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Jumat (6/11/2020) pagi situasi kamtibmas tetap kondusif  dan tidak ada tindakan yang melawan hukum.

Situasi kamtibmas yang kondusif di Nebe ini berkat dukungan warga, keluarga korban dan pelaku yang bersama-sama aparat menjaga kamtibmas.

Apalagi peristiwa di Nebe dilakukan oleh individu dan telah ditangani oleh aparat Polres Sikka.

Yang mana pelaku usai kejadian telah menyerahkan diri guna menjalani proses hukum atas perbuatannya.

“Situasi di Nebe tetap kondusif pasca kejadian tindak pidana pembunuhan. Semua ini berkat dukungan warga karena kami terus telah memberikan imbauan kamtibmas. Kami meminta warga tetap tenang karena kasusnya sudah ditangani polisi,” kata Kapolres Sikka, AKBP Sajimin melalui Kapolsubsektor Nebe, Ipda I Wayan Artawan kepada POS-KUPANG.COM di Maumere, Minggu (8/11/2020) siang.

Ia menjelaskan, korban pembunuhan telah dimakamkan keluarganya pada Sabtu (7/11/2020) pagi. Di mana proses pemakaman berjalan aman dan baik.

“Kami akan terus melakukan sosialiasi di Desa Nebe agar situasi kamtibmas tetap kondusif,” kata Wayan.

Sementara itu, data lain yang masuk ke POS-KUPANG.COM di Maumere pelaku dugaan pembunuhan telah diamankan di sel Mapolres Sikka guna menjalani proses pemeriksaan. Penanganan kasusnya ditangani Unit Pidum Polres Sikka.

Saksi-saksi pun akan menjalani pemeriksaan di Polres Sikka.

Sebelumnya diberitakan, kasus pembunuhan di Wairmitak, Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikkka, Jumat (6/11/2020) pagi dipicu persoalan tanah.
Yang mana gara-gara tanah korban Fransiskus Meru (60), warga Wairmitak, RT/RW. 009/004, Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka dibacok pakai parang oleh Urbanus Useng (49) sebanyak dua kali hingga kepala putus.

Tebasan Urbanus membuat tubuh Fransiskus bersimbah darah karena kepalanya terpisah dari tubuhnya.
Kasus pembunuhan di Nebe ini telah ditangani aparat Polres Sikka, Polsek Waigete dan Pospol Nebe.
Demikian data dari lokasi kejadian, Jumat (6/11/2020) siang.

Dalam kasus ini ada dua saksi yang mengetahui aksi Urbanus membunuh Fransiskus telah diidentifikasi aparat polisi.
Kronologis kejadian pembunuhan atas Fransiskus pada Jumat 6 November 2020 sekira pukul 07.00 wita bermula dari pelaku yang sudah berencana membunuh korban pergi di kebun korban/ TKP untuk mencari korban dengan membawa sebilah parang. Setelah pelaku tiba di kebun,  pelaku melihat korban sementara memberi makan babi milik korban.Pelaku lalu memanggil korban bilang " Kawan ".

Begitu melihat pelaku, korban langsung lari. Pelaku mengejar korban dan tidak lama kemudian pelaku terjatuh di tanah lalu pelaku langsung mengayunkan parangnya 1 ( satu ) kali dan mengenai kepala korba. Pelaku kembali mengayunkan lagi parangnya 1 kali lagi ke arah leher korban sehingga leher korban putus dan terlepas dari tubuh korban

Akibat kejadian tersebut leher korban putus dan langsung meninggal dunia di TKP. Selanjutnya,  pelaku kembali

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved