Fosmab Adakan RUA, Simpli Taek : Siapapun yang Terpilih Pasti Ada Dinamikanya
Organisasi mahasiswa asal Kabupaten Belu, Forum Solidaritas Mahasiswa Belu ( Fosmab) menyelenggarakan kegiatan RUA
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Organisasi mahasiswa asal Kabupaten Belu, Forum Solidaritas Mahasiswa Belu ( Fosmab) menyelenggarakan kegiatan Rapat Umum Anggota ( RUA) pada Sabtu (07/11/2020).
Kegiatan tersebut dilangsungkan di Aula BKKBN NTT dan dihadiri oleh salah satu Dewan Penasehat, Simplisius Tae, Presidium Gerakan Masyarakat (Germas) PMKRI Cabang Kupang, Rino Sola, perwakilan dari beberapa Organisasi Kelompok Partisan (OKP) seperti Himpunan Mahasiswa Lamaknen Selatan (HIMLAS), Himpunan Mahasiswa Tasifeto Barat (HIMTAB), Himpunan Mahasiswa Lasiolat (HIPMALA) Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Insana (IMAPPI) serta para senior dan alumni.
Baca juga: PLN Gelar Pelatihan Pengolahan Frozen Food
Dalam kesempatan tersebut Simpli Taek selaku Dewan Penasehat mengatakan, siapapun yang terpilih dalam RUA, pasti ada dinamikanya.
"Dinamika pasti berkembang. Apakah dalam pemilihan bupati nanti yang dipilih apakah hanya yang pro Prabowo saja atau Jokowi saja? Kan tidak. Maka dari ruangan ini anda mendapat mandat dari ratusan orang anggota yang hadir dan itu tanggung jawabnya besar" kata Simpli.
Baca juga: Peduli Olahraga Badminton di NTT, PB Reformasi Minta Dukungan Pemerintah
"Hari ini anda akan memilih pemimpin anda. Pemimpin yang terpilih nanti anda bukan siapa - siapa. Pertama anda baru belajar juga, tapi anda juga mengajak teman - teman anda untuk belajar menjadi pemimpin" lanjutnya.
Simpli juga mengharapkan agar para pemimpin yang terlahir dan berproses saat ini bisa memimpin dan merangkul semua anggota dengan baik.
Presidium Germas PMKRI Cabang Kupang, Rino Sola, dalam sambutannya mengatakan, melihat situasi bangsa selama ini yang banyak ketimpangan, untuk membuat sebuah gerakan, PMKRI tidak bisa berjalan sendiri.
"Kita harus bisa merapatkan barisan dengan teman - teman OKP entah itu Cipayung atau lokal ya cara pendekatannya dengan cara kita sowan ke setiap sekretariat atau setiap kegiatan kita hadiri, guna saling share dan bertukar pikiran" ujar Rino.
Dia juga menyampaikan bahwa ini juga merupakan ruang persaudaraan.
"Percuma kita mengumandangkan nama - nama besar tetapi tidak ada legitimasi dari teman - teman lainnya. Apalagi PMKRI itu organisasi nasional, menurut saya peranan penting itu ada di OKP - OKP lokal" kata Rino.
Berkaitan dengan RUA Fosmab kali ini Rino berharap, eksistensi dan kejayaan Fosmab bisa terulang kembali.
"Kita tahu kalau dulu, yang melahirkan kader - kader besar itu ya di Belu di Fosmab karena kita lihat saja dengan kegiatan - kegiatan besar. Jangan jauh - jauh, macam Fosmab Cup itu kan kegiatan besar dan itu sudah lama, juga didaftarkan di PSSI Kota Kupang sehingga menjadi agenda wajib setiap tahun. Dengan begitu kita tahu bahwa organisasi ini memang besar" ungkap pemuda asal Ngada ini.
Rino juga tak memungkiri ada dinamika dalam berorganisasi sehingga terkadang membuat para anggota saling menjauh.
Karena itu dia berharap, ketua terpilih nanti bisa merekomendasikan segala kepentingan, dalam artian yang berproses didalam ruang di Fosmab bukan hanya salah satu rumpun suku terbesar saja tetapi bagaimana kata "Belu" itu sendiri digunakan dengan tiga rumpun suku besar yang tergabung dalam Fosmab.
"Semua aspirasi itu bisa disalurkan. Kita bisa beri ruang untuk adik - adik berproses" ujarnya.
Melihat gejolak di beberapa OKP yang terjadi perpecahan setelah RUA, Rino juga berharap agar Fosmab bisa meredam hal - hal seperti itu.
"Fosmab ini organisasi besar, organisasi yang sudah cukup lama, harapannya bisa meredam itu dengan cara setelah RUA, dinamika kita habis - habisan, ruang rekonsiliasi selanjutnya harus dibuka untuk menarik semua jadi semuanya puas. Bahwa setelah berdinamika, ada ruang rekonsiliasi, kita saling berdiskusi lagi, tukar pikiran, jangan sampai setelah RUA ada ruang kosong kita lepas begitu saja" jelasnya.
Ketua umum Fosmab periode 2019/2020, Dominikus Laku, yang akan segera digantikan berharap kegiatan ini bisa berjalan dengan baik.
"Kita tahu kan yang namanya RUA itu tensinya kadang - kadang melewati batas. Tapi harapannya ketika sudah selesai RUA semuanya kembali normal karena pada dasarnya RUA ini untuk memilih ketua baru. Setelah terpilih, dia ketua kita semua bukan ketua kelompok tertentu" ungkap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kupang ini.
Kepada para kandidat yang akan bertarung dalam pemilihan, Dola berharap agar beberapa kegiatan yang tidak sempat dijalankan selama masa jabatannya lantaran wabah Covid-19 yang merebak bisa dilaksanakan kedepannya.
Dua kegiatan yang tidak sempat dijalankan Fosmab ditahun ini adalah Fosmab Cup, ajang sepakbola yang cukup bergengsi di NTT dan program Live In yakni turun langsung ke masyarakat dan bermalam bersama warga untuk beberapa waktu.
"Kita tidak tahu Covid-19 ini (berlangsung) sampai kapan, tapi berharap ketika ada kegiatan yang tidak bisa berjalan, bisa disisihkan untuk kegiatan - kegiatan yang lain untuk bisa menutupi kegiatan itu" jelasnya.
Ketua panitia pelaksana, Eusebius Sulun mengungkapkan, kegiatan yang dipersiapkan sejak 2 minggu lalu ini sedikit mengalami kendala karena dia kesulitan mengumpulkan para anggota panitia.
Hal ini dikatakannya karena kurangnya amtusiasme dari para anggota Fosmab. Meski demikian panitia tetap bekerja hingga kegiatan ini bisa digelar. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi)