Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan Destinasi Pariwisata Labuan Bajo Digelar Pekan Depan
Pemprov NTT mengagendakan Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan Destinasi Pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Pemprov NTT) mengagendakan Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan Destinasi Pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat. Kegiatan simulasi itu akan dilakukan di beberapa titik kegiatan di Labuan Bajo.
Berdasarkan rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, agenda Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan Destinasi Pariwisata akan digelar Kamis, 12 November 2020, pekan depan.
Sebelumnya pada Senin, 2 November 2020, telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Simulasi Keamanan dan Keselamatan Destinasi Pariwisata di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat. Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi.
Baca juga: Pemkab Manggarai Timur Siap Atasi Longsor Tutup Jalan Nempong-Kawak di Lamba Leda
Usai rapat koordinasi, keesokan harinya, wakil Gubernur Nae Soi juga langsung melaksanakan kunjungan dan pemantauan di tiga destinasi unggulan yang ada di Kabupaten Manggarai Barat, yaitu Pulau Padar, Pulau Komodo dan Pulau Rinca.
Saat kunjungan itu, Wagub Nae Soi meminta kesiapan berbagai fasilitas pendukung pariwisata seperti ketersediaan rambu-rambu, mercusuar serta jalur evakuasi harus segera dirampungkan sebelum 10 November 2020.
Baca juga: Kepala Botak Hakim Garis Dikira Bola oleh Kamera AI, Komentator Minta Maaf, Netizen: Semuanya Kacau
"Semua rambu harus secepatnya siap. Rambu-rambu tersebut harus disajikan atau ditulis dalam berbagai bahasa internasional," ujar Wagub Nae Soi kala itu.
Mantan anggota DPR RI dari Fraksi Golkar itu mengatakan, selain dalam Bahasa Indonesia, rambu rambu harus ditulis dalam bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Jerman, Rusia, Spanyol, Prancis dan Arab. Hal ini, kata dia, menjadi tanggung jawab bersama antara BNPB, BASARNAS, BMKG, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur serta Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
Saat meninjau lokasi Proyek Pengembangan Jalan Raya di sepanjang ruas Jalan Gorontalo menuju Kampung Nggoer, Dusun Laik, Desa Golo Mori, yang terletak pada Bagian Selatan Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat, Wagub Nae Soi menemukan kondisi jalan yang masih rusak parah sepanjang 15 km dari total 30 km jalan yang direncanakan untuk dibangun.
Mantan Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM RI itu bahkan memberi pesan agar proyek jalan tersebut segera dirampungkan untuk menunjang suksesnya agenda internasional pada 2023, termasuk pelaksanaan KTT G-20.
"Ruas jalan yang rusak ini, termasuk keseluruhan jalan yang akan dilintasi oleh para tamu termasuk para kepala negara sebagai peserta KTT G-20, harus segera diperbaiki dan diperlebar, dalam rangka mendukung Pengembangan Kawasan Tana Mori sebagai Kawasan Unggulan Pusat Pariwisata Baru di Labuan Bajo, menjadi Kawasan Super Premium," tegas Wagub Nae Soi. (Laporan wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)