Berita Timor Leste

Referendum Timor Leste, Warga Pro Indonesia Datangi Jakarta Minta Senjata untuk Membela NKRI

Bahkan mereka percaya jika kemerdekaan yang diperoleh Timor Leste dari Indonesia hanya akan menciptakan perang saudara.

Editor: Hasyim Ashari
The Guardian
Kekuatan militer Timor Leste 

Pemerintah Indonesia mengatakan bahwa badan legislatif tertinggi, Majelis Permusyawaratan Rakyat, dapat mempertimbangkan kemerdekaan setelah pemilihan nasional 7 Juni 1999.

Jika orang Timor Timur menolak tawaran otonomi yang memberi mereka kendali atas sebagian besar urusan mereka.

Indonesia menginvasi Timor Timur pada tahun 1975 dan mencaploknya pada tahun 1976.

Kelompok pro-Indonesia khawatir kemerdekaan dapat memicu kembalinya perang saudara setelah penarikan Portugal yang tiba-tiba pada tahun 1975.

Beberapa pemimpin pro-kemerdekaan mendesak Jakarta untuk tidak terlalu cepat meninggalkan bagian timur pulau Timor.

Menteri Luar Negeri Australia, Alexander Downer, kemarin mengatakan bahwa otonomi masih merupakan pilihan terbaik bagi Timor Leste.

"Di sisi lain, jika pada akhirnya Timor Leste merdeka, kami jelas harus menerima itu," kata Downer kepada BBC di London.

Menteri Luar Negeri Indonesia pada saat itu, Ali Alatas, mengatakan Indonesia tidak akan tiba-tiba keluar dari Timor Timur seperti yang dilakukan Portugal.

"Saya dengan tegas menolak pandangan beberapa orang yang telah memberikan komentar mereka seolah-olah kami hanya akan berkemas dan pergi dengan cara yang sama yang dilakukan Portugal pada Agustus 1975 dengan cara yang sangat tidak bertanggung jawab," katanya kepada wartawan setelah rapat kabinet.

Menteri Luar Negeri, Andrews, telah mengumumkan niat Pemerintah untuk membantu pengiriman pengawas PBB ke Timor Leste untuk mengawasi gencatan senjata dan penarikan pasukan Indonesia, Joe Humphreys melaporkan.

Seorang juru bicara Departemen mengatakan akan memberikan bantuan personel atau keuangan tergantung pada apa yang diinginkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

* Eks Pengungsi Timor Timur Betah di NTT, Tak Mau Hidup Susah di Timor Leste, Beras Saja dari Kupang

Ratusan eks pengungsi Timur Timur memilih tetap tiggal di wilayah Nusa Tenggara Timur yang merupakan bagian dari NKRI.

Mereka enggan kembali ke wilayah yang kini bernama Timor Leste lantaran sudah mendapat kabar mengenai kehidupan yang sulit di negara baru itu.

Di Kupang , Nusa Tenggara Timur dan daerah lain di NTT , mereka hidup dengan bertani , berternak bahkan tidak sedikit yang menjadi karyawan

Sumber: Grid.ID
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved