Wakil Ketua TP PKK NTT Dan Pimpinan PT Timor Media Grafika Bicara Stunting Dan Pendidikan Digital

Wakil Ketua TP PKK NTT dan Pimpinan PT Timor Media Grafika bicara stunting dan pendidikan digital

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ELLA UZU RASI
Wakil Ketua TP PKK NTT, Maria Fransisca Djogo bersama Pimpinan PT. Timor Media Grafika, Erniwaty Madjaga dan staf. 

Wakil Ketua TP PKK NTT dan Pimpinan PT Timor Media Grafika bicara stunting dan pendidikan digital

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pimpinan PT Timor Media Grafika, Erniwaty Madjaga menyambangi kediaman Wakil Gubernur  Nusa Tenggara Timur ( Wagub NTT) pada Selasa (03/11/2020) dalam rangka menjalin silaturahmi dengan Ibu Wagub, Maria Fransisca Djogo.

Dalam kesempatan tersebut, Nini, panggilan pimpinan PT Timor Media Grafika, mengajak Wakil Ketua TP PKK NTT membahas beberapa hal yang mungkin bisa dikolaborasikan antara TP PKK NTT dan Pos Kupang.

Baca juga: Demo Ke DPRD SBD, Masyarakat Anti Kekerasan Ajak Dewan Kawal Penanganan Kasus Mario Marsi Nariti

"Mungkin kita bisa kasih sosialisasi untuk ibu - ibu PKK-nya, kita kasih pelatihan. Contohnya kita buatkan pelatihan, edukasi, di sini kan masih banyak yang pakai minyak tanah sementara minyak tanah itu sudah langka. Sudah saatnya pakai gas. Gimana peggunaannya, Dari segi keamanannya seperti apa? Jadi salah satu kegiatannya seperti apa" ungkap Nini.

Nini juga menjabarkan rencana programnya dalam menurunkan angka stunting di NTT dengan menggandeng semua pihak terkait.

Baca juga: Calon Bupati Belu, Agus Taolin Tawarkan Program Kesehatan Gratis

"Kalau stunting kita lebih kepada preventifnya. Jadi ibu PKK kita gandeng, selain itu juga ibu - ibu muda, terus mahasiswa yang akan menikah nantinya, gimana mencegah stunting. Jadi Kita bukan di kuratifnya bagaimana setelah mereka hamil gitu nggak. Tapi lebih ke sebelumnya" ujar Nini.

Selain itu, Nini juga membahas kemungkinan memberi pelatihan dan pendidikan digital bagi para remaja puteri dan ibu - ibu rumah tangga agar tidak gampang termakan hoax atau gampang tertipu dengan tawaran - tawaran menggiurkan yang ditawarkan di berbagai media sosial.

"Kita kan Ada anak remaja nih, kan perlu dikasih pendidikan digital ini, jangan malah terjadi pembiaran anak - anak ini main gadget tanpa pembatasan" kata Nini.

Untuk 2021, lanjut Nini, empat pilar yang menjadi perhatiannya untuk NTT yakni kesehatan, pendidikan, pariwisata dan pertanian sudah bisa dikolaborasikan untuk membangun NTT.

"Saya bukan lagi mau membuat sinergi karena itu sudah (dilakukan) sejak saya masuk di sini (NTT). Tahun depan Saya harus berkolaborasi" ujar Nini.

"Apa sih yang bisa Kita lakukan bersama, mungkin Ada spend money tapi jangan itu jadi bumerang, kita tidak bisa berjalan bersama" tambahnya.

Wakil Ketua TP PKK NTT, Maria Fransisca Djogo menyambut baik hal tersebut.

"Sebenarnya PKK itu bagus sekali sistemnya.
PKK ini sudah ada sejak tahun 60-an Saya tidak tahu persis kapan. Kalau PKK ini benar - benar jalan dengan baik, keluarga - keluarga pasti banyak yang sejahtera, kalau PKK ini benar - benar digerakkan sampai ke desa" ungkap Maria.

"Ini pengalaman ketika kami turun ke desa - desa" tambahnya.

Maria juga menjelaskan salah satu program PKK yakni desa model yang ada di setiap kabupaten di NTT.

"Kami punya program desa model. Kenapa desa model? Supaya desa ini menjadi contoh bagi desa - desa yang lain. Bisa menjadi contoh bagi kabupaten" jelas Maria.

"Jadi desa model ini kami upayakan agar sesempurna mungkin. Tidak 100 persen tapi sesempurna mungkin jadi apa yang Kita buat di desa itu merupakan penjabaran dari 10 program PKK" sambungnya

Kedua puluh dua desa model itu adalah Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak, Kita Kupang, Desa Oelbiteno, Kecamatan Fatuleu Tengah, Kabupaten Kupang, Desa Oelbubuk, Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Desa Banfanu, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Desa Lakmaras, Kecamatan Lamaknen Selatan, Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Desa Likwatang, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Desa Kolipadan, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Desa Horinara, Kecamatan Kelubagolit, Kabupaten Flores Timur, Desa Du, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Desa Nggesabiri, Kecamatan Detukei, Kabupaten Ende, Desa Rendubotowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Desa Mangeruda, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada, Desa Satar Tesem, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, Desa Watu Tango, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Desa Golo Sengang, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Desa Menne Ate, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Desa Kabu Karudi, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Desa Umbu Kawolu, Kecamatan Umbu Ratunggai Barat, Kabupaten Sumba Tengah, Desa Maka Menggit, Kecamatan Nggaha Ori Angu, Kabupaten Sumba Timur, Desa Loboaju, Kecamatan Sabu Tengah, Kabupaten Sabu Raijua dan Desa Oeseli, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao.

Maria menjelaskan, program desa model sudah dijalankan sejak Januari, sehingga saat ini tinggal beberapa prosedur yang harus dijalankan.

"Seperti untuk pembangunan WC PAUD, kemudian air, lapangan sepak bola lapangan futsal lapangan voli" ungkap Maria.

"Kita juga ada bentuk kelompok - kelompok ibu petani, nanti kita bantu bibit sayuran, tanaman - tanaman hortikultura sama kelor" lanjutnya.

Untuk desa model, jelas Maria, setiap keluarga wajib menanam sepuluh pohon kelor untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Jenis tanamanpun disesuaikan dengan jenis tanah do masing - masing desa.

Dengan adanya desa model ini Maria berharap, kehidupan sosial warga desa meniadi lebih bagus.

"Kita bisa mengumpulkan data, kita bisa memberikan ke dinas bahwa di desa ini kekurangan ini, jadi kita bisa berkolaborasi" kata Maria.

"Jadi desa model ini adalah desa yang diintervensi oleh PKK provinsi bersama PKK Kabupaten dan didukung oleh Bupati dan OPD terkait" tambahnya.

Maria juga sangat mengharapkan terbangun lagi desa - desa model yang baru.

"Itu programnya kita dan kabupaten bisa mencontohnya, kecamatan juga bisa membuat modelnya sendiri tapi secara garis besar modelnya seperti itu" jelasnya.

Untuk ibu - ibu di desa Maria berharap hidup berkeluarga mereka lebih baik juga mendidik anak - anaknya dengan lebih baik, serta lebih sejahtera dan sehat lahir batin. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved