Pilpres AS

Ada Syarat Tak Mudah, Donald Trump Masih Bisa Menangkan Pilpres AS, Kalah Survei 10% dari Joe Biden 

Kalah survei 10% dari Joe Biden, Donald Trump masih bisa menangkan Pilpres AS, ada syarat tak mudah.

Editor: Benny Dasman
REPRO BIDIK LAYAR BLOOMBERG
Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump saat berbicara di ajang debat Pilpres AS, Selasa (27/9/2016) di New York. 

Donald Trump bisa menggenggam masa jabatan keduanya dengan memenangkan Electoral College.

Masing-masing dari 50 negara bagian AS ditambah Washington DC memiliki jumlah electoral votes yang sama dengan jumlah anggotanya di DPR ditambah dua Senator mereka.

California dengan 55 electoral votes adalah yang terbesar, diikuti Texas dengan 38, Florida dan New York masing-masing 29, dan Pennsylvania dengan 20.

Capres AS butuh minimal 270 electoral votes untuk bisa melaju ke Gedung Putih.

Skema yang "masuk akal" Menurut jajak pendapat dan para pakar, Donald Trump hampir pasti akan memenangkan 163 electoral votes dari negara bagian yang dimenangkannya empat tahun lalu.

 Joe Biden sementara itu diprediksi akan meraup setidaknya 260 electoral votes termasuk di dua negara bagian yang pada 2016 dimenangkan Donald Trump yakni Michigan dan Wisconsin.

Baca juga: Soal Represif Digital, Refly Harun Blak-Blakan Ucap Henry Subiakto Baru Belajar Pengantar Ilmu Hukum

Tapi kalaupun Donald Trump kalah di Michigan dan Wisconsin, masih ada peluang dia menang pilpres.

"Jika Donald Trump memenangkan semua negara bagian yang dia menangkan terakhir kali dengan pengecualian Wisconsin dan Michigan serta mempertahankan Pennsylvania, North Carolina, Arizona, dan Florida, dia menang," kata Capri Cafaro mantan anggota Demokrat dari senat negara bagian Ohio.

"Dia akan dapat 270 (suara)," lanjut Cafaro yang sekarang menjabat eksekutif American University.

"Dan itu masuk akal. Itu sangat, sangat mungkin," katanya dikutip dari AFP, Rabu (28/10/2020).

Apa dampaknya bagi Indonesia?

Pengamat hubungan Internasional dari Universitas Indonesia, Makmur Keliat, mengatakan meski tidak ada dampak langsung dari pemilu AS terhadap Indonesia, dia memandang Indonesia akan diuntungkan jika tak ada lagi perang dagang antara Amerika Serikat dan China, seperti yang terjadi selama empat tahun terakhir di bawah pemerintahan Trump.

"Kita harus mencatat dengan jelas bahwa kita tidak terlalu penting bagi Amerika secara perdagangan, tetapi kita menganggap Amerika Serikat penting bagi kita secara perdagangan dan investasi," ujar Makmur kepada BBC News Indonesia, Senin (26/10).

"Bagi Indonesia hubungan akan menjadi lebih baik jika Amerika dan China dalam hubungan yang lebih bersifat kerjasama daripada konflik," lanjutnya kemudian.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved