Lampu Berbentuk Burung Garuda Akan Dipasang di Kota Ende, Perkuat Identitas Kota Pancasila
Dinas PU Kabupaten Ende di akhir tahun 2021 ini akan memasang lampu berbentuk burung garuda di Kota Ende
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Dinas Pekerjaan Umum ( Dinas PU) Kabupaten Ende di akhir tahun 2021 ini akan memasang lampu berbentuk burung garuda di Kota Ende.
Lokasi yang akan dipasangi lampu tersebut yakni di Jl. El Tari dan Jl. Kelimutu, masing-masing satu lampu.
Hal itu disampaikan oleh Kadis Pekerjaan Umum ( Dinas PU) Frans Lewang kepada POS-KUPANG.COM saat memantau lokasi genangan air di Taman Simpang Lima Ende, Jumat (30/10/2020).
Baca juga: Kepala BKPP Sumba Barat Tunggu Hasil Panselnas Umumkan Kelulusan CPNS Tahun 2020
"Saya diminta oleh Bapa Bupati minimal akhir bulan Desember 2020 ini sudah dipasang dan hidup," ungkap Frans.
Menurutnya pemasangan lampu berbentuk burung garuda tersebut yakni untuk memperkuat identitas Kota Ende sebagai Kota Pancasila.
Menurutnya, lampu tersebut saat ini masih didesain di Surabaya. "Untuk sementara di Jl. El Tari dan Jl. Kelimutu dulu," ungkapnya.
Baca juga: Kadis Kesehatan Bantah Pernyataan Pasien Covid-19 Meninggal Dipaksa Pulang Oleh Keluarga
Frans mengatakan, selain pemasangan lampu tersebut, wajah Kota Ende di tahun akan berubah, karena taman, drainase dan jalan akan ditata lebih bagus.
"Misalnya Taman Renungan Bung Karno, itu belum selesai pembenahan kita upayakan tahun 2021 bisa rampung," ungkapnya.
Penataan kota Ende merupakan program Pemda Ende di tahun 2021 yakni menata Kota Membangun Desa.
"Memang Kota ini agak kompleks permasalahannya tapi salah satu, minimal drainase yang harus secara kita cari jalan keluar," ungkapnya.
Terkait program tersebut, kata Frans, pihaknya akan meminta masukan dari berbagai pihak termasuk kaum milenial bagaimana menata Kota Ende.
Untuk sementara item penataan mencakup taman-taman, jalan dalam Kota dan drainase.
Atasi Genangan Air
Frans mengatakan, beberapa titik Kota Ende memang sering digenangi air saat hujan.
Tidak hanya itu, ketika hujan, sampah-sampah ikut terbawa air dan berseliweran di badan jalan hingga ke rumah warga.
Kondisi tersebut membuat aktivitas warga dan lalu lintas pun terganggu.
"Kita sudah identifikasi beberapa titik yang sering ada genangan. Langkah yag kita lakukan yakni pembersihan di drainase," ungkapnya.
Frans menyebut sejumlah titik yang sering digenangi air antara lain di Jl. Melati, Taman Simpang Lima, Jl. Anggrek, Wolowona, kompleks Susteran SSPS, Ippi dan beberapa titik lainnya.
Frans mengatakan, salah satu sebab mengapa sering ada genangan, yakni sampah. "Banyak sampah di drainase atau di jalan, sehingga hambat aliran air," ungkapnya.
Oleh karena itu, Frans mengimbau kepada warga Kota Ende agar tidak membuang sampah sembarangan.
Menurut, langkah antisipasi jangka pendek terkait persoalan tersebut yakni pembersihan oleh petugas. Selanjutnya, kata Frans, PU akan menata sistem drainase. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)