Terkini Nasional

Begini Kalkulasi Rocky Gerung, Jokowi Terlalu Dekat China, Diingatkan Menlu AS Lewat GP Ansor, SIMAK

Menurut Rocky Gerung, kedatangan Pompeo ke Indonesia dilatarbelakangi karena semakin mendekatnya Indonesia dengan China dalam urusan ekonomi.

Editor: Benny Dasman
Tribunnews.com
Jokowi dan Rocky Gerung Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Jokowi Terlalu Dekat China, Diingatkan Menlu AS Lewat GP Ansor, Begini Kalkulasi Rocky Gerung, https://manado.tribunnews.com/2020/11/02/jokowi-terlalu-dekat-china-diingatkan-menlu-as-lewat-gp-ansor-begini-kalkulasi-rocky-gerung?page=3. Editor: Aswin_Lumintang 

POS KUPANG, COM, JAKARTA - Mendekati akhir pemerintah Presiden, Donald Trump melalui Menteri Luar Negeri, MIke Pompeo berkunjung ke Indonesi. Tentu hal ini bukan sesuatu yang biasa dan tanpa makna bagi kedua negara. Terutama bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Terkait ini, Pengamat politik Rocky Gerung angkat bicara terkait lawatan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo ke Indonesia belum lama ini.

Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyerahkan plakat kepada Menlu AS Mike Pompeo usai forum dialog yang digelar di Hotel Four Seasson, Jakarta, Kamis (29/10/2020) (istimewa)
Seperti diketahui, dalam lawatannya, Mike Pompeo tak hanya bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi beserta jajarannya di Istana Negara.

Tapi, Pompeo juga mengunjungi GP Ansor, organisasi kemasyarakatan atau ormas yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut Rocky Gerung, kedatangan Pompeo ke Indonesia dilatarbelakangi karena semakin mendekatnya Indonesia dengan China dalam urusan ekonomi.

Amerika Serikat, kata Rocky, lantas datang ke Indonesia untuk meminta kepastian hubungan luar negeri kepada Presiden Jokowi.

Demikian Rocky Gerung menyampaikan pendapatnya itu melalui sebuah tayangan berjudul Menlu AS Ajak Banser Anshor Lawan China Dan Komunis yang diunggah di Kanal YouTube miliknya pada Jumat (30/10/2020).

"Itu menlu dalam sistem politik AS adalah orang kedua setelah presiden (Trump). Kehadirannya berarti ada aurgensi untuk meminta kepastian hubungan luar negeri. Kita harus baca konteksnya, ada ketegangan politik yang beralih ke militer di China Selatan," ujar Rocky Gerung seperti dikutip dari Kompas TV.

Menlu AS Mike Pompeo (tengah) menerima plakat dari Yakut Qoumas (kiri) Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas didampingi oleh Yahya Cholil Staquf, Sekjen Nahdlatul Ulama usai memberikan sambutan di Nahdlatul Ulama di Jakarta, Kamis, 29 Oktober 2020. (AP). (Via VOA Indonesia)

Rocky Gerung berpendapat, Pompeo ke Indonesia untuk mengobservasi Laut China Selatan yang saat ini masih terus diliputi ketegangan.

Menurut Rocky, Amerika melihat Indonesia yang secara historis berada di pihaknya, namun kini secara pragmatis justru berada di pihak China.

Dengan begitu, kata Rocky, dapat dikatakan bahwa Amerika Serikat sedang melakukan penghitungan ulang papan catur perpolitikan dan militer di Laut China Selatan.

"Secara pragmatis, Indonesia dianggap terlalu mememberi peluang banyak secara bisnis kepada China," kata Rocky.

"Jadi, Amerika Serikat mau menghitung ulang papan catur di Laut China Selatan dengan melakukan konsolidasi."

Lebih lanjut, Rocky Gerung, menuturkan melawatnya Pompeo ke GP Ansor juga bermakna politis dan pada akhirnya bisa ditebak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved