Dialog dengan Pengusaha Mikro, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat Beri Motivasi

para perempuan tangguh yang bergerak di bidang usaha mikro dan mendengarkan berbagai aspirasi mereka

Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM / INTAN NUKA
Dialog Gubernur dan Pengusaha Mikro Anggota Coop TLM Indonesia dalam rangka Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke IX Tahun Buku 2019 "Bacarita Deng Gubernur NTT" yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Sabtu (31/10/2020). 

Dialog dengan Pengusaha Mikro, Gubernur Viktor Beri Motivasi

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- "Dalam perjalanan hidup mikro, harus ada pendampingan, punya goal, dan punya hubungan dengan kelompok lain. Tapi yang paling penting dari semua usaha adalah orang itu harus sabar."

Hal itu ditegaskan Gubernur Viktor saat menghadiri acara Dialog Gubernur dan Pengusaha Mikro Anggota Coop TLM Indonesia dalam rangka Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke IX Tahun Buku 2019 "Bacarita Deng Gubernur NTT" yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Sabtu (31/10/2020).

Kala itu Gubernur Viktor bertemu dengan para perempuan tangguh yang bergerak di bidang usaha mikro dan mendengarkan berbagai aspirasi mereka.

Ia menilai, seringkali orang melihat hal kecil sebagai sesuatu yang tidak berguna dan tertarik pada usaha besar. Padahal, usaha besar itu tak mungkin ada jika tidak melalui usaha kecil (mikro). Banyak orang juga menyerah ketika mengalami penderitaan. Namun, pasti ada kebahagiaan setelah itu.

Gubernur Viktor memuji ratio NPL Coop TLM Indonesia yang sebesar 0,06 persen itu luar biasa. Hal itu menunjukkan bahwa karakter para karyawan Coop TLM Indonesia.

"Lembaga keuangan itu jasanya jual kepercayaan. Jadi kalau npl begini, itu tingkat kepercayaan di dalam koperasi ini atau orang-orang di lembaga ini patut dipercaya," puji Gubernur Viktor.

Oleh karena itu, ia menginginkan Coop TLM Indonesia membangun para anggotanya terkhususnya mama-mama bahwa nilai tertinggi koperasi ada pada tingkat kepercayaan. Koperasi dengan tingkat kepercayaan tinggi turut berpartisipasi aktif untuk membantu karakter ekonomi NTT ke depan.

"Saya bangga berada di kelompok masyarakat NTT yang tingkat kepercayaannya itu luar biasa," ungkap Gubernur Viktor.

Jika ingin membangun suatu bisnis kecil yang kuat, maka dibutuhkan kesabaran. Selain itu, perlu adanya visi dan misi, jujur, dan fokus berbicara bisnis.

Coop TLM Indonesia telah beroperasi di NTT selama 10 tahun. Ketua Pengurus TLM Pendeta Samuel Nitti menjelaskan bahwa hingga kini Coop TLM Indonesia telah memiliki basis pelayanan di 22 kabupaten/kota di NTT dengan 35 kantor cabang.

Ada pula enam kantor cabang di provinsi lain, yakni NTB, Bali, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat. Sasaran utama Coop TLM Indonesia adalah perempuan pengusaha mikro melalui Program Sesa Ma. Jenis usaha mereka terdiri dari 36% petani hasil bumi, 12% penenun, dan 10% petani sayur.

Pada tahun 2019, Coop TLM Indonesia telah melayani 176 ribu anggota dengan jumlah aset Rp192 miliar, sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp21,9 miliar, dan memiliki 571 orang pegawai.

Pada triwulan III tahun 2020, Coop TLM Indonesia telah menginisiasi satu unit usaha toko tenun Kuan TLM serta mulai melatih penenun menggunakan e-catalog online milik penenun Sesa Ma. Selain itu, pemasaran hasil pertanian anggota seperti beras dan produk hortikuktura mulai dilakukan; dibeli dari desa dan dijual ke anggota di kota.

"Kami juga sudah supply stok sembako ke desa dengan harga yang lebih murah, khusus untuk kios, warung makan, warung kue, serta konsumsi keluarga di desa. Sembako yang dibutuhkan sehari-hari yaitu beras, gula, kopi, minyak, dan lainnya terjadi perbaikan margin pembelian rata-rata 20 hingga 30 persen," katanya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved