Berita Regional Terkini
Tiga Pesepeda Disiram Air Keras Orang Tak Dikenal saat Asyik Gowes Santai, INFO
Satu sama lain harus mengawasi jangan terlena dengan kondisi yang sepi tetap waspada. Apalagi yang perempuan jangan dibiarkan sendiri, tapi setidaknya
Ibu Kota darurat begal sepeda! Kasus terbaru, seorang perwira Marinir yang sedang bersepeda dekat Istana Merdeka menjadi korban begal yang mengincar pesepeda.
Foto-foto dan video yang menggambarkan peristiwa yang terjadi Senin (26/10/2020) pagi tadi beredar viral di komunitas pesepeda di Jakarta.
Berdasarkan laporan polisi, korban diketahui bernama Kolonel (Mar) Pangestu Widiatmoko.
Ia sedang bersepeda di Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya melintas di seberang jalan depan Gedung Kantor Kementerian Pertahanan sekitar pukul 06.45 WIB.
Kapolsek Metro Gambir AKBP Budiarta, membenarkan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait pesepeda dibegal di dekat Istana Merdeka Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi tersebut.
"Ya benar, saat ini masih dalam penyelidikan," ujar AKBP Budiarta kepada Wartakotalive.com saat dikonfirmasi hari ini.
Dikatakan Budiarta kepada Warta Kota, meminta doa agar pihaknya berhasil menangkap pelaku begal pesepeda di seberang kantor Menhan Prabowo Subianto tersebut.
Laporan polisi menyebutkan tindak pidana percobaan pencurian mengakibatkan pejabat marinir atas nama Kolonel (Mar) Pangestu Widiatmoko mengalami luka robek di pelipis kiri dan memar di kepala bagian belakang.
Laporan itu menyebutkan, sekira pukul 06.45 WIB saat Pangestu melintas di bawah jembatan penyebrangan orang di seberang jalan Gedung Kemenhan, peristiwa terjadi.
Pelaku menggunakan sepeda motor yang belum diketahui nomor polisinya berusaha mengambil tas yang berisi hp milik Pangestu yang diletakkan di sepeda.
Saat itu Pangestu mengayuh sepeda MTB KHS dengan suspensi ganda.
Karena melihat gelagat akan menjadi sasaran begal, Pangestu berusaha mempertahankan tas tersebut.
Ini mengakibatkan Pangestu terjatuh dari sepeda dan mengalami luka robek di pelipis kiri ,memar di kepala bagian belakang.
Melihat korbannya terjatuh, pelaku kabur ke Jalan Jend Sudirman.
Di lokasi kejadian, Pangestu ditolong oleh polisi jaga Polda, yaitu Briptu Angga dan petugas sekuriti Pamdal Monas.
Selanjutanya Pangestu dibawa ambulans menuju RSAL Mintoarjo didampingi Briptu Angga.
Di RSAL Pangestu langsung ditangani dokter UGD RSAL.
Devin, tokoh pesepeda di Jakarta menyatakan Jakarta darurat begal sepeda.
Dibutuhkan tindakan keras dan terencana dari polisi untuk meredam aksi begal yang sudah semakin nekat dan seperti mengejek polisi.
Dalam catatan Warta Kota, dalam seminggu ini sudah terjadi tiga kali aksi begal yang menyasar pesepeda di jalan ramai dan pada waktu aktivitas di jalanan ramai.
Pesepeda dibegal di Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya di seberang gedung Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, tempat dimana Menhan Prabowo Subianto bertugas, Senin (26/10/2020). Kini, Kolonel (Mar) Pangestu Widiatmoko yang menjadi korban begal saat bersepeda melintas di dekat Istana Merdekat Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi tersebut dirawat di RSAL Jakarta. (Kolase Wartakotalive.com/Istimewa)
Kejadian pertama terjadi di depan Lapangan Tembak, Senayan dan kejadian berikutnya di depan Gedung DPR/MPR.
Marak Jambret Sepeda, Polisi Berpakaian Preman Disebar di Jakarta Pusat
Polres Metro Jakarta Pusat bentuk tim khusus untuk mencegah jambret sepeda yang tengah marak di Ibukota Jakarta.
Tim khusus itu beranggotakan 20 polisi berpakaian preman.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat Heri Opusunggu mengatakan, tim khusus yang dibentuk bersama Polsek Metro Menteng itu diharapkan dapat cegah tindak kejahatan terhadap pesepeda.
"Anggota tim polisi berpakaian preman ini kami sebar di beberapa titik krusial penjambretan," ujar Heri dihubungi.
Saat ini, kata Heri, pihaknya tengah memetakan wilayah dan jam rawan aksi kejahatan jambret sepeda.
Tim khusus akan dimobilisasi memantau para pesepeda di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.
"Yang jelas kami akan berikan tindakan tegas terhadap para pelaku tindak kejahatan," ucapnya.
Anjasmara juga jadi korban
Pesinetron Anjasmara pun menjadi korban begal yang menyasar pengguna sepeda.
Kejadian itu bermula saat Anjasmara tengah bersepeda di kawasan Jalan Jenderal Sudirman pada Senin (19/10/2020).
Aktor Anjasmara saat mengajak sepedaan. Ia baru saja menjadi korban begal pesepeda yang diambil hpnya oleh pengendara sepeda motor. (@anjasmara)
Baru-baru ini, Anjasmara membeberkan kronologi saat kejadian pembegalan menimpa dirinya.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube STARPRO Indonesia, Kamis (22/10/2020).
Aktor berusia 44 tahun ini mengatakan kejadian pembegalan itu tiba-tiba terjadi begitu saja.
Ia pun tak menaruh curiga pada pengendara motor yang mulai memepet sepedanya ke bahu jalan.
"Saya lagi sepedaan di Sudirman, tiba-tiba dipepet sama motor warna putih dua orang boncengan," terang Anjasmara.
"Terus mereka pepet saya pegang-pegang baju saya, kebetulan saya memang jalannya lagi pelan," bebernya.
Menurutnya, peristiwa itu terjadi lantaran dirinya teledor menyimpan barang berharga di saku belakang celananya.
Anjasmara kemudian menyadari jika sedang diincar oleh begal dan ada barang berharga miliknya yang juga menjadi incaran.
"Salahnya saya, saya simpan handphone di kantong belakang sebelah kanan, jadi agak nongol sedikit," kata Anjasmara,
Ia bahkan mengaku sempat pasrah dan tak ingin melawan saat kejadian tengah berlangsung.
Namun, Anjasmara merasa semakin terdiskriminasi, ia pun memutuskan untuk membela diri.
"Yang terlintas di pikiran saya ya sudah biarin saja kalau mau ambil handphone saya," jelas Anjasmara.
"Tapi di satu sisi kok kamu segitunya coba kamu bela diri sedikit, kondisi lagi jalan saya pasti jatuh," sambungnya.
Suami Dian Nitami ini tak main-main, pembelaan diri dilakukannya dengan cara memukul pelaku begal.
Karena itu mengakibatkan pelaku makin memepetnya ke pinggir jalan hingga dirinya terseret sejauh tiga meter.
Berkat aksinya, Anjasmara harus mengalami beberapa luka di bagian tubuhnya.
"Akhirnya saya coba pukul kayaknya sih kena ya sudah saya jatuh alhamdulillah handphone-nya kelempar."
"Saya waktu itu terseret sekitar tiga meter."
"Cuma bahu sebelah kiri baju sama pinggang robek kebeset-beset, helm saya pecah," paparnya.
Disinggung soal trauma bersepeda, Anjasmara mengungkapkan akan beralih track.
"Saya sedang berpikir untuk bike runner saja," ucap Anjasmara.
Khawatir dengan benturan di kepalanya, Anjasmara kemudian menjalani pemeriksaan MRI.
Beruntung hasilnya baik, ia hanya harus mengenakan penyangga leher saja untuk mengembalikan posisi tulangnya.
"Hasilnya baik tidak ada pendarahan di otak cuma tulang leher saja harus pakai penyangga," tandasnya.

Tembak di tempat
Polisi membentuk tim khusus untuk menangani dan bakal melakukan tindakan tegas tempat di tempat kepada pelaku aksi begal.
Pelaku aksi begal tak kenal waktu dan tempat.
Pada siang hari di pusat keramaian dan dekat kantor polisi pun mereka beraksi.
Dua kasus terakhir salah satunya terjadi tak jauh dari pos polisi di dekat Bundaran Hotel Indonesia atau di depan Hotel Mandarin.
Korban pesepeda berinisal TL (52) menjadi korban tindak kejahatan di depan Hotel Mandarin sekitar pukul 08.30 WIB.
Korban yang baru berpisah dari kelompoknya dipepet pelaku yang bersepeda motor hingga terjatuh dan mengalami luka-luka di kakinya.
Mantan pengurus PB ISSI itu melawan para pelaku kejahatan saat handphone miliknya dijambret.
Sementara itu, Jumat (23/10/2020), pesepeda wanita berinisial P (36) nyaris menjadi korban begal saat bersepeda di Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat.
Saat berjalan di depan Gedung TVRI pukul 09.00 WIB, P merasa ada yang membuntuti dan melihat dari spion sepedanya ada penunggang motor yang membuntuti dekat di belakangnya.
Dia berhenti dan menghardik penunggang motor tersebut yang langsung tancap gas.
P kemudian melanjutkan perjalanan ke Jalan Jendral Gatot Subroto.
Namun, di depan Gedung DPR/MPR, dia kembali dibuntuti dan dipepet dua pria yang berboncengan sepeda motor.
Pembonceng berusaha mengambil tas yang diletakkan di keranjang sepeda.
Namun P menendang tangan si pemotor sambil terus bersepeda.
Lalu, P bergerak ke pinggir jalan yang terdapat beberapa sopir taksi sedang berkumpul. Lantas, dia meminta bantuan kepada para sopir taksi.
Komplotan begal langsung berputar dan berjalan melawan arus ke arah Slipi.
Kejadian lainnya, Minggu (18/10/2020), Roland Kristiawan (50) menjadi korban penjambretan di depan lapangan Tembak, Senayan, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.00 WIB.
Dia sedang bersepeda bersama dua anaknya dan dijambret dari belakang.
Tas pinggang berisi ponsel lenyap disambar penjambret bersepeda motor.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Dony Aprian)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan Pesepeda yang Diduga Disiram Air Keras Saat Gowes: Panas di Kulit, Celana sampai Rusak"
Halaman sebelumnya

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Asyik Gowes Santai, Tiga Pesepeda Disiram Air Keras Tak Dikenal, https://wartakota.tribunnews.com/2020/10/31/asyik-gowes-santai-tiga-pesepeda-disiram-air-keras-tak-dikenal?page=4
Editor: Mohamad Yusuf