Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Kuliah STFK Ledalero di Maumere
Peletakan batu pertama pembangunan gedung kuliah baru STFK Ledalero di Candraditya, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Sabtu (31/10/2020).
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Kuliah STFK Ledalero di Maumere
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero (STFK Ledalero) kembali mengukir momentum sejarah. Momentum sejarah yang dimaksud ialah peletakan batu pertama pembangunan gedung kuliah baru STFK Ledalero di Candraditya, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Sabtu (31/10/2020).
Momentum sejarah itu dilaksanakan melalui ibadat syukur dan pemberkatan batu pertama yang dipimpin oleh Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr.
“Batu pertama menjadi dasar dari batu-batu yang lain. Hal ini mengindikasikan bahwa kita selalu memulai hal-hal besar dari hal-hal yang kecil,” kata Uskup Edwaldus dalam kata pengantarnya.

Kemudian, dalam homili, Uskup Maumere yang ditabhiskan pada tahun 2018 ini mengatakan, pembangunan gedung kuliah baru ini menjadi terobosan penting sebagai pembaktian rasa tanggung jawab dan sebuah jawaban atas rahmat cinta Allah yang telah dianugerahkan kepada STFK Ledalero.
“Pengembangan unit baru membutuhkan ruang baru dan hal ini sangat berguna bagi perjumpaan untuk meraih ilmu yang bernas,” ujar Uskup yang berasal dari Bajawa-Ngada ini.

Melalui kisah Petrus yang mengenal Yesus dengan penuh cinta, Uskup yang biasa disapa Edwal ini mengatakan, mengenal Tuhan dengan penuh cinta dikukuhkan dengan peletakan batu pertama bagi pembangunan gedung untuk kegiatan perkuliahan aneka program studi yang baru.
“Kita membutuhkan gedung dan fasilitas untuk dapat memperjuangkan pendidikan yang berkarakter dan berkualitas. Maka, peletakan batu pertama ini menjadi sebuah tanda cinta begitu banyak pihak yang memiliki mimpi-mimpi besar dalam cita-cita yang tulus untuk mendidik putra-putri Gereja dan bangsa,” tambah Uskup Edwal dengan penuh keyakinan.
Lalu, dalam kata sambutan, Pater Lukas Jua, SVD selaku Provinsial dan pembina Yayasan St. Paulus Ende, menyinggung sejarah pembangunan dan berdirinya STFK Ledalero dari tahun 1932 sampai pada hari ini.
Pater Lukas mengatakan, hari ini menjadi perealisasian rencana pengembangan STFK dari lembaga pendidikan tinggi bagi para calon imam saja menuju pendidikan tinggi yang menjangkau awam juga, bukan hanya awam yang “bekas” frater.
“Kita merencanakan program-program studi yang relevan untuk membentuk generasi muda yang siap menanggapi zaman ini, sehingga mereka menjadi agen-agen perubahan yang berkualitas, kompeten, dan terampil dalam kehidupan masyarakat Indonesia ke depannya,” lanjut Pater Lukas dengan nada penuh syukur.
Pemerintah Mendukung
Dalam sambutannya, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengatakan, pembangunan gedung baru ini menjadi harapan, perubahan, kepercayaan dan kontribusi yang besar untuk mengembangkan pendidikan di Flores dan Lembata yang berpusat di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.
“Pemerintah mendukung secara penuh pengembangan dan pembangunan gedung ini,” kata Bupati yang biasa disapa Robi Idong ini.
Selain itu, Erni Usboko, staf ahli Gubernur NTT yang mewakili Gubernur NTT, mengatakan, pembangunan gedung baru ini menjadi virus positif untuk mengembangkan pendidikan dan pemikiran positif bagi generasi muda NTT demi suatu perubahan yang lebih baik ke depannya, yaitu NTT bangkit, masyarakat sejahtera.