Breaking News

Berita Mbay Hari Ini

Manfaatkan Peluang, Bupati Don Ajak Warga Tanam Hortikultura

Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do menegaskan masyarakat diminta untuk memanfaatkan sebagian lahan untuk tanaman hortikultura

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/GORDI DONOFAN
Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do 

POS-KUPANG.COM | MBAY - Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do menegaskan masyarakat diminta untuk memanfaatkan sebagian lahan untuk tanaman hortikultura.

"Kita waktu menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak relevan. Pendidikan kita mengenal lingkungan. Ajarkan anak-anak sehingga beradaptasi dengan lingkungan, tanam hortikultura karena saat ini sangat banyak dibutuhkan," ujar Bupati Don Kamis (29/10/2020).

Ia menyatakan diwilayah Boawae potensinya sangat besar untuk tanam hortikultura. Sehingga tidak hanya tanam padi tapi juga tanaman lain yang jangka pendek.

Baca juga: Pelaku Perjalanan di Sumba Timur Saat ini 19.358

"Apa yang kita kerjakan di Wolowea dan Raja, Raja Timur, Raja Selatan, Weau. Irigasi desa, air dan lahan terbatas. Anak didik kita ini bagaimana, kita ajak mengatasi persoalan kekinian. Air yang sedikit dibawa ini, digunakan untuk berapa hektar sawah. Pemilik sawah berapa orang, terus orang yang tidak punya sawah. Berapa penerima manfaat. Air ini kalau air dengan volume kalau lebih dua kali dalam setahun ini kriminal. Karena kita arahkan fasilitas tambahan. Air dalam sumur itu pompa untuk naikan ke bukit yang gersang ini, sehingga manfaatkan air itu untuk tanam rumput dan pakan ternak. Ini bisa menjadi kajian anak sekolah. Petak-petak sawah yang dapat dana publik ini, ditanami hortikultura bukan padi saja. Air kita kurang, kalau kita paksakan akan berpengaruh pada hasil," ujarnya.

Baca juga: 36 Pasien Covid-19 di Kabupaten Manggarai Sedang Dirawat, 29 Sudah Sembuh

Ia menyatakan persoalan yang pertama soal teknis. Kita masih banyak persoalan teknis kita bawah ke kebijakan. Kita sebagai orang Raja, sebagai orang Nagekeo seperti apa yang mau dibawakan ke depan. Punya ciri khas seperti apa, apa perbedaannya dengan sekolah lain.

"Saya mau kasi tugas. Cari kapas asli, yang dia punya biji seperti tai kambing yang kering. Sehingga kita manfaatkan peluang wisata kedepan. Covid-19 memberikan kita peluang untuk memperbaiki apa yang harus dibereskan kedepan. Wisatawan yang royal itu bukan dari bule (wisatawan asing). Beli banyak itu wisatawan dalam negeri. Kita punya pasar ini itu wisatawan. Hortikultura itu menjadi perhatian," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved