Breaking News

Hari Sumpah Pemuda

 'Dikepung' Kemiskinan Sampai Jatuh Sakit, Profil WR Supratman, Tokoh Sumpah Pemuda yang Terlupakan

WR Supratman adalah seorang wartawan sekaligus musisi yang memiliki sebuah biola model Amatus berukuran 4/4 atau standar.

Editor: Benny Dasman
Kolase/Instagram
Rabu, 28 Oktober 2020 06:21 tribunnewslihat fototribunnews Kolase foto: Museum Sumpah Pemuda/Kemendikbud - Kompas.com/Priyombodo Biola milik WR Supratman tokoh Sumpah Pemuda yang mengiringi lagu Indonesia Raya pertama kali di Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Profil WR Supratman, Tokoh Sumpah Pemuda yang Terlupakan, 'Dikepung' Kemiskinan Sampai Jatuh Sakit, https://manado.tribunnews.com/2020/10/28/profil-wr-supratman-tokoh-sumpah-pemuda-yang-terlupakan-dikepung-kemiskinan-sampai-jatuh-sakit?page=4. Editor: Rhendi Umar 

POS KUPANG, COM  - Nama Wage Rudolf Supratman atau WR Supratman merupakan salah satu tokoh yang terlibat dalam peristiwa Sumpah Pemuda.

WR Supratman adalah seorang wartawan sekaligus musisi yang memiliki sebuah biola model Amatus berukuran 4/4 atau standar.

Melansir dari Intisari, saat itu pergerakan kemerdekaan semakin memanas.

Di Yogyakarta muncul anjuran agar komponis Indonesia menciptakan lagu yang dapat dijadikan lagu kebangsaan.

WR Supratman, Wartawan yang Berjuang dengan Biolanya (Intisari)
Tentunya WR Supratman mendengar berita tersebut. Ia begitu gembira dan bertekad untuk menciptakan lagu.

Bagai tak kenal waktu, WR Supratman terus berkutat mempersiapkan lagunya.

Pada hari ke delapan, pukul 05.00, dia berhasil menyelesaikan lagu yang diciptakannya.

Lagu tersebut dirasa dapat mencerminkan semangat rakyat yang berjuang demi kemerdekaan.

WR Supratman yakin lagu ciptaannya cocok dengan jiwa bangsa Indonesia yang tak ingin dibelenggu.

Untuk syairnya, WR Supratman terinspirasi dari pidato Soekarno saat berkunjung ke Bandung.

"Airnya kamu minum, nasinya kamu makan. Abdikanlah dirimu padanya. Kepada Ibu Pertiwi, Ibu Indonesia," begitu penggalan pidatonya.

Dari pidato itu juga, WR Supratman memutuskan untuk memberikan judul lagunya sebagai Indonesia Raya.

Kemudian, WR Supratman mengirimkan surat ke Pengurus Gedung Perhimpunan Indonesia di Kramat, Jakarta pada 22 Desember 1928.

Surat tersebut berisi telah terciptanya sebuah lagu bersemangat dan berirama mars.

Ia meminta diberi kesempatan agar bisa memperdengarkan lagunya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved