Berita Viral

Penumpang Perempuan ini Diturunkan dari Pesawat, Dipaksa Telanjang untuk Pemeriksaan "Anu nya" INFO

Seorang perempuan penumpang pesawat mengalami pelecehan fisik lantaran disuruh telanjang dan diperiksa seluruh tubuhnya, termasuk

Editor: Ferry Ndoen
Simplepickup
Ilustrasi. 

POS KUPANG.COM--- Seorang perempuan penumpang pesawat mengalami pelecehan fisik lantaran disuruh telanjang dan diperiksa seluruh tubuhnya, termasuk organ intim vagina.

Perempuan ini berkebangsaan Australia, mengalami pelecehan di Bandara Doha, Qatar, sebelum terbang menuju Sydney, Australia, awal Oktober 2020 lalu.

Terkait pelecehan ini, perempuan Australia tersebut sedang mempertimbangkan untuk melakukan gugatan hukum.

Dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, pemeriksaan seluruh tubuh terhadao perempuan itu dilakukan setelah penemuan bayi prematur di salah satu kamar mandi bandara.

Dua penumpang perempuan pesawat Qatar Airways QR908 mengatakan kepada ABC, mereka tidak tahu apa yang terjadi ketika seluruh penumpang perempuan diminta turun setelah adanya penundaan selama 3 jam tanggal 2 Oktober.

Dua perempuan tersebut yang tidak mau disebut namanya tidak saling mengenal sebelum mereka naik pesawat.

Mereka sedianya akan meninggalkan Bandara Internasional Hamad (HIA) jam 20.30 malam, tapi penerbangan ditunda selama tiga jam setelah adanya bayi yang lahir prematur ditemukan di kamar mandi bandara.

Menurut mereka, penemuan bayi ini tidak dijelaskan kepada penumpang sebelum mereka diperiksa.

Dua penumpang ini kemudian bersama yang lain disuruh turun dari pesawat dan dibawa dengan dua ambulans yang sudah menunggu.

"Tidak seorang pun berbahasa Inggris dan tidak ada yang menjelaskan apa yang terjadi. Menakutkan sekali," kata salah seorang penumpang perempuan tersebut.

"Semua kami 13 orang dan kami disuruh turun. Seorang ibu di dekat saya meninggalkan anaknya yang sedang tidur di dalam pesawat."

"Ada seorang nenek yang penglihatannya sudah tidak bagus dan dia disuruh turun juga. Saya yakin dia juga diperiksa," katanya.

Walau mengatakan dia menghormati hukum dan budaya Qatar, penumpang tersebut mengatakan sedang mempertimbangkan gugatan hukum.

ilustrasi
ilustrasi (ISTIMEWA)

"Bila 12 perempuan lain melakukan class action, saya pasti akan menjadi bagian juga," katanya.

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan, insiden yang disebutnya "tidak pantas, menjijikan" ini sekarang sudah dilaporkan ke Polisi Federal Australia (AFP).

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved