Timor Leste jadi Neraka Buat Perempuan Bumi Lorosae, Dilecehkan Hingga Dibunuh Suami dan Keluarga
Aksi para pejuang yang bertahun-tahuin meninggalkan rumah saat kembali menjadikan neraka bagi para perempuan Timor Leste yang dengan setia menjadi ben
Timor Leste jadi Neraka Buat Perempuan Bumi Lorosae, Dilecehkan Hingga Dibunuh Suami dan Keluarga
POS KUPANG.COM -- Harapan masyarakat Timor Leste mengakhiri masa kelam setelah lepas dari Indonesia tidak seperti yang diimpikan yaitu hidup bebas dan sejahtera
Aksi para pejuang yang bertahun-tahuin meninggalkan rumah saat kembali menjadikan neraka bagi para perempuan Timor Leste yang dengan setia menjadi benteng di rumah mereka
Kemerdekaan adalah sesuatu yang terdengar menyejukan bagi bangsa yang merasa telah berada di bawah penjajahan.
Sebagian rakyat Timor Leste mungkin merasakannya ketika referendum 1999 menunjukkan hasil bahwa mereka akan segera merdeka.
Tahun itu menjadi saat bagi Timor Leste lepas dari Indonesia setelah 24 tahun menjadi provinsi ke-27 RI.
Konflik, kelaparan, hingga penyakit disebut membuat mereka ingin berpisah dari Indonesia.
Dengan kemerdekaannya, Timor Leste memulai perjalanan sebagai negara yang berdiri sendiri.
Perjuangan para militan pro-kemerdekaan seolah terbayar dengan hasil yang demikian.
Namun, siapa sangka, itu justru awal bagi tragedi baru bagi para perempuan Timor Leste
Baca juga: Asyanti Sudah Sehat, Giliran Anang Hermansyah Alami Gangguan Penebalan Ginjal hingga Darah Tinggi
Baca juga: Liga Spanyol, Real Madrid di Puncak Disusul Atletico, Barcelona di Urutan 12, Ini Hasil Lengkap
Baca juga: Rizky Billar Ternyata Tak Mau Menikahi Lesty Kejora Cepat-cepat, Alasannya Bikin Maklum
Melansir theguardian.com (15/1/2001), Tragedi bagi perempuan Timor Timur adalah bahwa mereka yang tewas dalam serangan parang dibunuh oleh suami atau saudara mereka sendiri.
Setelah bertahun-tahun mengalami konflik yang kejam dan brutal, kekerasan yang dipelajari oleh kaum revolusioner saat itu berpindah menyerang wanita mereka.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga meningkat dalam tahun-tahun awal kemerdekaan Timor Leste, menurut Milena Pires (34), seorang pelobi politik Timor yang didanai oleh Institut Katolik untuk Hubungan Internasional.
Disebut bahwa tahun 2000, 169 kasus didokumentasikan dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga sekarang menjadi kejahatan umum di negara itu, yang merupakan 40% dari semua pelanggaran.
"Mungkin saja perempuan membicarakannya untuk pertama kali - tapi mungkin itu satu-satunya masalah terpenting yang dihadapi perempuan Timor saat ini," kata Pires.
