Dokter Nirmalia Husin, M.Ked (Ped), Sp.A: Melayani Anak-anak Indonesia dengan Hati Tulus

Dokter Nirmalia Husin, M.Ked (Ped), Sp.A: Melayani Anak-anak Indonesia dengan Hati Tulus

Editor: Kanis Jehola
istimewa
dr. Nirmalia Husin, M. Ked (Ped), Sp.A 

Dokter Nirmalia Husin, M.Ked (Ped), Sp.A: Melayani Anak-anak Indonesia dengan Hati Tulus

POS-KUPANG.COM - PELANTIKAN enam belas dokter spesialis anak di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ( USU) di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara melalui aplikasi zoom berlangsung lancar pada hari Selasa (20/10/2020) siang.

Pelantikan ini menambah jumlah para dokter yang siap menunaikan tugas untuk membangun negeri. Membangun aspek kesehatan yang ternyata masih jauh dari harapan.

Dari 16 dokter spesialis itu satu di antaranya, yakni dr Nirmalia Husin, M.Ked (Ped), Sp.A, asal Kota Kupang, Provinsi NTT. Sebelum mengikuti pendidikan lanjutan, dokter Nirmalia bertugas sebagai dokter umum IGD di Rumah Sakit (RS) SK Lerrik Kupang dan RST Wira Sakti Kupang.

Baca juga: Tiara Andini: Dua Nominasi

Selama empat tahun penempuh pendidikan, perempuan ini meraih dua gelar sekaligus, yakni magister kedokteran klinik dan spesialis anak. Tentu saja sangat membanggakan diri, suami, anak-anak serta keluarga besar.

Prestasi yang ia torehkan pun nyaris sempurna, yakni meraih Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,90. Ia tak memberi komentar yang "fantastis" ketika Pos Kupang memintanya berbicara tentang IPK.

Melalui layanan WhatsApp (WA) dokter Irma, demikian ia biasa disapa mengatakan bahwa perjuangan untuk mendapatkannya tak mudah. Intinya terus berjuang karena hasil tidak akan mengkianati proses. Tentang perasaannya? Ia mengatakan, senang karena bisa dilantik walaupun dalam suasana Covid-19.

Baca juga: Banjir dan Sampah Musim Hujan di Ende

Dokter Irma mengatakan bahwa pelantikan ini yang pertama secara daring di USU. Syukur berkat kerja keras panitia, dukungan para dosen dan semua pihak terkait acara ini bisa berjalan dengan lancar. Muncul pula perasaan sedih karena tak bisa bertemu dengan para dosen untuk menyampaikan terima kasih secara langsung.

Sebab, kata dia, sejak dahulu setiap pelantikan dokter spesialis selalu berkumpul bersama para dosen dan para senior. Ketidakhadiran ini terasa kurang lengkap. Jadi jika kali ini tak bertemu rasanya belum lengkap. Apa pun alasan dokter Irma mengatakan tetap memahami kondisi saat ini.

Meski demikian ia tetap bersyukur karena para dosen masih diberi kesehatan dan dapat mengikuti acara pelantikan ini meski secara daring. "Apalagi sejak pandemi ini kami jarang bertemu langsung dengan para dosen," katanya.

Keluarga pun ikut berbangga. Mengapa, karena cita-cita yang ia perjuangkan dari
dulu dapat tercapai sekaligus menjadi kebanggaan keluarga serta memberi contoh yang baik buat adik-adik.

Setelah peresmian ini apakah dokter Irma segera kembali ke Kupang untuk mengabdi? Ia mengatakan sangat ingin kembali ke Kupang, namun untuk beberapa saat ini belum bisa karena masih mengikuti suami yang TNI ditugaskan ke daerah lain.

Semoga setelah penugasan ini bersama keluarga dapat kembali untuk mengabdi di RST Wira Sakti Kupang untuk ikut melayani masyarakat di sana. Tapi, dokter Irma mengatakan, di mana saja ditugaskan harus tetap bisa melayani dengan hati untuk kesehatan anak Indonesia.

Tentang pemenuhan gizi anak, ia mengatakan langkah paling awal dan penting dilakukan, yaitu pemenuhan gizi anak sejak dini, yaitu saat masih dalam kandungan atau yang dikenal dengan seribu hari pertama kehidupan.

Nah, di sini kata dia, pentingnya kesehatan ibu hamil. Kesehatan itu tak boleh lepas dari kesehatan keluarga karena saling terkait. Saling terpaut erat dan tak bisa dipisahkan.

Setelah anak lahir maka langkah berikut adalah pemenuhan kebutuhan gizi dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif. Lalu, setelah enam bulan mulai diberikan makanan pendamping ASI yang bergizi.

Saat pandemi seperti ini kata dia, penting memberikan asupan makanan pada anak dengan komposisi gizi yang tepat baik dari segi jumlah, jenis dan frekuensinya. Sebab dengan memperbaiki status gizi anak maka akan memperkuat benteng imunitas anak sehingga dapat menangkal infeksi.

Selain pemenuhan gizi, hal penting lainnya adalah imunisasi. Imunisasi sejak bayi lahir kemudian dilanjutkan sesuai jadwal program imunisasi pemerintah. Apalagi saat pandemi Covid-19 diharapkan anak-anak tetap mendapat imunisasi sesuai jadwal.

Jangan takut datang ke tempat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan imunisasi selama mengikuti protokol kesehatan. Jangan sampai karena anak tidak diimunisasi saat pandemi dapat menciptakan epidemi-epidemi penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi.

Pengetahuan pun perlu diberikan kepada ibu-ibu, kaum bapak dan siapa saja. Dokter Irma memandang edukasi sebagai hal yang sungguh penting untuk meningkatkan gizi anak. Jika seandainya makanan ada tapi proses pemberian makan pada anak tidak tepat dapat menjadi penyebab masalah gizi pada anak.

"Yang saya tahu masih banyak gizi kurang dan gizi buruk di NTT. Masalah gizi ini akan berefek pada short stunting dan perkembangan kognitif anak-anak di masa depan," katanya.

Kemudian, nantinya akan berefek pada status ekonomi hingga berdampak pada kesehatan keluarga. Jadi masalah gizi seperti lingkaran setan yang akan saling mempengaruhi.

Masalah gizi pada anak terjadi karena kurangnya asupan zat gizi sebagai dampak dari kemiskinan. Bisa juga karena praktik pemberian makan yang keliru, seperti makan sambil jalan, anak diberi cemilan saat mendekati jam makan atau anak hanya diberi makanan yang dia mau tanpa dikenalkan jenis makanan lain yang memenuhi standar gizi.

Makanan bergizi itu adalah makanan yang mengandung makro dan mikronutrien yang dapat memenuhi kebutuhan anak sesuai usianya. Makronutries antara lain karbohidrat, protein, lemak. Micronutriet, yaitu vitamin dan mineral. Makanan bergizi tak harus mahal. Berikan makanan pada anak sesuai dengan tahapan perkembangannya.

Misalnya, 0-6 bulan semua kebutuhan gizi cukup dalam ASI. Murah meriah kan?
Lalu, saat pengenalan makanan pendamping (MP-ASI), kenalkan pada anak makanan dengan komposisi gizi seimbang dan beragam. Jadi tidak hanya diberi buah saja atau bubur beras saja tanpa kandungan zat gizi lain. Dan, semua itu tidak harus mahal.

Seperti sumber karbohidrat sendiri bisa didapat dari jagung, singkong atau beras.
Protein bisa dari tempe tahu yang murah tapi bergizi selain ikan. Apalagi di NTT banyak hasil lautnya.

Selain itu juga bisa dari daging dan ayam. Lemak bisa dari santan atau minyak kelapa yang sering digunakan masyarakat di NTT.

Micronutrien bisa dari makanan utama yang dimakan dan ditambah dari sayuran atau buah apa saja yang sanggup dibeli keluarga. Jadi tak harus yang mahal, selama menenuhi semua komponen zat gizi yang dibutuhkan.

Ubah Hal-hal Kecil

Dokter Irma dalam suatu wawancara mengatakan, para dosen dan sahabat selalu memberinya inspirasi. Dalam ikatan batin yang kuat itu mereka saling menyuport terutama dalam mengikuti pendidikan ini.

Satu di antara suport itu yakni, "Kita belajar dengan target untuk menjadi dokter anak, bukan target untuk sekadar lulus." Pesannya, "Study hard and work hard cause all the late night and early mornings will pay off."

Karena itu hasil yang diperoleh pun membanggakan. Ia juga menjelaskan mengapa ingin studi kedokteran spesialis anak? Kisahnya ketika anak pertamanya, Kienand, lahir.

Ketika itu ia menginginkan semua hal tentang anak dipelajari. Bahkan tumbuh kembang anak selalu ia share kepada teman kerja, saudara-saudaranya dan siapa saja yang dikenal.

Ia ingin dapat berguna bagi anak-anak yang lain. Dokter Irma tak bermimpi mengubah dunia tapi ingin mengubah hal-hal kecil di sekitar agar hak anak-anak lain bisa terpenuhi.

Dokter Irma menyelesaikan pendidikan di SD Bertingkat Perunmnas, Kupang dan SMPN 1 Kupang. Melanjutkan ke SMA dan strata satu kedokteran di Universitas Muhamaddyah, Malang, Jawa Timur. (paul burin)

Biodata

Nama : dr. Nirmalia Husin, M. Ked (Ped), Sp.A
Suami : Kapten CKM dr. R Prathama Wiradharma, M.Ked (ClinPath), Sp.PK
Anak : R Kienand Attharis Ibrahim dan Kianna Alesha Nirrisma
Orangtua : Usman Husin, dan Erna Nunuhitu
Judul Tesis Magister: Comparative Efficacy and Reinfection of Albendazole-Mebendazole, Albendazole-Pyrantel Pamoate and Mebendazole on Soil transmitted Helminths
Judul Tesis Prodi: Efficacy of Albendazole and Mebendazole on Soil transmitted Helminths
Masa Pendidikan : 1 Januari 2016-Juni 2020 (delapan semester)
IPK Profesi: 3,90 (Cumlaude)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved