DKP Sumba Timur Butuh Speed Boat Pengawasan

sarana penunjang operasional itu sangat dibutuhkan, apalagi di Sumba Timur memiliki wilayah perairan yang cukup luas.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/Oby Lewanmeru
Nelayan sedang mencari ikan di perairan sekitar Pelabuhan Rakyat Waingapu, Sumba Timur, Kamis (22/10/2020) 

DKP Sumba Timur Butuh Speed Boat Pengawasan

POS-KUPANG.COM|WAINGAPU -- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumba Timur membutuhkan sarana berupa speed boat untuk pengawasan wilayah perairan. Speed boat ini dapat menunjang operasional DKP setempat.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumba Timur, Markus K. Windi, S.Pi, M.Si kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (23/10/2020).

Menurut Markus, salah satu kendala yang dialami dalam operasi di laut adalah sarana berupa speed boat.

"Kami masih temui kendala, yakni fasilitas operasional berupa speed boat. Saya sendiri sudah sampaikan ke provinsi dan kemungkinan baru bisa dipenuhi di tahun-tahun mendatang," kata Markus.

Dijelaskan, sarana penunjang operasional itu sangat dibutuhkan, apalagi di Sumba Timur memiliki wilayah perairan yang cukup luas.

Dia mengatakan, selama ini selalu terjadi kasus pemboman ikan, khususnya di wilayah Timur Sumba Timur

"Kasus bom ikan di Sumba Timur ini masih terjadi di perairan wilayah bagian Timur Sumba Timur. Kalau ada sarana penunjang, maka bisa dilakukan operasi," katanya.

Dikatakan, kebanyakan nelayan yang mengebom itu berasal dari luar wilayah Sumba Timur.

Markus mengakui nelayan di Sumba Timur dulunya memang sempat menggunakan bom saat mencari ikan, namun seiring berjalannya waktu, nelayan sudah paham tentang pentingnya menjaga lingkungan di laut.

"Sekarang nelayan kita di Sumba Timur sudah sadar sehingga tidak gunakan bom lagi. Karena, akibat gunakan bom, maka saat ini mereka sulit mendapat ikan," katanya.

Baca juga: Rudi Rohi Soroti Persoalan Air Bersih dan Sampah di Kota Kupang

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 5 Hal 130-132 Tugas Tematik Subtema 3 Pembelajaran 6 Memelihara Kesehatan

Baca juga: Di Belu Tambah Satu Orang Terkonfirmasi Covid-19

Baca juga: Rayakan Hut ke-3 Motor Kupang Max Owners Hari Ini Mulai Touring

Menurut Markus, saat ini banyak sekali institusi yang ikut berperan dalam mengawasi ekosistem di laut termasuk kasus pengeboman ikan, yakni Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) , Polri dalam hal ini Satuan Polisi Perairan, Angkatan Laut yang semuanya ikut mengawasi pemanfaatan sumber daya kelautan perikanan.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved