Usai Baca Pandemi Flu Gadis Belia Ini Temukan Terapi Penyembuhan Covid-19 Dan Raih Hadiah Fantastik!

Adalah Anika Chebrolu, gadis berusia 14 tahun berhasil menemukan terapi potensial untuk pasien terpapar Covid-19 dan memenangkan uang ratusan juta.

Editor: Frans Krowin
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Kamis (9/9/2020). 

Usai Baca Pandemi Flu Gadis Belia Ini Temukan Terapi Penyembuhan Covid-19 Dan Raih Hadiah Fantastik!

POS-KUPANGA.COM - Luar biasa gadis belia yang satu ini. Meski usianya baru 14 tahun, namun gadis lugu ini berhasil menemukan terapi untuk menyembuhkan penderita Covid-19.

Kisah ini langsung menyedot perhatian publik sedunia. Apalagi temuannya itu saat para ilmuwan di dunia berlomba menemukan pengobatan untuk virus corona.

Adalah Anika Chebrolu, gadis berusia 14 tahun yang berhasil menemukan terapi potensial untuk pasien yang Terinfeksi Covid-19 dan memenangkan uang ratusan juta.

Berkat keberhasilannya tersebut, gadis asal Frisco, Texas, ini didapuk sebagai pemenang 3M Young Scientist Challenge tahun 2020 yang berhadiah 25.000 dollar AS atau sekitar Rp 366 juta.

Anika menggunakan metodologi in-silico untuk menemukan molekul yang secara selektif dapat mengikat protein spike virus SARS-CoV2 dalam upaya menemukan obat untuk pandemi Covid-19.

"Dua hari terakhir, saya melihat banyak media hype tentang proyek saya karena melibatkan virus SARS-CoV-2 dan itu mencerminkan harapan kolektif kami untuk mengakhiri pandemi ini karena saya, seperti orang lain, berharap kami pergi segera kembali ke kehidupan normal kami," kata Anika.

Anika yang merupakan keturunan India-Amerika sebenarnya tidak menggunakan metode in-silico untuk menemukan terapi potensial untuk Covid-19.

Kala itu, metode itu hanya digunakan untuk mengidentifikasi senyawa timbal yang dapat mengikat protein virus corona biasa.

"Setelah menghabiskan begitu banyak waktu untuk meneliti tentang pandemi, virus, dan penemuan obat-obatan, sungguh gila untuk berpikir bahwa saya benar-benar mengalami hal seperti ini," ujar Anika seperti dilansir CNN, Senin, 19 Oktober 2020.

"Karena pandemi Covid-19 sangat parah dan dampaknya yang drastis terhadap dunia dalam waktu yang begitu singkat, saya, dengan bantuan mentor saya, mengubah arah untuk menargetkan virus SARS-CoV-2," tambahnya.

Terinspirasi Dari Mana?

Anika mengaku terinspirasi untuk menemukan obat potensial untuk virus corona setelah belajar tentang pandemi flu tahun 1918 silam.

Selain itu, dia juga mencari tahu berapa banyak orang meninggal setiap tahun di Amerika Serikat meskipun vaksinasi tahunan dan obat anti-influenza tersedia di pasar.

"Anika memiliki pikiran yang ingin tahu dan menggunakan keingintahuannya untuk mengajukan pertanyaan tentang vaksin untuk Covid-19," kata Cindy Moss, juri untuk 3M Young Scientist Challenge.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved