Banyak UMKM yang Bertumbuh dengan Kelor, Kiky : Masalah Kita Adalah Jalur Distribusi
pengusaha muda memulai bisnis kelor bersama kawannya, Meybi Agnesya sejak tahun 2018 lalu dan bersama menjuarai kompetisi
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
Banyak UMKM yang bertumbuh dengan kelor, Kiky : Masalah kita adalah jalur distribusi
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- CEO Dapur Kelor Indonesia, Kiky Nurrizky, dalam kegiatan kunjungan Menteri Koperasi Indonesia ke Dekranasda NTT, Jumat (23/10/2020) mengatakan, masalah yang dihadapi para pelaku UMKM di NTT adalah jalur distribusi.
Kiky yang adalah pengusaha muda memulai bisnis kelor bersama kawannya, Meybi Agnesya sejak tahun 2018 lalu dan bersama menjuarai kompetisi tingkat nasional pada tahun 2019 lalu dengan mengenalkan potensi kelor NTT ditingkat nasional.
"Dari situ kita berkembang, Meybi dengan Timor Moringa, saya dengan Dapur Kelor dan saat ini punya masing - masing inovasi" kata Kiky.
Kelor sendiri, lanjut Kiky, terbagi ditiga segmen yaitu makanan minuman dan kosmetik. Dapur kelor sudah ada 16 inovasi produk dengan sudah sertifikasi halal, BPOM dan sertifikasi keamanan pangan dan P-IRT.
"Saat ini kami, saya dan Meybi ingin menjadi pendukung bunda (Julie Laiskodat) dan pemerintah provinsi NTT untuk menjadikan kelor sebagai salah satu identitas budaya NTT" ungkap Kiky.
Ketika provinsi lain mengembangkan kelor, ujar Kiky, NTT sudah mengembangkan kelor terlebih dulu.
"Dan saat ini cukup bangga sudah bertumbuh banyak UMKM di sini yang bertumbuh dengan kelor" ucapnya.
"Cuma masalahnya kita adalah jalur distribusi, karena peminat kelor NTT ini cukup banyak di Jakarta, di kawasan Jawa namun kita kalah bersaing disisi distribusi" lanjut Kiky.
Kiky juga mengusulkan agar semua pelaku UMKM yang bergerak di kelor bisa memiliki tempat untuk menampung semua hasil dengan tempat semacam Moringa Store sehingga lebih terintegrasi antara petani, industri dan pelaku UMKM.
"Tempat ini akan ada satu tempat oleh - oleh yang menyajikan seluruh inovasi kelor itu sendiri" kata Kiky.
Pada kesempatan itu, Kiky memberikan ole - ole yang adalah produknya sendiri kepada Menteri Koperasi berupa kopi kelor, jahe, cokelat.
Selain itu, Margaretha dari UKM Stayo yang bergerak di aksesori tenunan juga mengungkapkan keinginannya dihadapan menteri.
"Saya punya mimpi untuk memberdayakan masyarakat di kabupaten Kupang yang mana mereka punya lahan sangat banyak tetapi lahan tidur, sedangkan untuk keseharian mereka makannya saja sulit" ungkap Margaretha.
"Mereka datang ke saya untuk dapat pekerjaan sedangkan di rumah saya itu cukup sempit. Yang saya butuhkan adalah lokasi untuk tempat usaha yang memadai" lanjutnya.