Info Kesehatan

3 Cara Menstimulasi Kecerdasan Anak di Masa Emasnya, Yuk Kepoin

stimulasi sosial supaya pandai bergaul, juga stimulasi emosi agar anak mengenal berbagai emosi seperti marah, s

Editor: Rosalina Woso
Shutterstock
Ilustrasi 

Nah, Ibu menunjukkan serunya belajar bersama teman melalui permainan.

Dengan adanya teman belajar (learning buddy) seperti di atas, Ibu tentu lebih mudah menarik perhatian anak-anak.

Bersama teman belajar yang difavoritkan anak, Si Kecil juga bisa diarahkan untuk lebih berani bereksplorasi di lingkungannya, lebih aktif mencoba hal-hal baru, dan lebih termotivasi untuk memuaskan rasa ingin tahunya.

Teman belajar dapat menjadi role model (teladan) saat beraktivitas.

Apalagi jika sosok teman belajar itu memiliki karakter lucu dan menyenangkan, anak-anak bisa menjalani proses belajar yang lebih seru dan ceria.

3. Puaskan Rasa Ingin Tahu Anak

Anak banyak bertanya karena ia tengah mengembangkan kemampuan bahasa dan logikanya.

Dari aspek kognitif, ia sedang banyak mencari tahu dan mengeksplorasi lingkungannya.

Mula-mula ia akan bertanya bertanya tentang “apa”. Seiring usia bertambah, ia makin memahami fakta-fakta yang ada di lingkungannya.

Rasa ingin tahunya dikembangkan dengan pertanyaan “mengapa”, yang membutuhkan penjelasan dan nalar.

Agar kecerdasan anak semakin optimal, orangtua perlu menanggapi pertanyaan anak secara positif.

Sekalipun tak tahu jawabannya, lebih baik orangtua tidak memarahinya karena ia bisa jadi akan “kapok” bertanya.

Akibatnya, kemampuan berpikir kritis dan kreativitas anak jadi terhambat dan akhirnya padam.

Pertanyaan anak-anak biasanya spontan, tak diduga, dan kadang menggemaskan, sehingga membuat orangtua tergelak sekaligus kebingungan untuk memberikan jawaban tepat.

Hanya saja, orangtua tetap harus menanggapi.

Halaman
1234
Sumber: Nakita
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved