Ahok BTP Blak-blakkan Ungkap Apa yang Bakal Ia Lakukan Jika Jadi Presiden, Eks Vero Pede Banget
Ahok BTP Blak-blakkan Ungkap Apa yang Bakal Ia Lakukan Jika Jadi Presiden, Eks Vero Pede Banget
POS-KUPANG.COM - Ahok BTP Blak-blakkan Ungkap Apa yang Bakal Ia Lakukan Jika Jadi Presiden, Eks Vero Pede Banget
Apakah yang akan dilakukan oleh seorang Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok apabila menjadi presiden Indonesia?
Pernyataan tersebut muncul dalam Channel Youtube Butet Kartaredjasa.
Baca juga: JANGAN Salah, Cek Penerima di eform.bri.id/bpum, Cara Resmi Daftar BLT UMKM, Bukan www.depkop.go.id
Baca juga: Berburu Mobil Bekas, Harganya Diprediksi Segera Naik. Kenapa ya?
Baca juga: Belajar TVRI SMP Kelas 7-9 Kamis 22 Oktober 2020 Matematika Mengenal Fungsi Kuadrat, SOAL TVRI
Baca juga: Dua Artis ini Masuk Kriteria Wanita Idaman Boy William, Luna Maya Nomor 2, Siapa Artis Nomor 1?
"Andaikan Pak Ahok ini berkesempatan jadi RI-1 apa kira-kira yang paling signifikan untuk 'didandani' atau direvolusi," tanya Butet.
Ahok menjawab, hal pertama yang dia lakukan adalah melakukan pemutihan dosa-dosa kepada orang yang melakukan kejahatan di masa lalu.
Karena menurut Ahok, Indonesia tidak boleh disandera oleh masa lalu.
"Langsung ada pemutihan dosa-dosa lama, supaya jangan dari rezim ke rezim ini dijadikan semacam ATM, siapa yang tidak pernah berbuat salah?" kata Ahok.
Lalu, sambung Ahok, soal Pilkada di Indonesia, ia berharap calon-calon pejabat bisa menyampaikan kepemilikan harta secara terbalik.
Dia ingin pasangan calon presiden harus jujur mengenai dari mana asal harta yang mereka miliki.
"Kalau kamu mengatakan harta warisan orang tua saya yang korup, gak apa-apa, minimal rakyat tahu, kenapa kamu punya harta sekian ratus miliar?" tutur Ahok.
Seandainya harta warisan tersebut ia dapatkan dari orang tuanya yang dulu sebagai pejabat, Ahok ingin dikatakan sejujurnya.
Setidaknya, sambung Ahok, biarkan nanti rakyat yang memutuskan mau memilih atau tidak.
Ia menegaskan, anak pejabat yang korup pun belum tentu korup.
"Belum tentu dia tidak punya hati tidak mau melayani rakyat, tapi yang terpenting, dia harus membuktikan secara terbalik, dari mana harta yang dimilikinya."
Ahok juga menyinggung soal gaji pejabat.
Ia menuturkan akan memperbaiki gaji pejabat, bukan dengan kenaikan pangkat tapi dengan sistem KPI (Key Perform Indicator) yang jelas. Selain itu juga Ahok menyinggung bantuan untuk UMKM.
"Aparat semua harus dinaikkan gajinya, prajurit TNI Polri bagaimana kita bisa subsidi langsung ke orangnya," katanya.
Ahok memberi contoh, jika prajurit pergi operasi daerah perang, saat pulang bisa mendapat diskon 20 persen hingga 30 persen ketika berbelanja kebutuhannya.
"Kalau sekarang kita cuma ngomong saja, saya bilang dapat penghargaan perang sebegitu banyak pun, ke minimarket membeli susu kalau gak ada duit ya, gak dapet susu, coba kalau kita membeli susu 'oh pernah perang ini' dapet diskon 30 persen, nah siapa yang bayar? Pemerintah yang bayar, kemenhan yang bayar, ditransfer dong kan semua online dan lebih bagus lagi tidak ada tarik tunai, maksimal sejuta mungkin," jelas Ahok.
Lantas, sahut Butet, bagaimana dengan mereka yang tersangkut kasus HAM, apa mendapat penghargaan seperti itu?
"Caranya usut dan proses, dari mana kasus itu, siapa yang terlibat, biar rakyat tahu, setelah itu berjalan, sebagai kepala negara berhak berikan pengampunan, itulah rekonsiliasi bangsa ini, rekonsiliasi bukan berarti menutupi kejahatan, sehingga kejahatan apapun tetap tercatat, sehingga generasi penerus kita akan belajar tentang kesalahan penguasa masa lalu," kata Ahok.
Butet langsung menimpali," Masalahnya Pak Ahok ini masih punya kesempatan jadi RI 1 gak?"
"Saya masih bisa jadi presiden, tapi presiden direktur," kata Ahok yang disambut tawa oleh Butet.
"Yang jelas sudahlah, ada narasi yang hilang di negara ini tentang siapa orang ini, tiba-tiba seolah-olah saya bukan orang Indonesia asli, ada narasi yang hilang," jawab Ahok.
Padahal, menurut Ahok, manusia itu utamanya harus berguna bagi semua orang tanpa harus melihat keyakinannya.
Menurutnya, iman seseorang bisa dilihat dari perbuatannya kepada sesama manusia.
Baca juga berita lainnya:
Posisi Komisaris Utama PT Pertamina yang sekarang dijabat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kerap jadi incaran.
Ya, gaji suami Puput Nastiti Devi di Pertamina sekarang mencapai Rp 170 juta per bulan. Belum termasuk bonus tantiem.
Ahok BTP blak-blakan kepada Najwa Shihab, memberi gambaran, dulu bonus tantiem Dirut Pertamina saja bisa mencapai Rp 25 miliar.
Bonus tantiem adalah bonus yang diberikan berdasarkan pencapaian kinerja perusahaan.
Bonus ini baru diberikan apabila perusahaan berhasil mencatatkan laba.
Lalu berapa gaji Ahok sebulan di BUMN itu?
"Rp 170 juta lah kira-kira," kata Ahok dikutip tribun-timur.com dari akun Youtube Najwa Shihab.
Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Ahok sebagai komut utama Pertamina pada November tahun lalu.
Penunjukkan itu bersamaan dengan perubahan di posisi direksi.
Emma Sri Martini, eks direktur utama Telkomsel, ditunjuk menjadi Direktur Keuangan Pertamina menggantikan Pahala Nugraha Mansury.
Pahala sendiri bergeser menjadi dirut PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala dibantu oleh Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama BTN.
Ditunjuk Erick Thohir, Ini Tujuan Ahok Masuk Pertamina
Ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir dan digaji Rp 170 juta, Ahok akhirnya ungkap misinya masuk Pertamina.
Pengangkatan Ahok sebagai komisaris utama di BUMN minyak dan gas itu awalnya sempat menuai sorotan sebab dia sosok kontroversial.
Terlepas dari itu, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta kepada siapapun untuk tak mencoba korupsi di perusahaan minyak plat merah itu.
Sebab, saat ini, kata Ahok, Pertamina telah menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan ( PPATK ) untuk mengamati keuangan perusahaan tersebut.
“Jadi sekarang kita ada MoU dengan KPK. KPK setiap saat bisa minta data apa saja dengan kita. Kita mau kejar PPATK. Jadi sekali lagi siapapun yang mau korup di Pertamina, hati-hati, Anda nikmati, kami akan lacak Anda melalui PPATK,” ujar Ahok dalam akun YouTube resmi Pertamina yang dikutip Kompas.com, Senin (3/8/2020).
Ahok mengaku akan berupaya membuat Pertamina semakin transparan.
Dia tak ingin ada lagi yang ditutup-tutupi.
“Saya katakan enggak ada rahasia di sini (Pertamina), semua terbuka. Nah ini yang kita lakukan sekarang. Dan yang paling penting bagi saya, insan Pertamina harus yakin atas Pertamina, harus memiliki Pertamina,” kata Ahok.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, dirinya ditempatkan di Pertamina agar perusahaan tersebut lebih baik ke depannya.
Atas dasar itu, dia mengingatkan agar jangan ada lagi orang yang berniat ingin merusak perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut.
“Kan saya ditaruh di sini untuk menyelamatkan uang Pertamina. Saya digaji untuk menyelamatkan uang Pertamina. Ya sudah saya akan berupaya untuk lakukan. Walaupun kalian bisa main politik macam-macam, saya kan orang politik, main politik sama saya mah sudah biasa,” ucap dia.
Ahok ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina oleh Menteri BUMN Erick Thohir November 2019.
Ahok didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina.
Erick Thohir memilih Ahok lantaran menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu mempunyai kemampuan pengawasan yang baik.
Penunjukkan Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina sendiri terjadi di tengah penolakan sejumlah pihak.
Sebab, ia pernah berstatus sebagai narapidana dan kini ia merupakan kader PDIP.
Gaji Rp 170 Juta
Selain mengungkapkan misi dirinya membebaskan Pertamina dari praktik korupsi, Ahok juga pernah menyebutkan berapa besar gajinya kini sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Pada siaran langsung Instagram @kickandyshow, Sabtu (27/6/2020) malam, Ahok secara terbuka menyebutkan gajinya sebagai Komut Pertamina cukup besar dibandingkan saat dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Sebagai Komut Pertamina, dia mendapatkan gaji Rp 170 juta per bulan.
"Kalau gaji, gedean komisarislah. Jauh (dibanding sebagai gubernur). Kalau di Pertamina kita bisa dapat Rp 170 juta gaji," ujar dia.
Namun, Ahok mengaku bahwa lebih enak menjadi gubernur atau kepala daerah, jika ukurannya adalah pengaruh dan kewenangan.
Menurut dia, keuntungan menjadi gubernur tak lain karena bisa menolong orang banyak.
"Jadi gubernur lebih enak karena bisa menolong orang banyak," kata Ahok dalam siaran langsung Instagram itu.
Dia mengemukakan, saat menjadi gubernur dia memiliki dana operasional sebesar Rp 3 miliar yang bisa dibagikan kepada masyarakat miskin, langsung ke rekening mereka masing-masing.
Bantuan diutamakan untuk menyelesaikan masalah ijazah yang ditahan sekolah karena adanya tunggakan pembayaran sekolah.
Bahkan dana operasional gubernur itu bisa bertambah jadi Rp 4 miliar jika tak memiliki wakil gubernur.
"Saya punya dana operasional Rp 3 miliar langsung dibagi ke warga miskin ke rekening dia masing-masing. Kalau tanpa gubernur bisa Rp 4 miliar," katanya mengungkapkan Berbeda halnya ketika menjadi Komut Pertamina. (*)