Pernah Duduk di Dewan, Fahri Hamzah Ungkap 'Borok' Anggota DPR, Cuma Duduk, Mobilnya Paling Mewah
Selama menjadi anggota dewan, sosok ini kerap memberikan kritik tajam ke pemerintahan Jokowi. Kini, sang politisi amantan kader PKS ini tidak lagi m
Pernah Duduk di Kursi Dewan, Fahri Hamzah Ungkap 'Borok' Anggota DPR, Kerjanya Cuma Duduk, Mobilnya Paling Mewah
POS KUPANG.COM -- Politikus Fahri Hamzah pernah duduk di kursi DPR RI bahkan menempati jabatan Wakil Ketua DPR
Selama menjadi anggota dewan, sosok ini kerap memberikan kritik tajam ke pemerintahan Jokowi
Kini, sang politisi amantan kader PKS ini tidak lagi menjadi anggota dewan, namun terus bersuara di dunia politik
Kali ini, Fahri Hamzah menguliti kebiasaan anggota dewan yang mendapat fasilitas mewah namun kerja tak seberapa
Dia Fahri Hamzah, membongkar sikap buruk anggota dewan yang duduk di pemerintahan.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini , tak sedikit anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang kurang bertanggung jawab atas pekerjaan yang diemban.
Baca juga: Sosok Istri Baru Taqy MalikPengganti Salmafina,5 Fakta Sherel Istri Juragan Saffron 1Kg Rp2,3 Miliar
Baca juga: Ternyata Australia Takut Indonesia Sejak Merdeka,Ini yang Diwaspadai Australia Meski Militernya Kuat
Baca juga: Ini Sosok Nathalie Holscher yang Dituduh Incar Harta Sule dengan Modus Jadi Kekasih
Baca juga: MIMPI Betemu Ular Apa Artinya? Bertemu Jodoh? Pakar Psikologi Ungkap Kebenaran Mitos di Masyarakat?
Baca juga: Intip Jet Pribadi Maia Estianty, Fasilitas Serba Mewah Milik Eks Dhani Bisa Terbang Keliling Dunia
Hal itu disampaikan Fahri dalam tayangan YouTube Fahri Hamzah Official, Jumat (16/10/2020), dikutip dari TribunWow.com.
Mantan Wakil Ketua DPR RI itu mulanya berbicara mengenai latar belakang para pejabat di parlemen.
Ia menyebut, para pejabat yang duduk di kursi pemerintahan sejatinya dipilih oleh rakyat atas dasar kepercayaan.
Menurutnya bukan karena kepandaian semata, namun karena yang terpilih dianggap sebagai yang paling mewakili rakyat.
Hal tersebut membuat Fahri tak setuju dengan adanya rencana sistem pemilihan parpol yang akan dikembalikan ke ketua umum parta.

Jika seperti itu, siapapun kader yang maju pemilihan legislatif (pileg) bakal diatur ketum partai.
Fahri menilai sistem pemilihan distrik yang diterapkan saat ini jauh lebih baik.
"Saya termasuk orang yang setuju sistem distrik, meskipun saya menganggap belum matang untuk menjadi negara federal, tetapi sistem distrik penting dalam rangka mendekatkan antara anggota DPR pusat dengan rakyatnya," ujar Fahri Hamzah.