Stefania Penderita Stunting Yang Selalu Konsumsi Kelor Setiap Hari
Kehidupan keluarga ini terbilang sangat sederhana. Namun mereka pun masih hidup satu atap bersama kedua orang tua.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Stefania Penderita Stunting Yang Selalu Konsumsi Kelor Setiap Hari
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Untuk Penderita kekurangan gisi atau stunting di NTT terbilang sangat tinggi. Stefania Ariani Nestano (3) adalah salah satu penderita stunting yang beralamat di Desa Penfui Timur.
Stefania adalah anak kedua dari pasangan Yeri Edison Nestano dan Yuliana Rika Bau.
Ayah Stefania pekerjaannya sebagai seorang tukang ojek pangkalan.
Kehidupan keluarga ini terbilang sangat sederhana. Namun mereka pun masih hidup satu atap bersama kedua orang tua.
Keluarga Yeri bersama dengan kedua orang tua, serta adik-adiknya berjumlah 9 orang hidup bersama dalam satu rumah, dengan ukuran rumah permanen 7x5.
Stefania sejak lahir sudah mengalami kekurangan gizi atau penderita stunting. Sehingga untuk penanganan dalam perbaikan gizinya, ibunya setiap pagi, siang dan malam memberikan bubur dan kelor sebagai makanan rutinitasnya.
"Saya setiap hari beri makan Stefania bubur campur daun kelor, karena apabila memberikannya nasi dengan sayuran lainnya, dirinya makan dan langsung muntah," ungkap Yuliana kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (17/10) dikediamannya.
Selain Stefania konsumsi bubur dengan daun kelor, ia juga biasanya mendapat asupan gizi tambahan dari posyandu seperti, makanan bergizi yang dimasak oleh para kader dan biskuit dari para kader.
"Saya setiap bulan pergi ke posyandu untuk menimbang anak stefania, untuk berat badannya kadang naik sedikit dan terkadang mengalami penurunan. Sehingga saya pun bingung dengan kesehatan anak ini," beber Yuliana dengan nada sedih.
Yuliana menambahkan, bantuan dari pemerintah untuk keluarganya selama ini, baru pertama kali mendapat bantuan yaitu, menerima BLT Rp 600.000 untuk keluarga yang terdampak Covid-19.
"Bantuan BLT yang kami terima di saat ada Virus Corona (Covid-19) ini, hanya ini saja, selain itu belum pernah ada bantuan lain dari pemerintah yang kami dapat," kisahnya
Setelah dikonfirmasi ke Posyandu, Ketua Kader, Dina Taebenu mengatakan bahwa, anak Stefania mendapat kartu kuning atau nilai kuning dari Posyandu mereka dan anak itu menjadi perhatian khusus bersama 2 orang anak lain yang mengalami keadaan sama seperti Stefania di Posyandu mereka.
Ia menyampaikan, selain dana dari pemdes yang diperuntuhkan untuk anak-anak diposiandu mereka, dari puskesmas juga turut membantu dengan memberikan makanan gizi tambahan.
"Anak-anak ini diberikan perhatian khusus dari pihak puskesmas. Sehingga anak-anak yang mengalami stunting itu dianjurkan untuk selalu dibawah ke Pustu untuk mendapat penanganan lebih," jelasnya
Terkait dengan anak-anak yang mengalami kekurangan gizi atau stunting ini, Dina mengatakan, dirinya bersama dengan beberapa teman kadernya mengalami kesulitan untuk memantau anak-anak stunting ini, karena untuk penanganan di posyandu, mereka selalu memberikan pelayanan maksimal sesuai dengan aturan yang ada.
"Terkadang ada persoalan yang kami alami dengan orang tua dari anak-anak ini, karena orang tua banyak alasan seperti sibuk mengurus kakaknya dan kesibukan yang lain. Sehingga tidak ada waktu atau sampai lupa untuk membawa anak-anak ini untuk lakukan pemeriksaan ke Pustu," ujarnya
Sehingga dengan kesibukan dari orang tua mereka, akhirnya perkembangan anak-anak ini tidak ada, maka selalu mengalami penurunan berat badan saat lakukan penimbangan di posyandu setiap bulan.
Baca juga: Speksanyo Gelar Pemilihan Ketua OSIS Secara Daring
Baca juga: INDOMARET Lihat KATALOG PROMO JSM Minggu 18 Oktober 2020, Susu Murah Hingga Tambah Rp 2000 Dapat 2
Baca juga: Kasus DBD di Ngada 2 Orang Meninggal Dunia, Berikut Jumlah Kasusnya!
Baca juga: PERIKSA RAMALAN ZODIAK ANDA, Minggu 18 Otober 2020: Leo Usaha Anda Berhasil, Scorpio Harus Sabar
"Kendalanya itu pada orang tua. Kami sudah buat rujukan untuk anak-anak stunting ini dibawah ke Pustu untuk dirawat, tapi alasan karena sibuk dan lain-lain, maka anaknya tidak dibawah ke Pustu untuk jalani perawatan," tambahnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)
* Manfaat dan Khasiat Daun Kelor
POS-KUPANG.COM - Daun kelor atau orang NTT menyebutnya marungga, selama ini dikenal sebagai ramuan obat tradisional. Ternyata secara ilmiah, manfaat daun kelor ternyata sudah banyak diteliti.
Daun kelor atau marungga adalah dedaunan yang kerap digunakan dalam obat-obatan tradisional.
Daun yang juga disebut moringa ini dipercaya dapat membantu menjaga kadar gula darah serta memiliki kandungan antioksidan tinggi.
Beberapa penelitian menyebutkan, daun yang satu ini bisa memberikan berbagai manfaat kesehatan, seperti berikut ini!
• 5 Zodiak Ini Paling Bisa Bikin Lawan Jenis Tertarik, Cek Ada Zodiakmu?
• Aturan SIM Terbaru, Pahami Sebelum Bikin SIM Baru dan Perpanjangan SIM Anda, Lihat Besar Biayanya!

1. Memberikan nutrisi untuk tubuh
Daun kelor adalah sumber vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.
Dalam sekitar 20 gram daun kelor yang telah dipotong-potong, terkandung nutrisi sebagai berikut:
Protein: 2 gram
Vitamin B6: 19% dari rekomendasi konsumsi harian
Vitamin C: 12% dari rekomendasi konsumsi harian
Zat besi: 11% dari rekomendasi konsumsi harian
Riboflavin (vitamin B2): 11% dari rekomendasi konsumsi harian
Vitamin A: 9% dari rekomendasi konsumsi harian
Magnesium: 8% dari rekomendasi konsumsi harian
2. Kaya akan antioksidan
Antioksidan berfungsi untuk melindungi tubuh dari radikal bebas.
Kadar radikal bebas yang terlalu tinggi, dapat meningkatkan risiko terhadap berbagai penyakit seperti diabetes melitus tipe 2, hingga Penyakit Jantung.
3. Membantu menurunkan kadar gula darah
Daun kelor juga disebut dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Sayangnya, belum banyak penelitian yang mengungkapkan manfaat daun kelor dalam hal ini.

4. Membantu meredakan peradangan
Daun kelor mengandung isotiosianat, yang merupakan zat antiperadangan. Sehingga, tumbuhan ini dipercaya dapat membantu meredakan peradangan yang terjadi di tubuh.
5. Menurunkan kolesterol
Manfaat daun kelor yang disebut dapat membantu menurunkan kolesterol, membuatnya menjadi incaran banyak orang.
Pada daun kelor, efek penurun kolesterolnya disebut mirip dengan almond dan oats.
6. Melindungi tubuh dari keracunan arsen
Pada penelitian yang dilakukan di hewan uji, daun kelor disebut dapat melindungi tubuh dari racun arsenik, yang tidak jarang bisa masuk ke tubuh melalui kontaminasi makanan dan air.
7. Membantu mengatasi kanker
Manfaat daun kelor lain yang tak kalah hebat adalah kemampuannya dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Hal ini membuat daun kelor juga berguna dalam membantu kemoterapi lebih efektif.

8. Baik untuk daya ingat
Kandungan antioksidan serta zat-zat kimia yang ada dalam daun kelor, dipercaya dapat meredakan stres dan peradangan di otak.
Hal ini membuatnya baik untuk meningkatkan daya ingat.
9. Baik untuk jantung
Ekstrak daun kelor, disebut berpotensi mengatasi dislipidemia, salah satu jenis penyakit jantung akibat naiknya kadar kolesterol serta trigliserida di tubuh.
10. Mencegah anemia
Kandungan zat besi yang cukup tinggi di dalam daun kelor membuatnya dipercaya dapat membantu mencegah anemia.
Meski begitu, penelitian lebih jauh masih perlu dilakukan untuk memastikan manfaat daun kelor ini.
11. Berpotensi mengatasi infeksi bakteri
Ekstrak daun kelor, juga dipercaya dapat membantu meredakan infeksi yang terjadi akibat bakteri.
Pasalnya, tanaman ini mengandung bahan yang bersifat antimikrobial, sehingga mampu memusnahkan bakteri, terutama bakteri berjenis gram positif.
12. Dipercaya baik untuk wanita menopause
Daun kelor yang dikonsumsi dalam bentuk bubuk, dipercaya dapat membantu meningkatkan kadar antioksidan pada wanita yang telah mengalami menopause.
Pada usia menopause, kadar antioksidan di tubuh memang akan menurun akibat berkurangnya produksi hormon estrogen.
Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui manfaat daun kelor tersebut.
