Berita Kupang Hari Ini

Pius Weraman Berharap Dengan Hadirnya Laboratorium Pool Test Dapat Membantu Masyarakat di NTT

Pius Weraman, M.Kes menyampaikan dengan adanya laboratorium qPCR Pool Test di Kota Kupang ini semoga dapat membantu masyarakat NTT

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Dr. Pius Weraman, SKM. M. Kes, ahli epidemiolog, Rabu (13/05/2020) 

POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Ketua Perhimpunan Ahli Epidemologi Indonesia (PAEI) Cabang NTT, Dr. Pius Weraman, M.Kes menyampaikan dengan adanya laboratorium qPCR Pool Test di Kota Kupang ini semoga dapat membantu masyarakat NTT.

"Laboratorium qPCR Pool Test yang diresmikan Pak Gubernur hari ini, artinya bahwa NTT sudah memiliki laboratorium yang cukup untuk dapat mendeteksi secara dini baik itu masyarakat di Kota maupun di desa sekalipun," ujarnya kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (16/10/2020).

Dr Pius mengatakan bahwa, qPCR ini sangat membantu, sehingga alangkah baiknya diarahkan ke daerah-daerah wisata seperti di Labuan Bajo yang menjadi pusat keramaian sekaligus pusat pariwisata yang dapat dilakukan secara cepat dan tepat untuk bisa membenahi sistem surveilance yang baik untuk jalur udara, laut maupun darat.

Baca juga: Realisasi Penerimaan Pajak NTT Tumbuh Minus 4,71 Persen

Ia menjelaskan, ketika kita melihat dari aspek sistem surveilance yang berlangsung untuk Covid-19 ini. Kata Pius, untuk surveilance ini merupakan kegiatan terus menerus secara sistematis yang dapat lakukan pengumpulan data, analisis data, kemudian pengolahan dan interpretasi serta distribusi untuk peruntukan.Hal ini yang menjadi fokus untuk kegiatan penangan Covid-19 ini.

Dikatakan Pius, pengumpulan data ini sangat tergantung pada sumber daya manusia. Jadi, sumber daya manusia yang lebih diutamakan pada petugas kesehatan yang berhubungan dengan sampel yang diperoleh.

Jadi, kata Pius, untuk sampel ini biasanya dikerjakan oleh analis kesehatan.

Baca juga: TNI Ajarkan Warga Desa Alas Selatan Buat Tempe

Analisis kesehatan yang akan melakukan pemeriksaan terkait dengan Covid-19, sekaligus mereka yang bertugas untuk mendeteksi baik itu virus, bakteri dan jamur.

Lebih lanjut, Kata Pius, pemeriksaan virus ini melalui qPCR yang membutuhkan tingkat ketelitian dan validitas yang tinggi untuk dapat mendeteksi secara baik. Supaya hasilnya bisa diketahui dengan cepat dan tepat sesuai dengan kamampuan yang dimiliki oleh orang yang berkompeten di bidangnya.

Menurut Dr Pius, untuk pengumpulan data ini berhubungan dengan persiapan seperti, peralatan yang dibutuhkan, kemampuan pemeriksanya.

Kemampuan orang yang bertindak untuk memeriksa, tentu saja sudah memiliki ijazah akhir analis, artinya dirinya mempunyai kompetensi dibidang pemeriksaan.

Untuk bidang pemeriksaan ini, bisa saja menjadi eror yang tinggi jika, kemampuan orangnya yang tidak teliti atau validitas dan kredibilitas yang kurang diketahui oleh orangnya, maka akan terjadi gangguan pada prosesnya atau eror.

Eror yang dimasud itu, seperti alat-alat yang digunakan, misalnya qPCR atau TCM yang digunakan, tapi awalnya tidak distandarisasi dengan kualitas dan yang tidak memenuhi syarat-syarat pemeriksaan, maka akan terjadi eror pada alatnya. Sehingga baik human eror maupun instrumen eror, itu akan beresiko terhadap penentuan diagnosis. Karena diagnosis atau alat pendukungnya itu adalah qPCR atau TCM, maka seharusnya kamampuan manusianya baik dan alatnya baik berarti diagnosisnya akan ditegakan secara pasti

Terkait dengan menganalisis dan memberikan informasi kepada masyarakat, Dr Pius mengungkapkan, seharusnya ditampilkan secara baik. Biasanya ditampilkan secara tabel grafik atau pemetaan. Tetapi dalam kasus Covid-19 ini atau penyakit menular, harus menggunakan grafik garis untuk menentukan kapan terjadi pikasus dan ledakan kasus yang akan terjadi ketika menghitung dalam waktu tertentu.

Misalnya, dalam harian, bulanan atau tahunan ataupun jam, itu bisa mengetahui puncak kasus akan terjadi. Tetapi untuk Covid-19 ini, agak sulit untuk menentukan puncak kasusnya, karena puncak kasus untuk Covid-19 berdasarkan epidemologi penyakit ternyata fluktuasi penyakitnya tidak dapat ditentukan secara konstan. Sehingga sulit untuk menentukan kapan berakhir, kapan naik dan kapan turun.

"Semuanya sangat tergantung dari mobilitas pada penduduk itu sendiri, serta ketaatan pada protokol kesehatan. Jika tidak taat pada protokol kesehatan, maka fluktuasi ini akan tetap terjadi dan tidak dapat memprediksi dan memastikan waktunya," bebernya

Ia menjelaskan, berkaitan dengan menginterpretasi data tersebut, berdasarkan waktu, tempat dan orang, maka seperti banyak kasus yang terjadi di NTT lebih banyak penularan Covid-19 dari kluster dari luar. Sehingga mungkin penularan saat ini, sudah terjadi transmisi lokal terutama di kota kupang.

Untuk penanganan pencegahan Covid-19 lebih lanjut harus diserahkan pada para tim satgas yang memiliki tugas utama dalam penanganan ini, supaya cepat atau lambat, bisa dapat dilakukan.

Dengan hadirnya alat qPCR dengan Mobile Test untuk Pool Test yang diresmikan oleh Gubernur NTT, artinya NTT sudah memiliki laboratorium yang cukup untuk bisa mendeteksi secara dini baik di dalam masyarakat kota maupun di pedesaan.

"Dengan hadirnya laboratorium qPCR Pool Test ini, kita berharap dengan laboratorium ini, dapat membantu masyarakat di NTT, terutama masyarakat di wilayah Kota Kupang," tegasnya

Sehingga secepatnya dapat mendeteksi pasien-pasien yang ada dan juga semoga penyakit ini jangan lagi menular. Namun karena penularannya sudah meningkat dari transmisi lokal, maka segera mobilitas penduduk untuk bisa melakukan pemeriksaan di daerah locus seperti di oebobo dan wilayah lain, maka fokusnya diarea RT/RW tersebut seharusnya dilakukan test secara keseluruhan.

"Saya mendukung untuk program pemeriksaan swab test gratis, dan itu sangat luar biasa. Tetapi yang perlu ada kehati-hatian di dalam pemeriksaan ini karena dengan pendapat kalangan masyarakat kaitan dengan pendidikannya dibawah, mereka selalu beranggapan bahwa hal yang gratis itu tidak berkualitas," tuturnya

Tetapi bagi masyarakat golongan ekonominya ke atas dan pendidikan tinggi, dirinya berpikir bahwa hal itu cukup baik, sehingga perlu disampaikan kepada masyarakat bahwa ini bukan kualitasnya rendah, tetapi dapat dipertanggungjawabkan karena validitas dan kredibilitasnya cukup tinggi. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved