PDIP Di Tengah Heboh RUU Cipta Kerja-Pandemi: Pilkada Jalan Terus Bukan karena Gibran dan Bobby

PDIP Di Tengah Heboh RUU Cipta Kerja-Pandemi: Pilkada Jalan Terus Bukan karena Gibran dan Bobby

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/Devina Halim
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia ( PDIP), Hasto Kristiyanto, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (8/12/2019). 

PDIP Di Tengah Heboh RUU Cipta Kerja-Pandemi: Pilkada Jalan Terus Bukan karena Gibran dan Bobby

POS-KUPANG.COM - PANDEMI Covid-19 yang melanda Indonesia sudah berlangsung selama tujuh bulan, namun belum ada tanda-tanda surut. Gubernur DKI Jakarta bahkan sempat kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) dan melarang isolasi mandiri untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.

Di tengah situasi tersebut Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pemerintah tetap akan menggelar Pilkada serentak pada 9 Desember 2020. Tak pelak keputusan itu mendapat sorotan tajam karena Pilkada dikhawatirkan bakal menjadi klaster baru Covid-19.

Baca juga: Penyelundupan di Wilayah Perbatasan

Muncul tudingan pemerintah mendukung Pilkada 2020 tetap digelar karena Gibran Rakabuming (Calon Wali Kota Solo) dan Bobby Nasution (Calon Wali Kota Medan), putra serta menantu Presiden Jokowi, ikut dalam kontestasi politik itu

"Tidak benar keputusan tetap menggelar Pilkada serentak itu karena ada keluarga Presiden Jokowi (anak dan menantu) ikut dalam kontestasi tersebut. Pilkada tetap digelar untuk mencegah ketidakpastian politik karena ratusan kepala daerah habis masa tugasnya pada Februari 2021," ujar Sekretaris Jendderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, dalam wawancara eksklusif dengan Tribun Network, di Jakarta, Selasa (13/10). Berikut lanjutan petikan wawancaranya:

Sejumlah pihak menyebut pemerintah Jokowi gagap dalam mengatasi pandemi Covid-19. Menurut Anda bagaimana?

Wabah ini sifatnya internasional, seharusnya kita bangun energi positif agar pemerintah juga bisa berkonsentrasi untuk bersama-sama dengan seluruh jajaran pemerintahan negara mengatasi pandemi ini.

Baca juga: Bek Bali United Michael Orah Berdoa agar Kompetisi Tahun Ini Bisa Digelar, Simak YUK INFO

Ini suatu hal yang dahsyat, yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya, bagaimana virus menjadi sebuah senjata yang mampu memporak-porandakan dunia.Karena itu diperlukan suatu kesabaran, keteguhan bersama, kita percayakan kepada pemerintah untuk menjalankan tugas-tugasnya.

Coba kita bandingkan dengan Brasil, Amerika Serikat, dan India. Di Tiongkok berbeda, karena sistemnya sentralistik. Satu komando. Pemerintah di bawah partai politik. Pak Jokowi telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) untuk mendorong kebijakan relokasi anggaran.Instrumen fiskal sudah dikeluarkan, termasuk insentif, program-program padat karya, termasuk instrumen sosial. Tetapi sekali lagi kalau pandangan kita sudah negatif terlebih dahulu hasilnya akan negatif.

Pemerintah dan KPU tetap mengadakan Pilkada 9 Desember 2020 padahal pandemi belum berakhir. Munculanggapan keputusan itu karena ada keluarga Presiden dan Wakil Presiden ikut dalam kontestasi itu.

Kita kan telah sepakat, mekanisme kepemimpinan itu secara periodik lima tahunan. Di tengah pandemi tidak boleh muncul ketidakpastian dalam kepemimpinan di daerah-daerah. Nah pemimpin pemerintahan daerah akan berakhir pada Februari 2021, namun kita belum tahu kapan pandemi akan berakhir. Oleh karena itu tidak boleh ada ketidakpastian di pemerintahan daerah.

Akan sangat berbahaya manakala muncul ketidakpastian politik. Justru di tengah pandemi ini diharapkan lahir seorang pemimpin yang punya kesadaran terhadap krisis.
Apa yang akan mereka pilih itu sangat menentukan masa depan. Manakala salah memilih pemimpin, persoalan pandemi ini bisa tidak terkelola secara baik.

Menurut Anda, bagaimana menyikapi Pilkada 2020 agar tidak jadi klaster baru Covid-19?

PDI-P tetap pada komitmen mengedepankan keselamatan rakyat. Bahkan kalau dilakulan audit kami adalah partai yang paling intens di dalam melakukan edukasi, sosialisasi, terhadap bahaya pandemi tersebut.

Kami sudah mengeluarkan instruksi sejak Februari 2020 untuk meningkatkan imunitas rakyat dengan jamu-jamu tradisional.Saya pribadi punya kebiasaan setiap hari makan daun sirih merah mentah, minum jus jambu dua gelas, jahe merah, alhamdulillah sehat. Mungkin karena ada merah-merahnya itu.

Kepala daerah dari PDI-P kami dorong melakukan kebijakan realokasi anggaran. Kantor-kantor partai menjadi pusatproduksi alat pelindung diri (APD), seperi masker. Kemudian kami instruksikan untuk membentuk tim penegak disiplin, agar kampanye untuk menghindari kerumunan maksimum 50 orang.

Indonesia minus pertumbuhan ekonomi selama Q2 dab Q3 2020, apa yang dilakukan PDI-P supaya perekonomian kita membaik?

Protokol utama adalah keselamatan rakyat, maka PDI-P mendorong gerakan tanaman yang bisa dimakan. Tanaman pendamping beras. Jadi jangan sampai rakyat lapar. Itu prinsip yang pertama. Yang kedua, kesehatan untuk rakyat. Sistem imunitas tubuh untuk rakyat itu dikalangan bawah yang harus dipikirkan terlebih dahulu.

Adanya Undang-undang Cipta Kerja ini termasuk upaya memperbaiki perekonomian.Ini untuk membangun ekspektasi, mengundang investor untuk menanamkan modalnya dengan memberi kepastian terhadap perizinan.

Ketiga instrumen sosial, bantuan sosial, ini wajib dilakukan. Keempat, ini sangat penting, bagaimana membangun sebuah semangat harapan kita bisa menyelesaikan masalah ini.

Pemilihan Presiden 2024 memang masih lama, namun bagaimana PDI Perjuangan mempersiapkan calon pemimpin nasional?

Terkait pemimpin republik ini, keyakinan spiritualitas PDI-P ada campur tangan dari Yang di Atas (tuhan). Ibu Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum DPP PDI-P), setiap malam berdzikir, mendoakan bangsa dan negara.

Rasanya terlalu dini untuk berbicara 2024 siapa yang dicalonkan PDI-P. Kongres menyerahkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri untuk memilih calon pemimpin nasional. Beliau minta petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar lahir pemimpin yang amanah. (dennis)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved