Khasanah Islam
Bacaan Doa untuk Orangtua Yang Telah Meninggal, Doa bagi Orangtua Yang Sakit, Baca Setelah Sholat!
Bahkan Allah mengatakan, tidak akan masuk surga seorang yang telah mendurhakai kedua orang tuanya.
وَ قَضٰی رَبُّکَ اَلَّا تَعۡبُدُوۡۤا اِلَّاۤ اِیَّاہُ وَ بِالۡوَالِدَیۡنِ اِحۡسَانًا ؕ اِمَّا یَبۡلُغَنَّ عِنۡدَکَ الۡکِبَرَ اَحَدُہُمَاۤ اَوۡ کِلٰہُمَا فَلَا تَقُلۡ لَّہُمَاۤ اُفٍّ وَّ لَا تَنۡہَرۡہُمَا وَ قُلۡ لَّہُمَا قَوۡلًا کَرِیۡمًا
Artinya :
“Dan Allah telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Allah dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah satu di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada orang tuamu perkataan “ah” dan janganlah kamu membentaknya, dan ucapkanlah kepada kedua orang tuamu perkataan yang sopan.”
Dalam surat tersebut, Allah memerintahkan kepada setiap manusia untuk berbakti kepada kedua orang tuanya.
Termasuk menjaga perasaan orang tua, dan tidak membentak kedua orang tua. Menjaga perasaan orang tua termasuk tidak boleh berkata “ah” ketika diperintah.
Dan janganlah memarahi atau mengeluarkan kata kasar kepada kedua orag tuamu. Bertutur katalah yang sopan dan baik kepadanya.
Anak yang senantiasa berbakti kepada kedua orang tua akan mendapatkan jaminan surga. Begitu juga dengan anak yang durhaka kepada kedua orang tua, neraka siap menantinya.
Selagi masih diberikan kesempatan hidup di dunia, marilah kita senantiasa berbakti kepada kedua orang tua.
Berikut Doa untuk orang tua yang telah meninggal dunia:
Kita masih bisa berbakti kepada orang tua yang telah meninggal dunia dengan mendoakannya. Doa tersebut dengan membaca surat Yasin atau doa tahlil setiap malam Jumat. Juga bisa memanjatkan doa untuk orang tua yang sudah meninggal.
Berikut doa untuk orang tua yang sudah meninggal dunia dalam bahasa arab dan latin:.
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِلْمَاءِ وَالشَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّ نَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارً اخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَادْخِلْهُ الجَنَّةَ وَاعِذْهُ مِنْ عَدَابِ الْقَبرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
“Allahummaghfir Lahu Warhamhu Wa ‘Aafihi Aa’fu ‘anhu Wa Akrim Nuzulahu Wa Wassi’ Madkhalahu, Waghsilhu Bil Maa i Wats-tsalji Walbarodi Wa Naqqihii Minal khathaa Ya Kamaa Yunaqqats-Tsawbul Abyadhu Minad Danas.
Wa Abdilhu Daaran khairan Min Daarihii Wa Ahlan Khairan Min Ahlihii Wa Zawjan Khairan Min Zawjihi, Wa Adkhilhul Jannata Wa A ‘Idzhu Min ‘Adzaabil Qobri Wa Fitnatihi Wa Min ‘Adzaabin Naar.”
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah, bebaskanlah, lepaskanlah kedua orang tuaku. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, bersihkanlah kedua orang tuaku dengan air yang jernih dan sejuk, dan bersihkanlah kedua orang tuaku dari segala kesalahan seperti baju putih yang bersih dari kotoran.