Berita Timor Leste
Xanana Gusmao Gemetar Saat Ditangkap Pasukan Prabowo, Pemimpin Timor Leste Sembunyi di Balik Lemari
Sudah sejak lama kelompok kriminial KKB Timor Timur bernama Fretilin melakukan aksi perlawanan terhadap bangsa Indonesia.
Meski pada akhirnya Xanana Gusmao berhasil ditangkap berkat kerja keras dan keuletan tim pemburu dari Kopassandha
Dilansir dari Sosok.id dalam artikel 'Serangan Kilat Tim Pemburu dari Kopassus Bekuk Xanana Gusmao, Pemimpin Timor Timur Itu Sampai Ketakutan', Kopassandha menerjunkan satuan Tugas Pasukan Khusus (Satgaspassus-X) untuk memburu Xanana Gusmao
Di bawah pimpinan Letkol Inf Mahidin Simbolon, Satgaspassus-X mulai bergerak dengan kekuatan 8 perwira, 12 bintara dan dua tamtama.
Dalam operasi, tim pemburu ini awalnya berhasil menangkap seorang jaringan bawah tanah Baucau-Dili-Manatuto yang ambil bagian dalam penyerangan 5 0ktober 1992, yakni bernama Antonio Anacleto Sera.
Dari Antonio Anacleto Sera diketahui tentang adanya jaringan antara seorang mahasiswa Universitas Timor Timor bernama Fernando dan pengusaha Tionghoa Akuilong dengan Xanana Gusmao.
Mengetahui fakta ini, maka Letkol Simbolon membentuk operasi penyelidikan guna mengetahui dimana target berada.
Satu per satu tim menciduk orang-orang yang dicurigai jaringan Xanana Gusmao.
Pengorekan informasi terhadap para terduga ini tidaklah mudah, mereka tetap bungkam walau akhirnya tim berhasil memaksa mereka buka mulut.
Hasil interogasi kemudian membawa tim menemui orang kepercayaan Xanana Gusmao, yakni Paulo Alves
Namun sial bagi tim, saat Paulo hendak digerebek pada 12 November 1992 target berhasil lolos.
Tim sempat frustrasi lantaran operasi penangkapan Xanana Gusmao terancam gagal.
Akan tetapi titik terang kembali datang saat tim melakukan penelusuran secara estafet pada peristiwa Bunaria Komplek-Same.
Keuletan dan kerja keras tim akhirnya membuahkan hasil.
Dari keterangan seorang perantara Xanana Gusmao yakni Yose Tilman alias Akasio, tim berhasil mengendus persembunyian Xanana Gusmao.
Xanana Gusmao disinyalir bersembunyi di rumah seorang anggota polisi Koptu Augusto Pereira di Desa Lahane Barat, Dili.