Pilkada Ngada
Milenial Ngada Adakan Diskusi Virtual Bahas Isi Debat Pilkada, Ini Isu yang Paling Disoroti!
Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Ngada, telah mengadakan acara Debat Kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Ngada putaran pertama
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Sebagai pembicara kedua dalam diskusi, Petrus Kanisius Siga Tage menilai bahwa rumusan isu debat masih jauh dari yang diharapkan.
Isu penting semacam Covid-19 tidak diakomodir secara jelas dan tegas ke dalam rencana program kerja.
"Padahal, ini adalah persoalan penting yang menjadi prioritas nomor satu. Tampaknya para calon, tidak begitu paham soal pentingnya perhatian kepada masalah COVID-19 dan kesehatan pada umumnya," ucapnya.
Sementara pembicara terakhir, Yuventus Nawin, mengungkapkan gaya komunikasi yang disampaikan oleh para calon perlu untuk diperbaiki.
Ada kesan bahwa struktur kalimat dan gaya interaksi para calon masih tampak sangat kaku dan tidak terarah.
Selain itu, Yuventus menilai tawaran konsep soal pembangunan pariwisata yang diutarakan oleh para calon masih tampak asbstrak dan tidak bersinergi dengan program kementrian yang telah digulirkan.
Sementara itu Yulius Ratu sebagai salah satu peserta diskusi mengemukan, pemberdayaan ekonomi sebenarnya dapat dilakukan dengan mengembangkan cluster dan produk unggulan per masing-masing wilayah. Pengembangan cluster tersebut, antara lain; pertama) Pelatihan dan pendampingan oleh dinas terkait, atau pihak ketiga (sesuai dengan jenis usaha, produk unggulan); kedua) Penerapan teknologi yang dapat meningkatkan value added dan juga kapasitas produk, dan; ketiga) Sertifikasi produk (perlindungan terhadap orisinalitas produk berupa pendampingan / registrasi HAKI).
"Out put dari semua itu adalah, meningkatnya Pendapatan Asli Daerah, naiknya peran BUMDes selaku salah satu ujung tombak penggerak ekonomi (sebagai agen/penampungan serta penjualan hasil produksi)," katanya.
Di kesempatan terakhir, Hendirkus Markus Dhema, salah satu peserta diskusi menambahkan bahwa keberadaan masyarakat diaspora sebagai bagian integral dari masayrakat Ngada, perlu difasilitasi melalui arah programatik para calon bupati.
Akhirnya, diskusi yang berlangsung selama lebih dari dua jam itu menghasilkan beberapa butiran rekomendasi penting, seperti :
Perlu ada pendalaman isu, terutama soal gender yang sama sekali tidak dibicarakan oleh semua calon selama debat, padahal mayoritas masayarakat Ngada adalah perempuan.
Program kerja mestinya memfokuskan diri pada upaya persiapan menghadapi COVID-19 melalui tindakan promotif preventif terarah di area layanan primer dan kuratif di rumah sakit.
Persoalan lingkungan seperti penanganan sampah adalah langkah priotitas penting saat ini, mengingat kita sedang giat membangun sektor pariwisata.
Isu soal generasi milenial perlu diberi perhatian serius, tidak sekadar sebagai alat jualan politik di masa kampanye.
Keberadaan masyarakat Ngada diaspora, sebagai bagian integral dari masyarakat Ngada, perlu difasilitasi melalui arah programatik para Calon Bupati.