Pesan Terakhir Edu, Ingin Ada Edu-Edu Lain Dari Cabang Atletik Yang Lahir Dari TTS
mengharapkan agar pasca kepergiannya bisa lahir Edu-Edu baru yang mampu mengukir prestasi di level Propinsi, nasional dan dunia.
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
Pesan Terakhir Edu, Ingin Ada Edu-Edu Lain Dari Cabang Atletik Yang Lahir Dari TTS
POS-KUPANG. COM | SOE -- Edu Nabunome, mantan atlet nasional asal Kabupaten TTS yang telah berpulang pada Senin (12/10/2020) malam memiliki harapan tersendiri untuk dunia atletik di Propinsi NTT, khususnya Kabupaten TTS yang merupakan tempat kelahirannya.
Pria yang sempat mengharumkan nama Kabupaten TTS di level propinsi, nasional dan dunia ini, mengharapkan agar pasca kepergiannya bisa lahir Edu-Edu baru yang mampu mengukir prestasi di level Propinsi, nasional dan dunia.
Hal ini diungkapkan Okto Nabunome, keluarga almarhum Edu kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (13/10/2020).
Okto mengatakan, almarhum memiliki mimpi agar Kabupaten TTS mampu menghasilkan atlet atletik khususnya cabang olahraga lari yang mampu mengharumkan nama daerah maupun nama Indonesia di level Internasional.
Dirinya memiliki kekhawatiran, jika nantinya bangsa lain akan meremehkan Indonesia di cabang olahraga atletik karena ketiadaan atlet yang mampu bersaing di level internasional.
"Semasa masih aktif sebagai seorang atlet, beliu merasakan sendiri bagaiman persaingan di level internasional begitu ketat. Namun karena kerja keras dan doa, beliu mampu menunjukkan kepada dunia jika atlet Indonesia memiliki kemampuan untuk bersaing di level internasional bahkan keluar sebagai juara. Hal itu membuat bangsa lain memperhitungkan atlet dari Indonesia," ungkap Okto.
Okto menceritakan, setiap kali akan berlomba di level internasional, almarhum juga memiliki rasa minder setelah melihat para pesaingnya yang memiliki fisik yang tinggi menjulang. Namun dalam hatinya, almarhum selalu berdoa meminta pertolongan Tuhan agar dirinya tidak membuat malu nama Indonesia di depan bangsa lain.
"Saingan beliu ini berat-berat. Mereka memiliki fisik yang lebih unggul. Satu langkah mereka sama dengan dua atau tiga langkah almarhum. Hal itu tak jarang membuat almarhum minder. Namun almarhum selalu berdoa memohon pertolongan Tuhan agar bisa mengharumkan nama Indonesia," ujarnya.
Pasca pensiun dari dunia olahraga lari yang mengharumkan namanya, almarhum bekerja sebagai instruktur di cabang atletik. Bahkan, keahlian beliu juga dilirik negara lain yang juga menggunakan jasa almarhum untuk mengembangkan cabang olahraga atletik.
Jenazah almarhum direncanakan akan dimakamkan di Jakarta.
"Maunya kita keluarga jenazah almarhum di makamkan di kabupaten TTS namun karena adanya Pandemi Virus Corona maka jenazah almarhum dimakamkan di Jakarta," jelasnya.
Untuk diketahui, Edu Nabunome, pria asal Kabupaten TTS pernah mencatat hattrick medali emas di nomor lari 10.000 meter putra SEA Games sejak 1987, 1989 dan 1991.
Baca juga: Komsumsilah 5 Makanan Ini Guys Agar Tidak Mengalami Kuku Patah hingga Rambut Menipis
Baca juga: Hari Kedua,Tim Penyidik Kejati NTT Geledah Kantor Camat Komodo Kabupaten Manggarai Barat
Baca juga: Kepoin Guys, 9 Makanan yang Bisa Meningkatkan Gairah Kita dalam Berhubungan Intim, Yuk Coba!
Baca juga: SBS Sesalkan Pengklaiman Paket Lain Soal Program Bidik Misi, Begini Alasannya
Baca juga: Lakukan 5 Hal Berikut di Pagi Hari Guys Agar Kulit Tak Berminyak dan Glowing
Selain itu, di nomor lari 5.000 meter putra, ia juga meraih emas pada SEA Games 1987 dan 1989, dan juga lari marathon di SEA Games 1997. (Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota)