UU Cipta Kerja
Mana Bayaran Kami! Gubernur Edy Rahmayadi Dikejar dan Diteriaki, Insiden Demo Tolak UU Cipta Kerja!
"Mana bayaran kami," kata para pedagang saat melihat Edy mulai meninggalkan lokasi masuk ke dalam mobil.
TRIBUNMANADO.CO.ID - "Mana bayaran kami," kata para pedagang saat melihat Edy mulai meninggalkan lokasi masuk ke dalam mobil.
Melihat ini, staf ASN yang berada di lokasi kelimpungan melihat banyaknya pedagang yang mendekatinya untuk meminta uang pembayaran.
Sebelumnya, Edy Rahmayadi meminta pedagang air mineral dalam kemasan untuk membagikan dagangannya kepada massa pendemo yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI.
Ya Insiden tak biasa mewarnai aksi demo tolak UU Cipta KerjaGubernur Edy Rahmayadi Dikejar dan Diteriaki Belasan Orang, 'Mana Bayaran Kami?'
Insiden tak biasa mewarnai aksi demo tolak UU Cipta Kerja di kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan.
Belasan orang terlihat lari mengejar Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi untuk meminta uang.
Mereka adalah para pedagang asongan yang ingin meminta uang pembelian air mineral yang dibagi-bagikan kepada demonstran atas instruksi Gubernur Edy.
Belasan pedagang ini berlari hingga masuk ke dalam pelataran parkir Kantor Gubernur,
Sambil berlari, belasan pedagang meneriaki Gubernur Edy Rahmayadi.
Sebelumnya, Edy Rahmayadi meminta pedagang air mineral dalam kemasan untuk membagikan dagangannya kepada massa pendemo yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI.
Tolong itu air mineral (dalam kemasan botol) dibagikan saja," ucap Edy, saat berada di atas mobil komando dengan menggunakan pelantang suara.
Setelah itu, Edy meminta pedagang air mineral kemasan untuk masuk ke dalam Kantor Gubernur mengambil uangnya.
"Bapak bagi, setelah itu bapak masuk ke sana," ucapnya sambil menunjuk kantor Gubernur.
Usai menampung aspirasi pendemo, Edy Rahmayadi pun kembali ke kantornya.
Tak pelak, para pedagang langsung lari mengejar untuk meminta uang pembeliannya.