Mahfud MD Bantah Sebut SBY dan AHY Dalang Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja, Balas Cuitan Andi Arief
Pemerintah tidak pernah menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai dalang unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja yang terjadi belakangan ini
AHY merasa khawatir masyarakat tenggelam dalam perang informasi dan perang hoaks.
AHY juga mengungkapkan, ada akun palsu atau 'bodong' yang menyerang dirinya dan Partai Demokrat.
Putra sulung SBY itu juga dituduh sebagai dalang aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja.
"Ada 'akun bodong' yang menyerang diri saya pribadi dan @PDemokrat hanya karena kami berbeda pendapat."
Disebar hoax, bahwa saya mendalangi demo UU Ciptaker," kata AHY.
AHY mengatakan, tuduhan tak berdasar itu pun terbantahkan karena berbagai elemen masyarakat banyak yang menolak UU Cipta Kerja.
"Alhamdulillah, rakyat kita cerdas. Tuduhan itu dibantah oleh berbagai elemen masyarakat yang melakukan penolakan UU Ciptaker."
"Saya tegaskan, tuduhan tak berdasar itu sangat menyakiti hati nurani rakyat, yang memang sungguh-sungguh ingin berjuang untuk kehidupannya yang lebih baik," ucap AHY.
Lebih lanjut, AHY mengimbau semua pihak agar menghargai perbedaan pendapat.
"Kita adalah negara demokrasi. Kita harus menghargai perbedaan pandangan dan pendapat. Penolakan
@PDemokrat terhadap UU Ciptaker, dilakukan justru untuk menjaga negara ini agar tidak salah langkah."
"Sebagaimana penolakan Partai Demokrat terhadap RUU HIP," ujar AHY.
Minta SBY Tidak Perlu Terpancing
Di sisi lain, politikus PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira mengatakan, sebaiknya SBY tidak perlu merasa jadi tertuduh terkait adanya dalang dalam aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja.
"Pak SBY sebagai mantan Presiden, tokoh nasional, purnawirawan senior, seharusnya tidak perlu terpancing, tidak harus merasa sebagai tertuduh," ujar Andreas kepada wartawan, Jakarta, Rabu (14/10/2020).