Jalan Nekamese - Usapisonbai Nyaris Putus, 6 Desa Terancam Terisolasi
Namun jika jalan tersebut tidak ditangani maka longsoran akan semakin menjadi apabila masuk musim hujan.
Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Warga Usapisonbai minta Pemerintah Kabupaten Kupang untuk memperhatikan kondisi ruas jalan dari ibukota kecamatan Nekamese dengan enam desa di wilayah Pantai Selatan yang nyaris putus
Titik longsoran ruas jalan yang menghubungkan pusat Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang dengan enam desa nyaris putus. Enam desa itu yakni Desa Oenif, Usapisonbai, Taloitan, Bone, Tasikona dan Desa Oepaha
Akibatnya aktifitas transportasi dari dan ke wilayah itu menjadi terhambat.
Masyarakat khawatir jelang hujan tiba tahun ini transportasi putus total.
Hal ini di sebabkan karena jalan di wilayah itu tanah longsor menimbulkan lubang yang cukup dalam.
Untuk menghindari kondisi itu warga membuka jalan baru disamping lokasi longsoran.

Namun jika jalan tersebut tidak ditangani maka longsoran akan semakin menjadi apabila masuk musim hujan.
"Kami minta pemerintah supaya kalau bisa perhatikan segera sebelum musim hujan datang, karena akan memperparah longsoran yang bisa sebabkan jalan putus total", pinta Markus Nenosaban (64) warga Dusun 4 Desa Usapisonbai dalam rilis yang diterima Rabu (14/10/2020).
Hal yang sama diungkapkan Hermanus Leinsini (67) yang mengatakan tidak ada jalur jalan lain hanya itu satu-satunya jalan yang sering dilewati semua warga enam (6) desa di Pantai Selatan yakni Desa Oenif, Usapisonbai, Taloitan, Bone, Tasikona dan Desa Oepaha Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang.
Baca juga: Di Kabupaten Kupang - NTT, Warga Amfoang Timur Dapat Pengobatan Gratis Yonarmed
Baca juga: Di Perbatasan Kabupaten Kupang dan Oecusi, TNI dan Warga Oepoli Gotong Royong Bersihkan Saluran
Sementata itu Kepala Dusun 5 Desa Usapisonbai Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang Mikael Bana (42) mengatakan, lokasi longsoran itu sudah lama terjadi sejak 2018 dan sudah pernah dibenahi tetapi awal Januari 2020 lalu longsoran bertambah parah akibat hujan.
Sehingga dikhawatirkan bisa menjadi parah bahkan bisa putus total apabila tidak segera dibenahi.
"Sudah lama sejak 2018 tapi tambah parah akibat hujan Januari 2020 lalu, sehingga kami khawatir bisa tambah rusak kalau tidak perbaiki pada tahun ini," tandas Bana.