Korea Utara

LANGKA! Kim Jong Un Menangis di Depan Umum, Akui Kesulitan Hidup Rakyat Korea Utara

Kim Jong Un manangis dalam permintaan maaf yang langka atas kegagalan kepemimpinannya

Editor: Bebet I Hidayat
Mothership.sg
LANGKA! Kim Jong Un Menangis di Depan Umum, Akui Kesulitan Hidup Rakyat Korea Utara 

"Tetapi jika ada negara yang berusaha menyerang kami, maka saya akan mengerahkan senjata terhebat kami dan menghukum mereka," janjinya.

Duyeon Kim, peneliti senior di Center for a New American Security di Seoul berkata, pidato Kim kali ini terasa lebih menyejukkan.

"Dia hampir berusaha tidak memprovokasi AS, sambil di saat bersamaan memamerkan keberhasilan negaranya untuk merekatkan persatuan," ujar Duyeon Kim.

Selain dimeriahkan oleh defile pasukan, parade militer merayakan 75 tahun Partai Buruh itu juga menjadi ajang perkenalan senjata baru.

Baca juga: Lembaga Timor Leste Ini Ungkap Fakta Sesungguhnya Minyak Laut Timor; Lebih Baik Tak Ditemukan

Salah satunya adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru Korut, yang disebut merupakan senjata terbesar yang dibuat oleh negara itu.

Acuannya adalah ketika diperkenalkan di Lapangan Kim Il Sung, ICBM yang belum diketahui namanya itu diangkut dengan kendaraan 22 roda.

Sebagai perbandingan, Hwasong-15 yang adalah ICBM terhebat Korut dan sanggap menempuh jarak 12.000 km, dibawa di kendaraan dengan 18 roda. (*)

Ribuan Orang Korea Utara Pakai Masker dalam Aksi Mendukung Pemerintah

Para peserta mengenakan masker berkumpul dalam aksi Kampanye 80 Hari di Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, <a href='https://kupang.tribunnews.com/tag/korea-utara' title='Korea Utara'>Korea Utara</a>, pada 12 Oktober 2020 sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah.
Para peserta mengenakan masker berkumpul dalam aksi Kampanye 80 Hari di Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, Korea Utara, pada 12 Oktober 2020 sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah.(AFP PHOTO/KIM WON JIN via Kompas.com)

Ribuan orang Korea Utara memadati Lapangan Kim Il Sung, di mana mereka mengenakan masker dalam aksi mendukung pemerintah.

Otoritas setempat menggelar momen itu bertajuk "Kampanye 80 Hari", mobilisasi massa untuk mendongkrak ekonomi jelang Kongres Partai Buruh Januari nanti.

Upaya itu, sering disebut sebagai "perang", memaparkan jam kerja sangat panjang, tugas tambahan, yang begitu lazim di Korea Utara.

Tentara, pekerja, maupun kalangan pelajar, semuanya memakai masker, berbaris di lapangan dan memegang slogan bertuliskan "Mari kita mengimbangi pemimpin kita, Kamerad Kim Jong Un".

Aksi ini jelas berbeda dengan parade militer untuk memperingati 75 tahun berdirinya Partai Buruh pada Sabtu pekan lalu (10/10/2020).

Baca juga: Mbak You Ungkap Kalimat Ini Krisdayanti Akar Masalah Pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar

Saat itu, baik Kim Jong Un maupun warga tak ada yang memakai masker, di mana Kim juga menyatakan negaranya bebas dari wabah virus corona.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved