AS Terus Jual Tiga Senjata Canggih Ke Taiwan Meski China Terus Utarakan Keberatan
China menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak yang telah berjanji untuk menyatukan kembali wilayah tersebut dengan China daratan
Anggota parlemen, yang umumnya waspada dengan apa yang mereka anggap sebagai agresi China dan mendukung Taiwan, diharapkan tidak keberatan dengan penjualan senjata ke Taiwan.
Kantor perwakilan Taiwan di Washington menolak memberikan komentar.
Mengutip Reuters, berita bahwa penjualan senjata baru ke Taiwan datang setelah para pejabat senior AS pekan lalu mengulangi seruannya agar Taiwan membelanjakan lebih banyak dana untuk pertahanannya sendiri dan untuk melakukan reformasi militer di tengah tingginya risiko penyerangan oleh China.
Itu terjadi pada saat China secara signifikan meningkatkan aktivitas militer di dekat Taiwan dan ketika hubungan AS-China telah jatuh ke titik terendah dalam beberapa dekade terakhir.
Berbicara pada hari Rabu pekan lalu, penasihat keamanan nasional AS, Robert O'Brien, memperingatkan agar China tidak berupaya untuk merebut kembali Taiwan dengan paksa. Dia bilang, ada banyak ambiguitas tentang bagaimana Amerika Serikat akan merespons.
Amerika Serikat diwajibkan oleh undang-undang untuk memberi Taiwan sarana membela diri. Akan tetapi, belum dijelaskan apakah AS akan campur tangan secara militer jika terjadi serangan China, sesuatu yang kemungkinan besar akan mengarah pada konflik yang lebih luas dengan Beijing.
O'Brien mengatakan Taiwan perlu berinvestasi dalam berbagai kemampuan pertahanan militer termasuk lebih banyak rudal jelajah pertahanan pesisir, ranjau laut, kapal serang cepat, artileri bergerak, dan aset pengawasan canggih.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co,id dengan judul AS lanjutkan penjualan tiga senjata ke Taiwan, Beijing ancam Washington https://internasional.kontan.co.id/news/as-lanjutkan-penjualan-tiga-senjata-ke-taiwan-beijing-ancam-washington?page=all
